TRIBUNSHOPPING.COM - Toren atau tandon air hingga kini masih banyak dipakai untuk menampung persediaan air di rumah.
Setidaknya ada dua cara peletakan toren air yang umum dipakai, yakni ditaruh di atas dan bawah bangunan.
Kedua cara itu punya keunggulan dan kelemahannya masing-masing.
Klik di sini untuk dapatkan Penguin Tangki Toren Air TB 55 520 Liter dengan harga terbaiknya.
Lantas mana yang lebih cocok dipakai, di bawah atau di atas rumah?
Agar tidak bingung, rasanya kamu harus menyimak sajian berikut hingga tuntas.
Pasalnya Tribunshopping.com sudah rangkumkan dari berbagai sumber keunggulan serta kelemahan menaruh toren air di bawah dan di atas rumah.
Menaruh Toren Air Sejajar atau di Bawah Rumah

Menempatkan atau menaruh toren air memang tidak boleh dilakukan sembarangan.
Bagaimana tidak, pasalnya letak tandon yang kurang tepat dapat mempengaruhi tekanan aliran air yang dikeluarkan.
Salah satu cara yang banyak dipilih dalam meletakkan toren air adalah menaruhnya sejajar atau di bawah rumah.
Cara satu ini banyak dianggap mudah dan murah.
Pasalnya, kamu tidak perlu repot-repot membawa toren air ke atas bangunan.
Baca juga: 3 Penyebab Air Dalam Toren Diam-diam Habis Terkuras, Padahal Tidak Ada Kebocoran
Dengan cara ini, kamu hanya perlu menempatkan toren air sejajar atau di bawah lantai rumah.
Cara penempatan ini cocok dipakai pada bangunan rumah dengan lantai rendah.
Cukup sediakan tandon berjenis ground tank, serta pompa air untuk mendistribusikan alirannya.
Namun perlu diketahui, menaruh toren air sejajar atau di bawah rumah punya kelemahan.
Adapun kelemahannya yakni akan nampak mencolok dan memakan banyak tempat.
Selain itu, cara penempatan ini membuat tekanan aliran air menjadi terbatas.
Hal itu karena air hanya akan mengalir dengan mengandalkan tekanan dari pompa yang digunakan.
Jika pompa air bermasalah, bisa saja pipa distribusi dari toren yang diletakkan di bawah rumah tidak akan mengeluarkan aliran.
Menaruh Toren Air di Atas Rumah

Meletakkan atau menaruh toren air di atas bangunan jamak diadopsi oleh banyak rumah.
Bukan tanpa sebab, pasalnya cara peletakan satu ini juga punya keunggulan.
Keunggulannya yakni aliran air dapat lebih efisien karena mengandalkan gaya gravitasi.
Sederhananya, aliran air dari toren yang ditaruh di atas rumah dapat mudah menjangkau banyak titik bangunan.
Meskipun tidak memakai pompa untuk mengalirkannya, air dari toren dapat keluar dengan deras melalui keran.
Penguin Tangki Toren Air TB 55 520 Liter
Namun perlu diketahui, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika ingin menaruh toren air di atas rumah.
Utamanya yakni struktur bangunan, kapasitas toren yang semakin besar butuh konstruksi rumah yang lebih kokoh.
Pasalnya berat air akan bertambah sejalan dengan besarnya kapasitas toren atau tandon yang dipakai.
Baca juga: Cara Mudah Membersihkan Toren Air dari Lumut dan Kotoran
Selain itu, menaruh toren air di atas rumah perlu didukung oleh pompa yang kuat.
Hal tersebut agar air tanah atau air sumur dapat dialirkan dan disimpan dalam toren.
Maka dari itu, pastikan pompa air yang dipakai punya daya hisap kuat.
Menaruh toren air di atas rumah juga memerlukan lebih banyak saluran pipa.
Selain pipa distribusi untuk mengalirkan air, mungkin lebih banyak pula dibutuhkan pipa suplai untuk mengisi toren.
Dua cara penempatan dalam menaruh toren air yang umum dipakai yakni di bawah atau atas rumah.
Masing-masing tempat menaruh tandon itu kompak punya keunggulan dan kelemahan.
Lantas mana yang tepat, menaruh toren air di bawah atau atas rumah?
Sebaiknya, ketahui dan pahami keunggulan serta kelemahan masing-masing cara menaruh tersebut.
Sesuaikan pula dengan kondisi bangunan rumah serta modal yang perlu dikeluarkan untuk membangunnya. (*)
(RamaFitra/Tribunshopping.com)