lihat foto
TRIBUNSHOPPING.COM - Tak hanya orang dewasa, seorang bayi juga bisa mengalami sembelit atau susah BAB.
Namun, berbeda dengan orang dewasa, bayi tidak bisa mengekspresikan secara langsung kondisi yang sedang dialaminya.
Sehingga sebagai orang tua, kamu harus memberi perhatian lebih pada bayi, agar bisa mengetahui jika bayi mengalami sembelit.
Bayi seharusnya rutin BAB, dan jika kamu melihat feses bayi mulai keras bahkan membuatnya menangis saat BAB, bisa jadi ia mengalami sembelit.
Untuk itu, sebelum memberikan penanganan yang tepat, kamu harus memahami penyebabnya terlebih dahulu.
Baca juga: 6 Asupan Nutrisi Wajib untuk Ibu Menyusui yang Memiliki Peran Penting bagi Pertumbuhan Bayi
Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini beberapa penyebab sembelit pada bayi.
1. Porsi makan bayi yang terlalu banyak
Perlu diketahui pada bayi usia 6-9 bulan porsi makannya sebanyak 2 sendok makan orang dewasa atau maksimal 125 mililiter.
Sedang bayi usia 9-12 bulan porsi makannya sebanyak 125-250 mililiter. Meningkatkan porsi makan sebaiknya bertahap.
Karena, terlalu banyak asupan makanan juga dapat menjadi penyebab umum bayi mengalami sembelit.
2. Kekurangan Cairan
Dehidrasi atau kekurangan asupan cairan bisa membuat feses jadi kering.
Nah, hal inilah yang membuatnya sulit untuk dikeluarkan.
Ada beberapa hal yang bisa membuat bayi sulit menerima makanan dan minuman.
Misalnya, kondisi mulut yang bermasalah seperti pertumbuhan gigi susu atau adanya sariawan.
Baca juga: Ibu Wajib Tahu, Ini 6 Penyebab yang Membuat Bayi Menangis di Malam Hari
Di samping itu, kondisi, seperti pilek, infeksi telinga, ataupun infeksi tenggorokan juga bisa membuat anak menjadi malas minum.
3. Penggunaan obat tertentu
Efek samping dari penggunaan obat-obatan tertentu pada bayi, seperti antibiotik dan obat flu atau penurun demam dapat menyebabkan sembelit.
Karena obat-obatan dapat berpengaruh pada pencernaan bayi.
Karena itulah cara terbaik sebelum memberi bayi obat adalah konsultasi dengan dokter.
3. Konsumsi susu formula sebelum waktunya
Banyak bayi yang mengalami sembelit sebab belum saatnya minum susu formula yaitu masih kurang dari usia 6 bulan.
Biasanya orang tua yang malas menyusui atau memiliki kesibukan yang tinggi memilih hal yang mudah dan gampang seperti memberikan bayi susu formula.
Kecuali jika bayi memang diharuskan minum susu formula karena keadaan tertentu.
Cara mengatasinya adalah dengan memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan tanpa menggunakan tambahan apa pun.
Keadaan selanjutnya adalah saat bayi sudah menginjak usia 7 bulan dan diberikan ASI.
Karena terbiasa dengan ASI maka sistem pencernaannya masih kurang siap sehingga menyebabkan sembelit pada bayi.
Hal ini sangat umum terjadi karena adanya penyesuaian atau adaptasi dari sistem pencernaan bayi, tidak ada cara mengatasi secara spesifik, hanya berikan asupan ASI atau air putih lebih banyak.
Setelah beberapa waktu berlalu sistem pencernaan akan mulai menyesuaikan.
4. Alergi susu formula
Ada juga kondisi di mana bayi alergi terhadap salah satu jenis susu formula yang memiliki kandungan yang mungkin saja tidak sesuai dengan sistem pencernaan bayi tersebut.
Untuk kasus ini, cara mengatasinya adalah mengganti jenis susu formula yang diberikan pada bayi.
Bisa dengan menggunakan susu organik atau susu soya sehingga lebih ramah terhadap pencernaan bayi, akan tetapi untuk lebih pastinya bisa berkonsultasi langsung kepada dokter anak atau ahli gizi terdekat.
5. Kondisi medis tertentu
Dalam beberapa kasus, kondisi medis tertentu juga bisa menyebabkan konstipasi pada bayi.
Misalnya, pada bayi usia di bawah enam bulan, beberapa penyebab sembelit umum terjadi karena kelainan organ saluran cerna sejak lahir, penyakit celiac, dan kadar kalsium terlalu tinggi dalam darah.
Selain itu, penyakit, seperti hipotiroid dan kelainan sumsum tulang belakang bisa saja menjadi pemicunya.
6. Terlalu banyak zat besi
Bayi yang terlalu banyak diberikan zat besi dan juga lemak yang terlalu tinggi bisa berpotensi mengalami konstipasi atau sembelit lebih besar.
Zat besi bisa menemukannya di ASI, susu formula, bayam, apel, hati, buah bit, dan masih banyak lagi yang lain.
Zat besi memang sangat dibutuhkan oleh bayi, namun dengan jumlah yang sesuai yaitu sekitar 7 mg/hari untuk bayi usia 7-11 bulan tentunya.
Sedangkan dalam ASI sudah mengandung sekitar 0,2 sampai 0,4 mg/l.
Oleh karena itu, jika bayi mengalami konstipasi setelah ibu memberikan MPASI dengan kandungan zat besi tinggi atau kebanyakan susu formula bisa jadi itu karena kelebihan zat besi.
Jadi, cara mengatasinya adalah kurangi asupan susu formula atau zat besi yang ditambahkan pada makanan, sesuaikan dengan kebutuhan bayi dan jangan terlalu berlebihan.
Tetapi juga jangan terlalu dikurangi sebab zat besi juga sangat penting bagi bayi.
7. Adanya perubahan rutinitas pada bayi
Semakin bertambahnya usia bayi biasanya juga terjadi perubahan rutinitas mereka, yang terdiri dari pola tidur dan pola aktivitas.
Bagi bayi yang sudah menginjak usia 6 bulan biasanya perkembangan fisiknya bisa lebih cepat dan akan banyak aktivitas yang mereka lakukan.
Biasanya, pola tidur bayi akan menjadi berantakan sebab berbagai hal seperti kelelahan atau keinginan terus menerus untuk bermain.
Terkadang pola tidur dan aktivitas yang tidak teratur ini juga menyebabkan sembelit akibat dari metabolisme anak yang mengalami berbagai perubahan.
Sehingga cara mengatasinya adalah dengan membuat pola tidur anak kembali teratur.(*)
(RIRIN/TRIBUNSHOPPING.COM)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!