Tips Home Care

8 Kesalahan yang Bisa Bikin Jas Hujan Jamuran dan Bau Apek, Salah Satunya Disimpan di Jok Motor

0
Penulis: Nina Yuniar
Editor: Ananda Putri
Ilustrasi jas hujan. Berikut ini adalah kesalahan-kesalahan yang perlu kamu hindari agar jas hujanmu tidak jamuran dan bau menyengat.

TRIBUNSHOPPING.COM - Jas hujan menjadi perlengkapan penting saat musim hujan.

Namun, masih banyak orang tidak menyadari bahwa perawatan yang salah justru bisa membuat jas hujan cepat jamuran, berbau tidak sedap, dan bahkan rusak sebelum waktunya.

Jamur tumbuh pada kondisi lembap, hangat, dan gelap lingkungan yang sangat mudah terbentuk saat jas hujan tidak dirawat dengan benar.

8 Kesalahan Penyebab Jas Hujan Jamuran

Berikut ini adalah kesalahan-kesalahan umum yang sering dilakukan hingga menyebabkan munculnya jamur pada jas hujan.

1. Menyimpan Jas Hujan dalam Keadaan Basah

Ilustrasi jas hujan. (Freepik)

Ini adalah kesalahan paling umum dan paling fatal. Setelah dipakai, terutama saat hujan deras, permukaan jas hujan akan sangat lembap.

Jika langsung dilipat dan disimpan, air yang terperangkap di dalam lipatan akan menciptakan kondisi ideal bagi jamur untuk tumbuh.

Jamur sangat suka tempat yang basah dan gelap. Saat jas hujan disimpan di dalam helm box, lemari, atau tas dalam keadaan basah, kelembapan tidak bisa menguap dan justru bertahan dalam waktu lama.

Dalam 12–24 jam saja, spora jamur sudah mulai berkembang, dan setelah beberapa hari, bintik-bintik putih, hitam, atau kehijauan akan muncul pada permukaan kain PVC atau parasut.

Baca juga: Daftar Harga Jas Hujan Anti Rembes Rp 100 Ribuan ke Bawah, Cocok untuk Motoran

2. Tidak Mengeringkan di Tempat yang Benar

Ilustrasi jas hujan. (Freepik)

Mengeringkan jas hujan memang penting, namun caranya juga sangat berpengaruh.

Banyak orang menggantung jas hujan di tempat yang tidak punya aliran udara cukup, misalnya di belakang pintu kamar mandi atau ruang tertutup.

Kelembapan ruang yang tinggi membuat proses pengeringan sangat lambat, sehingga jamur tetap bisa tumbuh meski jas hujan sudah digantung.

Cara terbaik adalah menjemurnya di tempat teduh yang memiliki sirkulasi udara yang baik.

Sinar matahari langsung sebenarnya bisa membantu, tetapi jika terlalu lama terkena UV dapat membuat bahan jas hujan, terutama PVC atau kain coating, menjadi getas dan mengelupas.

Jadi, lokasi teduh dan berangin adalah pilihan paling ideal.

 

Jas Hujan OSEAL Full Seal Raincoat Mantel Pria Wanita Dewasa Shine Series Hijau

 

3. Melipat Jas Hujan Terlalu Rapat

Ilustrasi jas hujan. (Freepik)

Setelah jas hujan kering, banyak orang melipatnya sekecil mungkin agar mudah masuk ke dalam tas atau jok motor.

Melipat memang tidak salah, namun melipat terlalu rapat bisa menyisakan titik-titik lembap kecil, terutama pada lipatan dalam. Titik lembap ini kemudian menjadi tempat pertumbuhan jamur.

Selain itu, lipatan yang terlalu rapat membuat jas hujan sulit bernapas. Kurangnya sirkulasi udara membuat bau apek dan jamur lebih mudah terbentuk.

Ada baiknya, kamu melipat jas hujan dengan longgar atau memberi sedikit ruang di tempat penyimpanan agar sirkulasi udara tetap berjalan.

Baca juga: Daftar Harga Payung Lipat Rp 50 Ribuan ke Bawah, Mudah Dibawa dan Cocok Segala Musim

4. Menyimpan di Tempat yang Lembap

Ilustrasi jas hujan. (Freepik)

Kesalahan ini sering terjadi tanpa disadari. Banyak pengendara motor menyimpan jas hujan di dalam bagasi motor, jok, atau helm box.

Tempat-tempat tersebut cenderung lembap karena tidak ada ventilasi, sering terkena perubahan suhu drastis, dan kadang terpapar uap air atau udara panas dari mesin motor.

Ketika jas hujan diletakkan di ruang seperti itu, bahkan jika sudah kering, kelembapan dari udara sekitar bisa meresap ke dalam bahan.

Dalam jangka panjang, kondisi ini menjadi pemicu jamur dan bau tak sedap. Lemari kayu yang tidak diberi silica gel atau ruang penyimpanan tertutup lainnya juga bisa menjadi penyebab yang sama.

