TRIBUNSHOPPING.COM - Si Kecil bertumbuh menjadi anak usia dua tahun dan tertarik memberikan kutek.
Tunggu dulu, apakah sudah memikirkan akibat dari memberikan kutek ke Si Kecil?
Kita sudah tahu bahwa anak punya kebiasaan mengemut tangan, bila ia mengemut tangan yang terdapat kuteks tadi zat berbahaya apa saja yang masuk ke pencernaan anak?
Baca juga: Dijamin Halal, 4 Kutek Ini Tetap Bisa digunakan Para Perempuan Muslim saat Solat
Oleh karena itu, Dr. Katherine Williamson, dokter anak di sebuah rumah sakit Amerika Serikat mengatakan kita perlu mempertimbangkan banyak hal sebelum memberikan kuteks ke anak.
"Kuteks sebenarnya mengandung bahan kimia beracun yang bisa berbahaya, karena anak-anak sering memasukkan jari mereka ke mulut," jelasnya.
Food and Drug Administration juga mengatakan bahwa kuteks biasanya mengandung dibutyl phthalate, toluena, dan formaldehida.
Baca juga: 5 Cara yang Bisa Dilakukan di Rumah untuk Menghapus Kutek Tanpa Aseton
Dibutyl phthalate adalah dikenal sebagai "racun reproduksi" karena telah dikaitkan dengan cacat lahir dan masalah perkembangan dalam tes laboratorium hewan.
Penggunaan dibutyl phthalate dalam kosmetik telah dilarang di Eropa sejak tahun 2003 dan beberapa perusahaan.
Sedangkan toluena adalah bahan kimia yang juga digunakan dalam pengencer cat, pewangi buatan, larutan pembersih, dan produk rumah tangga lainnya.
Baca juga: 5 Tips Memilih Kutek yang Benar Agar Hasilnya Tampak Bagus dan Cocok
Paparan toluena yang berkepanjangan dan berulang (termasuk di tempat kerja atau secara sengaja menghirupnya secara sengaja) telah terbukti menyebabkan masalah sistem saraf dan masalah pernapasan bagian atas.
Sementara formaldehida atau formalin digunakan dalam berbagai macam produk bangunan dan digunakan sebagai pengeras untuk memastikan bahwa kuteks tidak pecah.
Paparan jangka panjang dapat menyebabkan masalah pernapasan dan dapat meningkatkan risiko kanker jenis tertentu.
Bahan kimia tersebut memang memiliki nama yang berbeda-beda tetapi ketiganya dapat menyebabkan iritasi kulit dan memicu alergi, serta menimbulkan gangguan kesehatan lainnya.
Dr. Williamson mengatakan meskipun kuteks berpotensi membahayakan kulit dan paru-paru Si Kecil tetapi belum ada cukup informasi yang menjelaskannya.
"Masih membutuhkan penelitian lanjutan untuk meneliti apakah benar kuteks yang dipakai orang dewasa aman saat dipakai Si Kecil," ucapnya.
Tetapi bagi Moms yang tidak mau melewatkan jadwal mani-pedi bersama Si Kecil, jangan khawatir.
Dr. Williamson menyarankan kuteks yang ramah dengan anak adalah produk kuteks yang water-based dan penghapus kuteks yang bebas bahan kimia.
Jadi, semua kembali kepada kebijakan Moms apakah melanjutkan memberikan kuteks ke anak atau tidak.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!