TRIBUNSHOPPING.COM - Melasma adalah kondisi kulit kronis yang menyebabkan munculnya bercak gelap berwarna abu-abu kecokelatan pada kulit.
Hal ini umumnya dikaitkan dengan kerusakan akibat sinar matahari.
Pasalnya, terlalu banyak paparan sinar matahari dapat menyebabkan kulit memproduksi lebih banyak pigmen dan menggelapkan kulit wajah.
Beberapa kasus melasma bisa disalahartikan sebagai bintik-bintik karena dapat juga membentuk bintik-bintik kecil pada kulit.
Baca juga: Bahan Perawatan Terbaik untuk Mengatasi Hiperpigmentasi, Tak Perlu Takut Warna Kulit Tidak Merata
Namun, bercak melasma biasanya lebih besar dari bintik matahari, bintik-bintik karena jerawat, dan bintik-bintik penuaan pada umumnya.
Wanita lebih mungkin mengalami bercak perubahan warna kulit dibandingkan pria.
Melasma juga diduga terkait dengan perubahan hormonal dan sering terjadi pada wanita hamil dan terkadang disebut 'topeng kehamilan'.
Nah, berikut ini TribunShopping.com akan membahas tentang melasma serta cara untuk mengatasinya.
Perlu diketahui bahwa melasma merupakan kondisi kronis sehingga bercak bisa datang dan pergi, bahkan setelah mendapat pengobatan.
Untungnya, sebagian besar kasus melasma dapat merespons pengobatan dan prosedur kosmetik dan dapat hilang dalam beberapa bulan hingga satu tahun setelah memulai pengobatan.
Beberapa bercak juga bisa hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.
Apa Penyebab Melasma?

Melasma berhubungan dengan melanosit atau sel penghasil pigmen pada kulit.
Melanosit ditemukan di lapisan sel basal di epidermis dan mereka terutama bertanggung jawab untuk menghasilkan melanin yang memberi warna pada kulit.
Bercak hitam melasma kemungkinan besar muncul ketika melanosit terstimulasi dan memproduksi terlalu banyak pigmen.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kelebihan produksi sel-sel kulit ini, antara lain:
- Paparan Sinar Matahari
Sinar ultraviolet dari matahari dapat menyebabkan kulit memproduksi lebih banyak melanosit dan memperburuk gejala melasma yang sudah ada.
- Perubahan Hormon
Kehamilan dapat menyebabkan fluktuasi hormon dan peningkatan kadar estrogen dan progesteron dapat mempengaruhi produksi melanin.
Selain itu, mengonsumsi pil KB dan terapi penggantian hormon juga dapat menyebabkan melasma.
- Penggunaan Produk Perawatan Kulit Tertentu
Beberapa produk kosmetik atau perawatan kulit dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan perubahan warna atau reaksi fototoksik (mirip dengan sengatan matahari atau ruam).
- Tanning Bed
Sinar UV dari tanning bed bisa sama merusaknya dengan seringnya paparan sinar matahari.
- Lampu LED
Lampu biru dari bohlam, layar komputer, televisi, dan perangkat elektronik lainnya juga dapat menyebabkan melasma.
- Sabun dan Pewangi Beraroma
Penggunaan sabun deodoran, pewangi, dan kosmetik lainnya juga dapat memicu gejala melasma.
Baca juga: Manfaat Buah Plum untuk Kulit Wajah, Salah Satunya Mencegah Hiperpigmentasi
Apa Saja yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi Melasma?
1. Tindakan Umum

Perlindungan terhadap sinar matahari sepanjang tahun dan seumur hidup, misalnya topi bertepi lebar, tabir surya berspektrum luas dengan faktor perlindungan sangat tinggi (SPF50+) yang mengandung Iron Oxide dan sunsmart behaviour.
Selain itu, jika kamu seorang wanita, kamu bisa menghentikan kontrasepsi hormonal jika memungkinkan.
Kamu juga bisa menutupi bercak kulit akibat melasma dengan menggunakan kosmetik seperti foundation, concealer, hingga bedak yang high atau full-coverage.
2. Terapi Topikal

Formulasi yang paling berhasil adalah kombinasi hidrokuinon, tretinoin, dan steroid topikal potensi sedang (krim pencerah kulit).
Bahan-bahan tersebut dilaporkan membersihkan atau memperbaiki 60–80 persen kulit yang terkena melasma.
Namun karena penggunaan hidrokuinon dilarang di Indonesia, kamu bisa menggunakan agen pencerah lain yang lebih aman.
Agen topikal lain yang digunakan sendiri atau, lebih umum, dalam kombinasi meliputi asam azelaat, asam kojat, krim sisteamine, asam askorbat (vitamin C), metimazol, asam traneksamat, glutathione, hingga ekstrak kedelai.
3. Pengelupasan Kimia

Perawatan kosmetik populer ini dapat membantu menghilangkan sel-sel kulit mati dan menghilangkan kelebihan pigmen untuk memperbaiki warna dan tekstur kulit.
Pengelupasan kimiawi dapat membantu menyegarkan kulitmu dengan sel kulit yang lebih sehat dan baru dengan melanin yang lebih sedikit.
Nah, pengelupasan kimiawi yang ringan efektif untuk melasma epidermal, sedangkan pengelupasan dengan kekuatan sedang dapat membantu pigmentasi pada lapisan dermal.
Bahan-bahan yang bisa digunakan untuk proses ini antara lain asam alfa hidroksi (AHA), asam beta hidroksi (BHA), hingga retinoid.
Namun perlu diingat bahwa kamu perlu menggunakan tabir surya setelah melakukan proses tersebut.
Sebab AHA dan retinoid bisa membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari.
Baca juga: 5 Bahan Alami untuk Mengatasi Hiperpigmentasi, Warna Kulit Tidak Merata Tersamarkan
4. Perawatan Laser PicoWay

Jika kamu pergi ke klinik kecantikan, dokter kulit biasanya dapat mengatasi melasma dengan terapi laser non-invasif.
Sistem PicoWay adalah perawatan melasma laser populer yang dapat menghilangkan bercak dan lesi berpigmen lainnya dengan aman dan tanpa rasa sakit dengan ketidaknyamanan dan waktu pemulihan yang sangat minimal.
Perawatan ini mengirimkan gelombang pendek energi laser untuk memecah pigmen melanin dan memulihkan kesehatan serta corak alami kulitmu.
Nah, itu tadi penjelasan terkait melasma dan cara terbaik untuk mengatasinya.
Adakah cara yang sudah kamu coba?
Semoga artikel ini bermanfaat!
(TribunShopping.com/Maria N)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!