TRIBUNSHOPPING.COM - Kain Lukis Nasrafa, sebuah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berfokus pada kerajinan tangan dan busana, kini menjadi salah satu daya tarik utama di Kota Solo.
Usaha ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat lokal, tetapi juga berbagai sekolah dan komunitas yang datang berkunjung ke galeri Nasrafa untuk belajar atau berbelanja.
Nasrafa didirikan oleh Yani Mardiyanto (59) pada 20 Januari 2012, tepatnya di Kampung Petoran, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta.
Ia memulai usaha ini dengan tujuan untuk memberi ruang bagi pemuda-pemuda di Solo yang memiliki bakat melukis, namun kurang mendapat wadah yang tepat. Nama "Nasrafa" sendiri diambil dari gabungan nama ketiga anaknya, yaitu Nasywa, Rafi, dan Fadhil.
Dengan modal awal sebesar Rp 12 juta, Yani membeli bahan-bahan seperti jilbab, cat air, rak, dan peralatan lainnya untuk memulai produksi.
Produk kain lukis Nasrafa memiliki keunikan yang tidak bisa ditemukan di produk lainnya, karena setiap kain yang dihasilkan merupakan karya otentik dari seni masing-masing pelukis.
Setiap goresan dan warna yang tercipta pada kain mencerminkan sentuhan pribadi dan kreativitas tinggi, menjadikannya sangat berbeda dari yang lain.
Perjalanan awal nasrafa tidak mudah, Yani dalam memasarkan produknya melakukan promosi secara langsung (door to door) dengan membagikan brosur kepada wisatawan di Pasar Klewer dan Pasar Gedhe, mengingat saat itu media sosial belum sepopuler sekarang.
Selain itu, Yani juga mengikuti berbagai pameran di Kota Solo untuk memasarkan produknya.
Menurutnya, pameran adalah saluran pemasaran yang efektif untuk produk seni seperti yang diproduksi oleh Nasrafa.
Usaha tidak mengkhianati hasil, berkat kegigihannya, Nasrafa mulai dikenal luas berkat promosi dan dari pameran.
Seiring waktu, usaha ini pun mendapatkan pengakuan dari Dinas UMKM dan Perindustrian Kota Surakarta, dan berhasil lolos dalam kurasi mereka.
Keikutsertaan dalam pameran semakin meluas, yang pada gilirannya meningkatkan penjualan dan memperluas diversifikasi produk.
Dari hanya memproduksi kain jilbab lukis, Nasrafa kini memproduksi beragam produk lainnya, seperti tas, pouch, syal, kemeja, kaus, payung, hingga topi.
Saat ini, Nasrafa memiliki sekitar 10 hingga 15 jenis produk yang dapat dipilih konsumen.
Proses pembuatan produknya pun tidak bisa terburu-buru, setiap produk membutuhkan waktu maksimal 7 hari untuk diselesaikan dengan sempurna.
Dengan begitu, setiap kain lukis Nasrafa bukan hanya sekadar produk, tetapi juga karya seni yang penuh cerita dan keindahan.
Hal utama yang perlu diperhatikan adalah penggunaan cat kain berkualitas tinggi yang tahan lama dan tidak mudah luntur meskipun setelah beberapa kali dicuci.
Selain itu, mempertahankan teknik pewarnaan tradisional juga sangat penting, karena tidak hanya menunjukkan keahlian, tetapi juga menambah nilai keaslian pada setiap karya.
Tembus Pasar Global

Keberhasilan Nasrafa tidak hanya berhenti di pasar lokal.
Pada 2023, produk kain lukis Nasrafa berpartisipasi dalam Indonesia Fair yang digelar di Namba Marui Department Store di Osaka, Jepang.
Ini menjadi pameran internasional ketiga yang diikuti oleh Nasrafa.
Sebelumnya, pada 2019, Nasrafa turut serta dalam Manila Fame di Filipina, dan pada 2022, mereka terpilih menjadi salah satu dari lima UMKM Indonesia yang berpartisipasi dalam Osaka Lifestyle Show Jepang, sebuah pameran yang difasilitasi oleh Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Osaka, lembaga perwakilan Kementerian Perdagangan RI.
Di pameran Jepang 2023, produk yang dipamerkan Nasrafa antara lain aneka tas goni lukis, pouch, topi, dan syal.
Menariknya, karena pameran ini diselenggarakan di Jepang, sebagian besar produk yang dibuat untuk pameran memiliki motif bunga sakura, meskipun Nasrafa terkenal dengan motif bunga dan daun sebagai ciri khas mereka.
"Kami tidak terlalu idealis, jika ada permintaan khusus, kami akan menciptakan motif sesuai keinginan pelanggan, baik itu motif bunga maupun wajah," ungkap Yani di IKM Center, Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Kamis (25/11/2024).
Sejak 2014, Nasrafa sudah mulai mengekspor produknya ke luar negeri, dengan Singapura dan Amerika Serikat sebagai negara pertama yang menerima produk mereka.
Namun, keberhasilan Nasrafa di pasar internasional tidak membuat Yani puas.
Ia berencana untuk memasuki pasar Turki pada tahun 2024 dengan produk unggulan terbaru, yaitu tas pandan lukis yang unik dan artistik.
Menorehkan Prestasi Gemilang

Keberhasilan Nasrafa dalam meraih pasar domestik dan internasional diikuti dengan berbagai penghargaan bergengsi.
Pada 2016, Nasrafa menerima sertifikat Grade A Ready to Export dari Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan RI.
Pada tahun 2020, Nasrafa mendapat penghargaan Siddhakarya dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, diikuti dengan penghargaan Paramakarya dari Presiden Joko Widodo pada tahun 2021.
Di tahun yang sama, Nasrafa juga meraih penghargaan sebagai UKM Terbaik dari Astra.
Meski sudah meraih berbagai prestasi dan sukses menembus pasar global, Yani tetap memiliki ambisi besar untuk mengembangkan Nasrafa lebih jauh lagi.
Ia berharap, ke depannya, produk-produk unggulan Nasrafa bisa semakin dikenal luas, terutama di pasar Turki, dan memberikan kontribusi nyata bagi industri kreatif di Indonesia.
Menatap Masa Depan

Dengan beragam pencapaian yang telah diraih, Nasrafa tidak hanya sukses dalam memasarkan produk lokal ke luar negeri, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak pelaku UMKM di Indonesia.
Ke depan, Yani berharap Nasrafa akan terus berkembang dengan inovasi produk yang lebih beragam dan kreatif, sekaligus semakin memperluas jaringan pasar internasional.
"Kami ingin membawa kebudayaan Indonesia ke dunia internasional melalui karya seni kain lukis," ujarnya dengan penuh semangat.
Nasrafa telah membuktikan bahwa dengan kreativitas, kerja keras, dan tekad yang kuat, sebuah UMKM bisa berkembang pesat, menciptakan lapangan kerja, serta mendunia. (*)
(Andrakp/TribunShopping.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!