 

ZOTTA Jas Hujan Raincoat Pria Wanita Tebal Anti Rembes

 

5. Tidak Membersihkan Jas Hujan setelah Dipakai

Ilustrasi jas hujan. (Freepik)

Banyak orang hanya menjemur jas hujan setelah basah terkena hujan, namun lupa bahwa hujan mengandung polutan, debu, kotoran jalanan, minyak, serta lumpur.

Kotoran yang menempel mungkin tidak terlihat jelas, tetapi sebenarnya mampu mempercepat pertumbuhan jamur.

Polutan yang mengering meninggalkan residu dan bisa menjadi makanan bagi jamur.

Selain itu, kotoran yang tidak dibersihkan bisa membuat pori-pori bahan jas hujan tersumbat, membuat permukaan lebih lembap dari biasanya.

Membersihkan jas hujan tidak perlu menggunakan sabun kuat, cukup dengan kain lembap atau air bersih sudah cukup untuk menghilangkan kotoran.

 

OSEAL Jas Hujan Wanita Gamis Muslimah Jumbo Full Seal Althea Series Pink

 

Baca juga: 10 Cara Ampuh Hilangkan Noda Kusam Bekas Teh hingga Kopi di Gelas dan Cangkir

6. Menggunakan Sabun atau Bahan Kimia yang Salah

Ilustrasi jas hujan. (Freepik)

Untuk membersihkan jas hujan, beberapa orang memakai deterjen kuat, pemutih, bahkan cairan pembersih rumah tangga.

Bahan kimia keras bisa merusak lapisan waterproof jas hujan dan membuatnya lebih mudah menyerap air.

Jika permukaan bahan mulai rusak, kelembapan jadi lebih mudah masuk, dan jamur pun lebih cepat muncul.

Detergent ringan atau sabun bayi lebih aman digunakan.

Penggunaan sabun yang berlebihan atau cara membilas yang kurang baik juga bisa meninggalkan residu. Residu sabun ini menyerap kelembapan dan menjadi sumber tumbuhnya jamur.

 

ZOTTA Jas Hujan Wanita Aesthetic Lucu Pink Stelan Celana

 

7. Menyemprotkan Parfum atau Pewangi ke Jas Hujan

Ilustrasi jas hujan. (Freepik)

Beberapa orang menyemprot jas hujan dengan parfum agar tidak bau apek. Padahal, parfum mengandung alkohol dan minyak esensial yang bisa menempel pada permukaan jas hujan.

Minyak tersebut dapat menjadi tempat berkembang biaknya jamur.

Penggunaan pewangi pakaian cair juga memiliki risiko yang sama, karena pewangi bisa meninggalkan residu lengket yang sulit hilang.

Baca juga: Cara Mudah Mencuci Tumbler agar Bersih dan Tidak Tinggalkan Bau

8. Tidak Mengecek Kondisi Jas Hujan Secara Berkala

Ilustrasi jas hujan. (Freepik)

Jas hujan sering disimpan dalam jangka waktu panjang tanpa dipakai, terutama di musim kemarau.

Banyak orang baru membuka jas hujannya saat tiba-tiba hujan, dan di saat itu mereka baru menyadari bahwa jasnya sudah berjamur.

Saat jamur sudah tumbuh, membersihkannya membutuhkan usaha lebih dan kadang bahan sudah keburu rusak.

Memeriksa jas hujan setidaknya sebulan sekali sangat membantu.

Jika ditemui tanda-tanda jamur, bisa langsung dibersihkan sebelum berkembang semakin luas.

Jas hujan yang jamuran bukan hanya terlihat kotor, melainkan juga bisa berbau menyengat dan mengurangi efektivitas perlindungan dari air.

Menghindari kesalahan-kesalahan seperti menyimpan dalam keadaan basah, menjemur di tempat yang salah, melipat terlalu rapat, serta membiarkan kotoran menumpuk sangat penting untuk menjaga kondisi jas hujan tetap awet dan bersih.

Dengan perawatan yang tepat, jas hujanmu bisa awet bertahan bertahun-tahun tanpa jamur dan tetap nyaman digunakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di

Google News

(TribunShopping.com/Nina Yuniar)

Komentar
Tulis komentar Anda...(max 1500 karakter)

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Artikel Terkini

Skincare

5 Rekomendasi Toner Eksfoliasi di Bawah 50 Ribu, Bikin Kulit Super Halus

Tips Home Care

Tips Mudah Merawat Kompor Induksi agar Awet dan Tidak Cepat Rusak

CENDERALOKA

5 Rekomendasi Outer Produk UMKM di Cenderaloka: Estetik dan Bisa Dipakai ke Berbagai Aktivitas

Skincare

Review Lengkap Whitelab Sunscreen Gel SPF 50 PA Ultralight: Manfaat, Kelebihan, hingga Kekurangan

Produk Handphone

Daftar Harga HP POCO Bulan Desember 2025: POCO C85, M7 Pro 5G, X7 Pro 5G. hingga F7 Ultra