TRIBUNSHOPPING.COM - Pembalut yang biasa digunakan oleh masyarakat Indonesia, adalah barang disposable yang artinya dapat langsung dibuang.
Kamu bisa langsung membuangnya dengan dibungkus kertas atau plastik yang ramah lingkungan.
Namun, bagi sebagian orang masih ada yang nyaman untuk mencucinya terlebih dahulu karena dianggap lebih bersih.
Baca juga: Cari Pembalut Aman Bebas Klorin? Ini 5 Rekomendasi Produk Terbaiknya
Selain itu, mencuci darah kotor pada pembalut juga sering dikaitkan dengan hal-hal mistis yang sudah dipercayai sejak dahulu.
Seperti penjelasan di atas, kedua kebiasaan ini diperbolehkan.
Tak ada salahnya bagi kamu yang ingin langsung membuang pembalut karena memang fungsinya hanya untuk sekali pakai.
Begitu juga bagi yang ingin mencucinya terlebih dahulu, tetapi perhatikan cara mencuci yang aman agar tidak menimbulkan penyakit, ya.
Baca juga: Jangan Canggung, 5 Hal tentang Pembalut Ini Perlu Diajarkan ke Anak Perempuan
Pembalut terbuat dari bahan yang mengharuskan kamu membuangnya dengan cara aman.
Pakai sarung tangan
Pertama dan terpenting, saat mencuci pembalut bekas, pastikan tangan tertutup dengan benar.
Gunakan sarung tangan atau segala jenis penutup plastik.
Kebersihan diri sendiri adalah yang terpenting.
Bungkus pembalut dengan kantong kresek
Sebelum membuang pembalut, pastikan kamu sudah membungkusnya dengan plastik ramah lingkungan atau kertas.
Buang produk di tempat sampah dan pastikan semuanya tetap higienis serta bersih.
Simpan dua tempat sampah terpisah sehingga dapat membuang sampah biasa dan produk sanitasi secara terpisah.
Baca juga: 5 Barang yang Tampak Tidak Penting Ini Ternyata Wajib Dibawa saat Travelling, Salah Satunya Pembalut
Jangan membuang pembalut bekas ke tempat buang air karena dapat menyebabkan penyumbatan besar, meluap, dan akhirnya merusak kamar mandi.
Bersihkan tempat sampah setiap 2 hari sekali
Tujuan membersihkan tempat sampah setiap 2 hari sekali membantu mencegah bau tak sedap dan pelepasan penyakit yang ditularkan melalui udara.
Terakhir, pastikan kamu selalu cuci tangan setelah membuang pembalut bekas untuk menjaga kebersihan dan menghindari dari berbagai macam penyakit yang bisa ditularkan melalui darah kotor dalam pembalut.
Risiko dari malas ganti pembalut
Iritasi
Area miss V sifatnya asam dengan kadar 4-4,5 pH, sedangkan darah sifatnya basa.
Nah, kalau kita menstruasi, darah yang keluar mengandung 7,3 - 7,4 Ph.
Artinya, Ph Yang dikeluarkan bisa merusak kulit kita.
Makanya kulit akan mudah iritasi saat menstruasi.
Iritasi bisa berupa rasa gatal, perih, kulit merah, basah, berair dan bau enggak sedap.
Herpes
Bahaya lain yang bisa terjadi kalau kita malas ganti pembalut walau enggak penuh dan lebih dari 3 jam, bisa jadi kita kena penyakit herpes.
Infeksi bakteri herpes paling cepat menyebar dan menyerang tubuh kita. Makanya, kita harus menjaga kebersihan area miss V saat menstruasi.
Penyebab penyakit ini biasanya terjadi karena kelembaban area kulit miss V.
Toxic Shock Syndrome
TTS atau toxic shock syndrome biasanya diderita pemakai tampon.
Tapi, seiring perkembangan zaman ternyata juga ditemukan sama cewek yang pakai pembalut.
Infeksi ini terjadi karena kulit lembab dan iritasi lalu terjadi luka terbuka. Saat luka terbuka bakteri staphylococcus aureus dan streptococcus pyogenes masuk ke area luka.
Ciri penderitanya disertai demam tinggi, nyeri otot dan lesu, diare, muntah, pusing sampai pingsan, luka dan ruam di area miss V, nyeri tenggorokan dan mata memerah.
Kanker Servik
Banyak orang yang menyalahkan kualitas pembalut yang bisa menyebabkan kanker servik. Padahal, kanker servik enggak dipicu karena kualitas saja, tapi juga kebersihan area miss V.
Efek telat ganti pembalut biasanya kita akan merasa lembab, gatal yang ujungnya keputihan hingga kanker servik. Pembalut yang enggak kita ganti biasanya ada microorganism Human Papiloma Virus (HPV) penyebab kanker servik.
Ada 100 jenis HPV yang sudah diidentifikasi ilmuwan. Sebagian menginfeksi kulit dan menghasilkan kutil. Kutil merupakan tumor jinak yang bentuknya seperti benjolan-benjolan kecil di sekitar miss V bagian luar dan dalam serta mulut anus.
Jamur
Selain virus HPV, sering lupa atau malas ganti pembalut bisa menyebabkan penyakit jamur candida albicans.
Jamur ini menyebabkan keputihan pada wanita yang disertai rasa gatal yang cukup parah. Rasa gatal akibat infeksi jamur sangat mengganggu.
Dan bila kita menggaruknya bisa menyebabkan iritasi atau infeksi serius (*)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!