TRIBUNSHOPPING.COM - Tumbler atau botol minum sekarang sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari.
Tak hanya berfungsi untuk mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai, tumbler juga membantu menjaga suhu minuman tetap stabil, baik panas maupun dingin.
Tetapi, sering kali pengguna tumbler menghadapi masalah klasik, yakni munculnya bau tidak sedap dari dalam botol minum.
Bau ini biasanya berasal dari sisa minuman, kebiasaan penggunaan yang kurang tepat, atau kesalahan dalam perawatan.
Berikut ini adalah sejumlah kesalahan yang dapat menyebabkan tumbler mengeluarkan aroma tidak sedap.
Kesalahan-Kesalahan yang Menyebabkan Tumbler Bau
1. Tidak Mencuci Tumbler setelah Digunakan
Kesalahan paling umum dan sering dilakukan adalah tidak segera mencuci tumbler setelah digunakan.
Banyak orang hanya membilas tumbler dengan air atau bahkan membiarkannya tertutup dalam keadaan lembap dan basah.
Sisa minuman seperti kopi, teh, susu, jus, atau minuman berperisa dapat meninggalkan residu gula, protein, dan asam.
Baca juga: Cara Mudah Mencuci Tumbler agar Bersih dan Tidak Tinggalkan Bau
Jika tidak dibersihkan dengan benar, residu tersebut akan menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur.
Bakteri dan jamur inilah yang menghasilkan bau tidak sedap, biasanya beraroma asam, basi, atau bahkan apek apalagi jika tumbler disimpan dalam keadaan tertutup rapat, kelembapan di dalamnya akan mempercepat proses pembusukan mikroorganisme.
Oleh karena itu, mencuci tumbler segera setelah digunakan adalah langkah pertama untuk mencegah bau tidak sedap.
2. Membersihkan dengan Cara yang Salah
Mencuci tumbler saja tidak cukup jika dilakukan dengan cara yang tidak tepat.
Banyak pengguna tumbler hanya membilas bagian dalam dengan air tanpa menggunakan sabun pencuci, atau mengabaikan bagian kecil seperti tutup, sedotan, dan karet penyekat (seal). Padahal, bagian-bagian inilah yang paling sering menyimpan sisa cairan atau kotoran mikro yang sulit terlihat.
Kesalahan lainnya yakni menggunakan spons kasar atau sikat logam yang bisa merusak lapisan pelindung pada dinding tumbler stainless steel.
Lapisan pelindung yang tergores akan lebih mudah berkarat dan menyerap bau dari minuman sebelumnya.
Solusinya yaitu menggunakan sikat botol dengan bulu lembut serta sabun pencuci piring yang lembut namun efektif mengangkat lemak dan sisa gula.
Baca juga: 10 Cara Ampuh Hilangkan Noda Kusam Bekas Teh hingga Kopi di Gelas dan Cangkir
3. Menutup Tumbler saat Masih Basah
Kesalahan berikutnya yaitu menutup tumbler dalam keadaan belum kering sempurna.
Setelah dicuci, banyak orang langsung menutup tumbler untuk menyimpannya. Padahal, kelembapan dari sisa air yang terperangkap di dalam wadah tertutup menciptakan lingkungan ideal bagi bakteri dan jamur.
Kondisi ini menyebabkan munculnya bau lembap atau apek.
Selain itu, air yang tertinggal juga bisa menimbulkan noda air dan mempercepat korosi pada bagian logam tumbler.
Cara yang benar yakni mengeringkan tumbler dengan cara diangin-anginkan, meletakkannya dalam posisi terbalik di tempat bersih, dan memastikan bagian dalam serta tutup benar-benar kering sebelum disimpan.
4. Menggunakan Tumbler untuk Jenis Minuman yang Salah
Setiap tumbler memiliki batasan dalam jenis minuman yang sebaiknya disimpan.
Misal, tumbler berbahan stainless steel tidak disarankan untuk menyimpan minuman bersifat asam seperti jus jeruk, soda, atau minuman fermentasi dalam waktu lama.
Asam bisa bereaksi dengan logam sehingga menimbulkan bau logam yang kuat dan bahkan meninggalkan rasa pahit.
Begitu juga tumbler plastik, bahan ini lebih mudah menyerap aroma dari kopi, susu, atau minuman berperisa kuat.
