TRIBUNSHOPPING.COM - Telegram merupakan salah satu layanan perpesanan singkat dalam jaringan internet yang telah diundung sebanyak 1 miliar lebih.
Layaknya media sosial lain, platform pesan singkat ini juga berpeluang untuk menjadi tempat terjadinya cybercrime atau kejahatan dalam jaringan.
Salah satunya yakni phising, modus kejahatan yang mengincar data pribadi dan privasi pengguna dalam aktivitasnya berselancar di dunia maya.
Walaupun platform Telegram sudah dibekali dengan segudang fitur keamanan mumpuni, namun kejahatan phising bisa tetap terjadi pada pengguna yang lengah.
Jika hal tersebut terjadi, data pribadi hingga informasi perbankan pengguna Telegram bisa saja menjadi korbannya.
Dapatkan handphone OPPO A77s dengan harga menarik buatmu di sini.
Dengan kata lain, kerugian yang ditimbulkan dapat menjadi lebih besar apabila pengguna tidak segera mencari tahu bagaimana menjaga dan mengamankan akun Telegram-nya.
Mengetahui cara mengamankan data diri ketika berada di dalam dunia maya menjadi salah satu hal yang harus dilakukan saat ini.
Oleh karena itu, kali ini Tribunshopping.com rangkumkan sejumlah tips yang bisa dilakukan pengguna Telegram untuk menghindarkan diri dari kejahatan phising:
1. Aktifkan Fitur Verifikasi 2 Langkah
Salah satu cara untuk meningkatkan keamanan akun Telegram adalah dengan mengaktifkan opsi verifikasi 2 langkah.
Opsi ini disebut andal dalam memberikan perlindungan yang lebih baik untuk keamanan akun Telegram pengguna.
Untuk mengaktifkan fitur keamanan ini, pengguna bisa buka menu settings atau pengaturan.
Kemudian masuk ke opsi Privacy & Security dan temukan pilihan Two-Step Verivication.
Pada layar yang tampil, pilih opsi atur kata sandi atau password.
Baca juga: 5 Tips Merawat Kabel Charger Handphone, Lebih Awet dan Tidak Boros Pengeluaran
Setelah itu, masukkan kata sandi yang diinginkan dan jangan sampai orang atau pengguna lain mengetahuinya.
Perlu diketahui pula, gunakan kombinasi kata sandi yang tidak mudah ditebak oleh pengguna lain.
Tidak hanya itu, pilih kata sandi yang mudah diingat oleh pengguna pribadi guna menghindari masalah lupa informasi login.
2. Hindari Klik Link Sembarangan
Salah satu modus operandi kejahatan dalam jaringan internet adalah dengan menyebar link.
Dengan hal tersebut, pengguna yang lengah akan membukanya.
Namun jika diperhatikan, link tersebut akan menampilkan susunan kombinasi huruf yang ganjil.
Tidak hanya itu saja, alamat website yang ditampilkan biasanya akan terlihat aneh dan jarang dikenali.
Untuk itu, berhati-hati jika mendapatkan link atau situs website yang aneh dan tidak terpercaya.
Baca juga: 5 Cara Mengecas HP dengan Benar dan Aman, Kesehatan Baterai Pun Tetap Terjaga
Jangan asal klik, bisa saja link yang didapat tersebut merupakan modus operandi kejahatan phising.
Saran terbaik ketika mendapatkan sebuah link misterius adalah dengan tetap waspada dan jangan sembarang membukanya.
Apabila sudah terlanjur dibuka, hindari pula memasukkan data diri pribadi apalagi informasi perbankan yang kamu punya.
3. Jangan Asal Berikan Data Pribadi
Pada dasarnya, keamanan data ketika berselancar di dunia maya harus diawali dari diri sendiri.
Dengan kata lain, pengguna Telegram sendiri harus mengupayakan keamanan akun yang dipakainya.
Hal tersebut bisa dilakukan salah satunya dengan tidak sembarang memberikan data pribadi ketika berselancar di internet.
Apalagi jika yang meminta data adalah website aneh dan mencurigakan.
Untuk itu, jaga selalu data diri pribadimu agar tidak jatuh di tangan orang yang tidak bertanggung jawab.
Baca juga: 5 Tips Memotret dengan Kamera Handphone, Abadikan Momen Tahun Baru 2023
Proses penyimpanan informasi login pun harus dipertimbangkan pula.
Hindari menyimpan informasi login sebuah akun di perangkat publik atau bisa dipakai oleh siapa saja.
Pasalnya, perangkat tersebut berpeluang menjadi celah keamanan data pribadi pengguna.
4. Pakai Sandi Berbeda di Setiap Akun
Sandi atau password merupakan kombinasi karakter berupa angka dan huruf yang biasanya dipakai untuk aktivitas login ke sebuah platform atau layanan.
Untuk membuatnya, pengguna disarankan memakai kombinasi kata yang tidak mudah ditebak oleh orang lain.
Tidak hanya itu, mengadopsi password atau kata sandi yang berbeda di setiap akun yang dimiliki juga sangat disarankan.
Pasalnya, ketika satu akun media sosial berhasil dibobol, bukan tidak mungkin dengan akun yang lain.
Baca juga: Segera Lakukan Penggantian, Ketahui 5 Tanda Baterai Handphone Mulai Rusak
Membedakan kata sandi pada setiap akun yang dimiliki bisa meningkatkan keamanannya.
Tidak hanya itu, menyimpan password dengan hati-hati juga wajib dilakukan oleh pengguna.
Jangan sampai ketika password telah dibedakan di setiap akun, namun informasi login masih bisa diakses oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
5. Gunakan Aplikasi Browser Terbaru
Platform perpesanan Telegram tidak hanya hadir dalam pemakaian melalui aplikasi mobile handphone saja.
Telegram juga bisa diakses oleh pengguna memakai aplikasi browser di perangkatnya.
Saat membuka Telegram versi Web, ada baiknya gunakan aplikasi browser versi terbaru.
Tidak masalah apapun aplikasi browser yang digunakan, namun usahakan untuk memakai versi terupdatenya.
Hal tersebut karena biasanya pada setiap update browser disertai dengan peningkatan aspek keamanan pakainya.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Rules of Survival, Game HP Pesaing PUBG Mobile
Walaupun Telegram memiliki sistem keamanan yang terbilang mumpuni, sejumlah celah masih bisa menjadi penyebab terjadinya kejahatan dalam jaringan melalui platform ini.
Terutama jika sang pengguna sedang lengah, hal tersebut bisa menjadi faktor pendorongnya.
Namun dengan lebih berhati-hati, pengguna Telegram bisa lebih terhindar dari kejahatan dalam jaringan salah satunya aktivitas phising. (*)
(RamaFitra/Tribunshopping.com)



Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!