TRIBUNSHOPPING.COM - RG Ecoprint merupakan sebuah usaha kreatif yang didirikan oleh Ibu Choirriyah, yang beralamat di Ngemplak RT 18 RW 08, Tambakan, Jogonalan, Klaten.
Usaha ini dimulai pada tanggal 20 April 2022, dengan fokus pada kerajinan ecoprint, seni cetak daun pada kain yang menghasilkan motif alami dan indah.
Awalnya, usaha ini menggunakan nama Ramban Godong, namun karena ada usaha lain dengan nama serupa, Ibu Choirriyah memutuskan untuk mengganti nama menjadi Rence Gondong, yang kemudian disingkat menjadi RG.
Nama tersebut dipilih karena Ibu Choirriyah merasa sudah sangat melekat dengan nama RG, yang memberikan semangat tersendiri dalam setiap karya yang ia hasilkan.
"Senangnya itu di RG, sudah terlanjur melekat," ungkapnya.
Baca juga: Karya Ecoprint Sari Craft, Ramah Lingkungan dan Penuh Keistimewaan
RG Ecoprint berfokus pada pembuatan kerajinan ecoprint yang unik dan berkualitas.
Perjalanan Ibu Choirriyah dalam dunia ecoprint bermula dari sebuah pelatihan yang diadakan di lingkungan tempat tinggalnya.
Di pelatihan tersebut, ia pertama kali mengenal teknik ecoprint yang menggunakan daun untuk mencetak motif pada kain.
“Saya pertama kali ikut pelatihan di desa. Saat itu, saya merasa tertarik karena teknik ini terlihat unik dan menarik,” ujar Ibu Choirriyah mengenang awal mula keterlibatannya dalam ecoprint.
Meskipun hasil pertama kali latihan hanya sekadar menempelkan daun, ia tak menyerah. Ibu Choirriyah terus mengikuti berbagai pelatihan yang lebih mendalam mengenai cara mewarnai kain dan teknik pembuatan pewarna alami.
“Hasil pertama memang belum memuaskan, hanya asal menempel daun saja, tapi saya terus belajar, ikut pelatihan untuk lebih memahami cara mewarnai dan membuat pewarna alami,” katanya.

Setelah mempelajari teknik ecoprint dengan lebih serius, Ibu Choirriyah mulai memproduksi berbagai produk ecoprint, dengan syal panjang sebagai karya pertama yang diproduksi pada tahun 2022.
Namun, meskipun sudah memulai produksi, penjualannya belum begitu cepat.
"Saya merasa penjualannya kurang cepat, jadi akhirnya saya mencoba variasi produk lain seperti kipas, tas, dan topi," ungkap Ibu Choirriyah.
Inovasi ini ternyata berjalan dengan baik, dan produk-produk seperti tas dan topi lebih cepat laku dibandingkan kain.
Saat ini, produk yang paling laris dari RG Ecoprint adalah vest untuk anak muda dan sepatu flat.
Baca juga: Mengungkap Cerita Sukses Ecozie, Pembuat Ecoprint Pertama di Klaten
RG Ecoprint tidak hanya menghasilkan produk yang menarik, namun juga memberdayakan masyarakat sekitar.
Untuk pembuatan baju ecoprint, Ibu Choirriyah melibatkan masyarakat sekitar sebagai penjahit.
Namun, untuk produk sepatu, ia bekerja sama dengan pengrajin sepatu yang ada di Klaten dan Solo.
Ibu Choirriyah mengungkapkan, "Untuk sepatu, kami memiliki pengrajin di Klaten dan Solo. Saya memberikan desain dan mereka yang mengerjakannya."
Dalam setiap karya ecoprint, Ibu Choirriyah memiliki filosofi unik yang menjadi ciri khas RG Ecoprint.
"Saya lebih suka menggunakan satu jenis daun untuk satu kain, misalnya satu kain dengan motif daun jati atau daun kenikir. Saya tidak campur-campur daun karena lebih terasa alami," ujarnya.
Daun jati sendiri adalah salah satu motif yang paling laris di pasar karena warna dan teksturnya yang khas.
Namun, mengandalkan satu jenis daun dalam setiap kain memiliki tantangannya sendiri.
Ibu Choirriyah harus memastikan bahwa persediaan daun cukup banyak, mengingat ia harus menggunakan satu jenis daun untuk satu kain.
“Kadang agak sulit karena kita membutuhkan banyak daun dari satu jenis. Kalau campur-campur daun, kita bisa lebih fleksibel, tetapi dengan satu jenis daun, stock daunnya harus lebih banyak,” tuturnya.
Meski begitu, ia tetap berpegang pada prinsip untuk menjaga kualitas dan keaslian motif dalam setiap karya ecoprint yang dihasilkan.

Perkembangan pasar ecoprint sendiri menurut Ibu Choirriyah cukup baik.
Pada tahun 2023-2024, produk RG Ecoprint mulai dikenal lebih luas, bahkan ada yang dibawa ke Amsterdam.
Penjualan produk RG Ecoprint sebagian besar masih melalui bazar, pameran, dan event-event khusus.
"Alhamdulillah, ada produk yang sudah sampai ke Amsterdam. Kami lebih banyak menjual lewat bazar dan pameran, dan ada juga yang lewat online meski masih terbatas," ujar Ibu Choirriyah dengan senyuman.
Selain berfokus pada produk ecoprint, Ibu Choirriyah juga aktif mengadakan pelatihan untuk mengenalkan ecoprint kepada masyarakat.
Ia sudah beberapa kali diundang sebagai narasumber di berbagai acara, baik di sekolah-sekolah maupun di acara PKK.
"Sudah sering jadi narasumber di sekolah-sekolah dan acara PKK. Baru-baru ini, anak-anak minta saya mengadakan pelatihan di rumah, jadi saya buka pelatihan di rumah," kata Ibu Choirriyah.
Hal ini menunjukkan bahwa Ibu Choirriyah tidak hanya ingin mengembangkan bisnisnya, tetapi juga berbagi pengetahuan dan keterampilan kepada orang lain.

Kedepannya, Ibu Choirriyah memiliki harapan besar untuk mengembangkan RG Ecoprint lebih lanjut.
Ia ingin agar RG Ecoprint memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dari produk ecoprint lainnya.
"Saya ingin RG Ecoprint punya ciri khas warna tersendiri. Biasanya, ecoprint menggunakan berbagai warna, tapi saya ingin RG fokus pada satu jenis daun dalam satu kain," ujarnya.
Selain itu, ia juga berencana untuk mengembangkan produk aksesoris dari kain ecoprint, seperti bros, kalung, dan gelang.
"Kedepannya juga ingin membuat aksesoris dari kain ecoprint. Saat ini, saya sedang mencari teman yang bisa membantu membuatkan produk-produk tersebut," tuturnya penuh semangat.
Dengan inovasi dan tekad yang kuat, Ibu Choirriyah berharap dapat membawa RG Ecoprint semakin berkembang dan dikenal lebih luas lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(PRAMANUHARAOEE/TRIBUNSHOPPING.COM)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!