Setelah beberapa kali penggunaan, aroma tersebut akan sulit dihilangkan meski sudah dicuci berkali-kali.
Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan jenis tumbler dengan jenis minuman yang disimpan agar tidak memunculkan bau permanen.
Baca juga: Cara Ampuh Hilangkan Noda Jamur Membandel pada Tas Kulit Tanpa Dicuci
5. Tidak Membersihkan Tutup, Karet Seal, dan Sedotan
Bagian tutup dan karet penyekat sering kali menjadi sumber utama bau, karena banyak pengguna lupa membersihkannya secara menyeluruh.
Di sela-sela karet seal sering terkumpul sisa cairan atau kelembapan yang menjadi tempat ideal bagi jamur tumbuh. Begitu juga pada sedotan atau mekanisme tutup minum otomatis, kotoran dapat menumpuk tanpa terlihat.
Cara mengatasinya adalah dengan melepaskan semua bagian yang bisa dilepas, seperti karet, penutup dalam, atau sedotan, lalu membersihkannya secara terpisah menggunakan sikat kecil.
Jika memungkinkan, rendam dalam air hangat dengan campuran baking soda atau cuka putih selama beberapa menit untuk membunuh bakteri dan menghilangkan bau.
Baca juga: Cara Mudah Hilangkan Bau Bekas Bumbu pada Blender agar Tidak Merusak Rasa Jus Buah
6. Menyimpan Tumbler di Tempat Lembap atau Tertutup
Selain kesalahan saat mencuci, kebiasaan menyimpan tumbler juga berpengaruh besar terhadap munculnya bau tidak sedap.
Banyak orang meletakkan tumbler di dalam lemari tertutup atau tas tanpa memastikan kebersihan dan kekeringannya. Ruangan lembap tanpa sirkulasi udara akan mempercepat tumbuhnya jamur dan bakteri.
Untuk mencegah hal ini, simpan tumbler di tempat kering, bersih, dan berventilasi baik. Biarkan dalam keadaan terbuka sebagian agar udara dapat bersirkulasi dan tidak ada kelembapan yang terperangkap di dalam.
Baca juga: 10 Kesalahan yang Bikin Tas Kulit Kesayanganmu Berjamur dan Bau
7. Tidak Melakukan Pembersihan Mendalam secara Berkala
Walaupun dicuci setiap kali digunakan, tumbler tetap perlu dibersihkan secara mendalam (deep cleaning) secara rutin, terutama bila sering digunakan untuk minuman beraroma kuat seperti kopi atau susu.
Jika tidak dilakukan, residu mikroskopis akan menumpuk dan menyebabkan bau sulit hilang.
Pembersihan mendalam bisa dilakukan dengan larutan baking soda dan air hangat, atau campuran cuka putih dengan sedikit garam.
Diamkan larutan ini di dalam tumbler selama beberapa jam sebelum dibilas bersih. Proses ini tidak hanya menghilangkan bau, namun juga membunuh mikroorganisme penyebabnya.
8. Mengabaikan Umur Pakai dan Kondisi Fisik Tumbler
Setiap tumbler memiliki umur pakai.
Karet penyekat yang sudah mengeras, dinding logam yang tergores, atau bagian plastik yang berubah warna bisa menjadi sumber bau.
Jika kerusakan sudah cukup parah, pencucian tidak lagi efektif menghilangkan aroma tidak sedap.
Dalam kondisi ini, sebaiknya ganti bagian yang rusak atau pertimbangkan untuk membeli tumbler baru.
Bau tidak sedap pada tumbler bukanlah hal yang terjadi begitu saja, melainkan akibat dari serangkaian kesalahan kecil tetapi sering diabaikan dalam penggunaan dan perawatan sehari-hari.
Mulai dari tidak mencuci dengan benar, menutup saat masih lembap, hingga menyimpan di tempat salah, semuanya bisa menyebabkan munculnya aroma yang mengganggu dari dalam tumbler.
Dengan memahami penyebab-penyebab tersebut di atas, kamu bisa lebih berhati-hati dalam merawat tumbler kesayanganmu.
Tumbler yang bersih dan bebas bau bukan hanya membuat pengalaman minum lebih menyenangkan, melainkan juga menjaga kesehatan karena terhindar dari bakteri dan jamur berbahaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TribunShopping.com/Nina Yuniar)