TRIBUNSHOPPING.COM - Apakah kamu sering mendengarkan musik dengan headset?
Jika iya, tahukah kamu jika penggunaan headset dalam jangka panjang berisiko menimbulkan sejumlah masalah kesehatan pendengaran.
Salah satu masalah yang paling sering terjadi adalah infeksi telinga.
Baca juga: Patut Diwaspadai, Ini Efek Buruk Penggunaan Headset Secara Terus Menerus
Dilansir dari beberapa sumber, tanpa Anda sadari, headset menjadi tempat berkembang biak bagi ratusan ribu bakteri.
Saat memakai headset, bakteri yang menempel di sana dapat berpindah ke telinga dan menyebabkan infeksi.
Infeksi berkepanjangan bisa mengakibatkan komplikasi berupa kerusakan telinga permanen.
Nah, agar tak terjadi infeksi pada telinga maka ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan.
1. Membersihkan telinga secara rutin
Headset dapat menghambat keluarnya kotoran telinga.
Lambat laun, kotoran telinga dapat menumpuk dan menjadi pemicu infeksi.
Inilah sebabnya orang-orang yang sering memakai headset harus merawat telinga secara rutin.
Bersihkan bagian luar telinga dengan cotton bud atau lap basah.
Jangan memasukkan cotton bud ke dalam telinga karena dapat mendorong kotoran masuk lebih dalam.
Untuk mengeluarkan kotoran, gunakan obat tetes atau baby oil dahulu agar kotoran melunak.
2. Jangan berlebihan menggunakan headset
Menggunakan headset terlalu lama dapat meningkatkan risiko infeksi telinga.
Sementara itu, menyetel volume headset terlalu keras bisa mengakibatkan kerusakan pendengaran secara permanen.
Orang yang sering memakai headset kerap lupa membatasi penggunaannya, padahal ini merupakan cara merawat telinga yang tak kalah penting dari membersihkan telinga Anda.
Untuk hal ini, dokter menyarakan aturan 60 persen/60 menit, yang berarti:
Atur volume maksimum agar tidak melebihi 60 persen.
Batasi waktu penggunaan headset selama 60 menit.
Baca juga: Kabel Headset Sering Berantakan? Tak Lagi Jika Memanfaatkan 5 Barang di Rumah Ini
3. Membersihkan headset seminggu sekali
Bukan hanya menjaga kebersihan telinga, Anda juga harus membersihkan headset yang Anda gunakan.
Hal ini bertujuan untuk mencegah bakteri berkembang biak pada headset.
Cara membersihkan headset cukup mudah.
Anda hanya perlu menyiapkan bahan-bahan berupa air hangat yang telah ditetesi sabun cuci, sikat gigi baru yang belum dipakai, serta lap kering.
4. Menjauhkan headset dari paparan kuman
Tanpa sadar, Anda mungkin pernah meminjamkan headset kepada orang lain atau meletakkan headset di sembarang tempat.
Untuk merawat dan menjaga kesehatan telinga, Anda yang sering memakai headset harus menjauhi kebiasaan ini.
Kebiasaan ini dapat mempermudah perpindahan bakteri dari telinga orang lain, headset mereka, serta lingkungan sekitar ke telinga Anda.
Sedapat mungkin, simpanlah headset Anda di tempat yang bersih dan jangan biarkan orang lain menggunakannya.
Gunakanlah headset dengan bijak untuk menghindari risiko tersebut.
Tips agar telinga tidak bermasalah karena penggunaan headset terus menerus
Menurut OSHA (Occupational Safety & Health Administration), suara keras dengan level 90 desibel ke atas dapat merangsang sel-sel pada telinga dalam yang berfungsi menyalurkan suara ke saraf pendengaran dengan cara menghabiskan bahan kimia dalam sel tersebut.
Jika paparannya sebentar mungkin tidak masalah, karena sel akan kembali pulih.
Akan tetapi, menurut dr. M. Djoko Waspodo, Sp.THT, dari Klinik Triadi Depok, lain halnya jika paparannya lama, kerusakan itu akan menjadi permanen.
“Sel-sel akan hancur karena bekerja terlampau keras,” papar Djoko, tanpa bermaksud menakut-nakuti.
Itulah mengapa, lanjut Djoko, pekerja yang bekerja di pabrik dengan deru mesin yang bising akan kehilangan pendengaran sebelum usia 50 tahun.
Tentu jika mereka tidak menggunakan penutup telinga yang direkomendasikan.
Bagaimana dengan suara musik dari headset atau earphone? Logikanya sama saja.
Jika terlalu lama dan volumenya keras, fungsi pendengaran akan terganggu.
Ini bukan isapan jempol belaka.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris menyebutkan, dari 1.000 pengguna headset dan earphone yang disurvei, rata-rata mereka menikmati player dengan headset atau earphone selama 1 jam lebih, bahkan lebih dari 140 orang mendengarkan musik selama 28 jam setiap minggunya.
Penelitian itu juga menyebutkan, lebih dari 30 persen pendengar lagu dari perangkat pemutar lagu mengalami gejala telinga mendenging.
Risikonya, orang yang berjam-jam mendengarkan musik dengan earphone dan volume yang keras setiap hari akan mengalami penurunan gangguan pendengaran bahkan kerusakan pendengaran saat memasuki usia 40 tahun.
Nah, supaya hal itu tidak terjadi, indahkan hal-hal berikut ini saat menggunakan headset atau earphone juga perangkat lain sejenis.
Batasi Waktu
Batasi mendengarkan musik lewat headset atau earphone. Dalam sehari, batasi hanya 1,5 jam saja.
Saat menekuni aktivitas, cukup dengan mendengarkan 3-5 lagu. Wujudkan dengan membuat daftar lagu (play list) agar lagu-lagunya terseleksi dan akhirnya terbatasi.
Atur Volume
Beberapa lembaga termasuk OSHA menyarankan agar kita menyetel level suara setengah atau 50 persen dari suara maksimum player.
Jika kita dapat menikmati musik dengan level suara di bawah 50%, akan lebih baik lagi.
Baca juga: Tak Sampai Rp 100 Ribuan, Ini 5 Headset Cute dari MINISO
Hindari Tempat Bising
Sebisa mungkin, jangan menggunakan headset atau earphone untuk menikmati lagu, film, juga lainnya di tempat bising.
Kondisi bising membuat kita akan menyetel volume lebih keras, untuk mengimbangi paparan suara dari luar.
Gunakan Seperlunya
Saat lari pagi, usahakan jangan menikmati lagu dari headset atau earphone.
Selain berisiko mengganggu indra pendengaran kalau distel terlampau keras, tindakan ini juga mengurangi kewaspadaan.
Saat di rumah, di kendaraan pribadi atau di tempat yang sifatnya privat, usahakan tidak menggunakan earphone tetapi speaker eksternal.
Selain bunyinya lebih kencang dan sip, itu juga memberikan kesempatan kepada telinga untuk beristirahat. (*)
(Andrakp/Tribunshopping.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!