TRIBUNSHOPPING.COM- Ada banyak variasi pembalut dari ukuran hingga panjang yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan.
Saat darah menstruasi sedang sedikit, lebih dianjurkan menggunakan pantyliner yang memiliki ukuran tipis.
Selain digunakan saat menstruasi, pantyliner juga dapat menyerap keringat dan cairan vagina yang berlebihan.
Pantyliner umumnya digunakan pada masa intermenstruasi atau periode di antara dua jadwal menstruasi.
Saat memilih pantyliner kamu harus pintar memilih dan menggunakannya, berikut ini caranya:
Baca juga: 3 Produk Mestrual Cup Lokal, Tepat Gantikan Penggunaan Pembalut
1. Lihat kandungannya
Pilih pantyliner yang mengandung bahan alami dan tidak mengandung pewangi.
Keterangan tersebut biasanya akan tertera pada kemasannya.
Pilih pantyliner dengan bahan yang breathable sehingga dapat mendukung sirkulasi udara di area kemaluan agar tetap baik.
2. Ganti pantyliner jika sudah penuh
Hindari menggunakan satu pantyliner yang sama sepanjang hari.
Pantyliner berperan untuk menahan keringat dan cairan vagina yang berlebihan.
Apabila tidak diganti, akan meningkatkan risiko infeksi.
Karena itu, gantilah pantyliner setiap setidaknya empat jam sekali untuk mencegah risiko tersebut.
3. Menjaga kebersihan
Baca juga: Tips Mencegah Iritasi Akibat Pembalut pada Area Kewanitaan
Biasakan untuk mencuci tangan saat mengganti pantyliner dengan sabun dan air mengalir.
Lalu, cuci kembali sebelum memegang pantyliner yang baru.
Lalu, bolehkah pantyliner dipakai setiap hari ?
Banyak yang berasumsi, menggunakan pantyliner setiap hari akan menyebabkan infeksi di daerah vulvovagina dan ditandai dengan keputihan.
Anggapan tersebut tidak sepenuhnya salah, tetapi juga tidak sepenuhnya benar.
Karena, pada dasarnya penggunaan pantyliner setiap hari tidak dilarang.
Sebuah studi menyimpulkan, pemakaian pantyliner di antara dua jadwal menstruasi tidak memiliki efek negatif pada area vulvovagina.
Artinya, pantyliner sendiri bukanlah penyebab infeksi atau masalah pada vagina.
Yang kerap menjadi masalah adalah cara penggunaannya yang tidak tepat, sehingga meningkatkan risiko infeksi.
Risiko menggunakan pantyliner yang salah
1. Infeksi Bakteri Staphylococcus dan Gardnerella vaginalis
Kedua bakteri ini dapat menyebabkan penyakit bacterial vaginosis (BV) dengan gejala keputihan berwarna abu-abu disertai bau amis.
2. Iritasi Vagina
Jika Anda menggunakan pantyliner yang tidak berbahan lembut di kulit, maka gesekan pantyliner pada kulit di area vagina bisa menyebabkan iritasi di daerah tersebut.
Gejala yang dialami adalah perih, nyeri, dan kemerahan.
3. Infeksi Jamur
Apabila Anda terus menggunakan pantyliner yang sama, sirkulasi udara di daerah vagina tidak bisa berjalan baik.
Akibatnya, area vagina yang lembap tersebut menjadi tempat ideal bagi jamur untuk tumbuh.(*)
(RENI DWI/TRIBUNSHOPPING.COM)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!