TRIBUNSHOPPING.COM- Sebagai seorang wanita, harus rajin dalam memperhatikan kesehatan organ intim.
Apalagi disaat menstruasi, dimana daerah kewanitaan mengalami kelembapan lebih dari biasanya.
Karena itu, untuk mencegah adanya infeksi atau penyakit lainnya, Anda harus mengganti pembalut 4 jam sekali atau ketika dirasa sudah penuh.
Jika tidak, Anda akan berisiko mengalami iritasi hingga penyakit kronis lainnya.
Dikutip dari beberapa sumber, berikut ini bahaya dan risiko jika tidak rajin mengganti pembalut saat menstruasi:
Baca juga: 4 Mitos Pembalut yang Masih Dipercaya Banyak Wanita
1. Jamur
Sering lupa atau malas ganti pembalut bisa menyebabkan penyakit jamur candida albicans.
Jamur ini menyebabkan keputihan pada wanita yang disertai rasa gatal yang cukup parah.
Rasa gatal akibat infeksi jamur sangat mengganggu.
Dan bila kita menggaruknya bisa menyebabkan iritasi atau infeksi serius.
2. Iritasi
Area miss V sifatnya asam dengan kadar 4-4,5 pH.
Sedangkan darah sifatnya basa.
Saat menstruasi, darah yang keluar mengandung 7,3 - 7,4 Ph.
Yang artinya, Ph Yang dikeluarkan bisa merusak kulit kita.
Karena itu, kulit akan mudah mengalami iritasi saat menstruasi.
Iritasi bisa berupa rasa gatal, perih, kulit merah, basah, berair dan bau tidak sedap pada area intim.
Baca juga: 5 Rekomendasi Pembalut Ternyaman untuk Siang Hari Tanpa Takut Bocor
3. Herpes
Bahaya lain yang bisa terjadi jika malas mengganti pembalut walau tidak penuh dan lebih dari 3 jam, bisa jadi terkena penyakit herpes.
Infeksi bakteri herpes paling cepat menyebar dan menyerang tubuh.
Karena itu, penting untuk menjaga kebersihan area miss V saat haid atau menstruasi.
Agar terhindar dari bahaya-bahaya diatas, pastikan Anda merawat kebersihan miss V saat sedang menstruasi.
4. Kanker Serviks
Banyak orang yang menyalahkan kualitas pembalut yang bisa menyebabkan kanker serviks.
Padahal, kanker serviks tidak dipicu karena kualitas pembalut saja, tapi juga kebersihan area miss V.
Ketika telat mengganti pembalut biasanya akan merasa lembap, gatal yang ujungnya keputihan hingga kanker serviks.
Pembalut yang tidak kita ganti biasanya ada microorganism Human Papiloma Virus (HPV) yang menyebabkan kanker serviks.
5. Toxic Shock Syndrome
Toxic shock syndrome biasanya diderita bagi wanita yang memakai tampon.
Infeksi ini terjadi karena kulit lembap dan iritasi yang bisa menyebabkan luka terbuka.
Saat luka terbuka bakteri staphylococcus aureus dan streptococcus pyogenes masuk ke area luka.
Ciri penderitanya disertai demam tinggi, nyeri otot dan lesu, diare, muntah, pusing sampai pingsan, luka dan ruam di area miss V, nyeri tenggorokan dan mata memerah. (*)
(RENI DWI/TRIBUNSHOPPING.COM)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!