TRIBUNSHOPPING.COM - Seperti apa pemakaian pembalut dan celana dalam usai keguguran?
Salah satu penanganan yang biasanya dilakukan saat keguguran adalah kuret.
Tak seperti operasi lainnya, waktu pemulihan untuk tindakan kuret terbilang cukup singkat.
Baca juga: Mengenal Perbedaan Pembalut, Tampon, dan Menstrual Cup
Ya, setelah sadar dan beristirahat selama beberapa waktu, pasien pun sudah diperbolehkan untuk kembali pulang ke rumah.
Meski begitu, perawatan pasca kuret setelah sampai di rumah juga tetap perlu diperhatikan.
Salah satunya soal pemakaian pembalut dan celana dalam.
Sebab, kalau tidak diperhatikan, bahaya ini pun bisa berisiko terjadi pada.
Baca juga: Cegah Bocor pada Celana, Ini Dia 4 Rekomendasi Pembalut Berukuran Panjang
Wah, kira-kira apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan, ya?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Nakita.id pun mengundang Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSIA Bunda Citra Ananda, dr. Hasni Kemala Sari, SpOG.
Dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, dr. Hasni mengatakan bahwa, setelah keguguran dan dikuret, biasanya darah masih akan keluar dari jalan lahir.
Maka dari itu, ia pun menganjurkan pada Moms untuk menggunakan pembalut yang menampung cairan dengan baik.
“Setelah kuret dan keguguran, itu pasti masih ada keluar darah sedikit-sedikit. Walau bagaimanapun, darah ini kan berbentuk cairan. Dan, itu tentunya akan menyebabkan kelembapan tertentu,” jelas dr. Hasni.
“Jadi, gunakanlah pembalut yang bisa dengan baik menampung cairan,” sambungnya saat dihubungi via telepon oleh Nakita.id, Selasa.
Adapun hal lain yang harus diperhatikan adalah intensitas mengganti pembalut.
“Sering-seringlah mengganti pembalut. Jadi, jangan terlalu lama apalagi sampai dalam kondisi basah,” kata dr. Hasni Kemala Sari, SpOG, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, RSIA Bunda Citra Ananda.
“tidak ada ketentuan harus pembalut merek apa atau dengan ketebalan berapa, tidak ada. Intinya gunakan yang bersih, nyaman, dan sering mengganti,” tambahnya.
Sementara itu, untuk pemakaian celana dalam, dr. Hasni menyarankan agar Moms memilih bahan yang tidak terlalu ketat.
Tak hanya itu, pastikan juga celana dalam memiliki sirkulasi udara yang baik, sehingga bisa mencegah kelembapan yang berujung pada infeksi.
“Sama halnya dengan pakaian dalam, jangan yang terlalu ketat, pakai yang nyaman dengan sirkulasi udara yang baik, karena untuk awal-awal itu kan rentan infeksi,” ucap dr. Hasni dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id.
“Kalau kondisinya lembap dan tertutup, itu akan lebih mudah untuk memicu terjadinya infeksi jamur dan bakteri. Jadi, itu yang perlu dihindari,” tutupnya.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!