Tips Home Care

6 Tips Mencegah Korsleting Listrik untuk Anak Kos, Hindari Menumpuk Stopkontak dan Menarik Kabel

0
Penulis: Romadhoni Alfitranto
Editor: Andra Kusuma
Ilustrasi munculnya percikan bunga api dari stopkontak yang perlu diwaspadai sebab bisa jadi awal dari korsleting listrik

TRIBUNSHOPPING.COM - Tinggal di kamar kos sering kali membuat penghuni mengandalkan sambungan listrik seadanya.

Sebut macam steker atau colokan listrik bertumpuk, kabel sambungan tidak sesuai standar, hingga pemakaian alat elektronik berlebihan.

Tanpa disadari, hal-hal yang kelihatannya sepele seperti ini dapat memicu korsleting listrik.

Tidak hanya merusak barang elektronik, korsleting naasnya bisa pula berujung pada kebakaran.

Bukan menakuti-nakuti, penting bagi anak kos untuk mengetahui cara-cara sederhana agar terhindar dari risiko ini.

Selengkapnya, berikut Tribunshopping.com merangkum enam tips mencegah korsleting listrik yang wajib diketahui anak kos.

1. Gunakan Stopkontak dan Steker Berkualitas

Ilustrasi kabel roll atau stopkontak gulung (kompas.com)

Pemakaian stopkontak dan steker murah tanpa sertifikasi keamanan sebaiknya dihindari. 

Sebab komponen listrik yang tidak berkualitas rawan aus, longgar, hingga menyebabkan loncatan arus. 

Dalam jangka panjang, pemakaian dapat pula berisiko menimbulkan panas berlebih. 

Sebaliknya, pilih stopkontak dengan bahan isolator kuat dan colokan yang pas saat digunakan. 

Hindari pula memakai steker yang longgar atau sudah retak. 

Meski terlihat sepele, kualitas stopkontak sangat mempengaruhi keamanan listrik di kamar kos.

Baca juga: 5 Cara Aman Menggunakan Stopkontak Gulung untuk Cegah Korsleting Listrik di Rumah

2. Jangan Menumpuk Banyak Colokan

Ilustrasi menumpuk banyak steker pada satu stopkontak (reviewed.usatoday.com)

Kebiasaan menyambung banyak alat elektronik ke satu colokan sebaiknya dihentikan. 

Sebab arus listrik yang mengalir bisa melebihi kapasitas, sehingga memicu panas berlebih dan berujung korsleting. 

Apalagi jika ditumpuk secara vertikal tanpa memikirkan batas maksimal beban. 

Baca juga: 6 Tanda Sakelar Lampu Perlu Diganti untuk Cegah Korsleting Listrik di Rumah

Jika peralatan terlalu banyak, lebih aman menggunakan stopkontak terpisah. 

Jangan tergoda praktis tapi malah mengabaikan risiko.

Selain itu, gunakan terminal listrik berstandar SNI dengan fitur pemutus arus otomatis jika memungkinkan. 

 

Kenmaster Stop Kontak F9

 

3. Cek Kabel dan Charger Secara Berkala

Ilustrasi gigitan tikus yang bisa memutuskan kabel (kompas.com)

Kabel yang mulai terkelupas, kusut, atau menguning patut diwaspadai. 

Begitu pula dengan charger yang sering panas saat digunakan. 

Sering kali, pengguna tidak sadar kabel sudah rusak karena ditekuk berulang atau tertimpa benda berat. 

Pemeriksaan rutin membantu mencegah arus pendek dari kabel yang tidak layak pakai. 

Jika sudah ada kerusakan, segera ganti, jangan menunda. 

Gunakan charger orisinal agar daya yang disalurkan tetap stabil dan aman.

 

UTICON Stopkontak 4 Lubang

 

4. Matikan Alat Elektronik Saat Tidak Digunakan

Ilustrasi mencabut steker saat peralatan elektronik tak lagi digunakan (mistersparky.com)

Alat elektronik seperti rice cooker, kipas angin, atau charger sebaiknya tidak dibiarkan menyala terus-menerus. 

Meski hanya dicolokkan, perangkat tetap mengalirkan arus listrik yang bisa memicu panas. 

Saat bepergian atau tidur, biasakan mencabut steker dari stopkontak. 

Baca juga: 5 Penyebab Korsleting Listrik yang Sering Terjadi pada Instalasi Lampu di Rumah

Kebiasaan kecil ini bisa mencegah risiko korsleting yang terjadi tiba-tiba. 

Selain lebih aman, ini juga membantu menghemat konsumsi listrik harian. 

 

DUTRON Stopkontak Outbow

 

5. Hindari Menarik Kabel Secara Paksa

Ilustrasi kabel charger yang sobek karena sering ditarik dengan kuat (pexels.com)

Perlu diperhatikan, menarik kabel charger atau alat elektronik langsung dari ujung kabel bisa merusak struktur dalamnya. 

Perlahan-lahan, bagian dalam kabel bisa putus atau longgar tanpa terlihat dari luar. 

Hal ini menyebabkan aliran listrik tidak stabil dan memicu percikan api kecil. 

 

Schneider Electric Leona Saklar Lampu LNA0100321

 

Cabutlah dengan memegang bagian kepala steker, bukan kabelnya. 

Hindari juga kebiasaan membiarkan kabel tertarik atau tergulung sembarangan. 

Perawatan sederhana ini bisa memperpanjang usia kabel dan menghindari korsleting.

6. Laporkan ke Pemilik Kos Jika Ada Kabel Terbuka atau Mengelupas

Ilustrasi menutup sambungan kabel dengan isolasi listrik agar tidak nyetrum (YouTube/Pono Kayo)

Sebagai penghuni, tidak semua instalasi listrik bisa dibenahi sendiri. 

Jika menemukan kabel yang terbuka, menempel ke tembok, atau mengelupas, segera beri tahu pemilik kos. 

Kabel rusak seperti ini bisa menimbulkan kejutan listrik saat tersentuh. 

Terlebih jika posisinya berada di tempat lembap atau dekat lantai. 

Jangan mencoba memperbaiki sendiri jika tidak berpengalaman. 

Sebaiknya komunikasikan dengan pemilik kos demi  keselamatan bersama.

Demikian setidaknya enam tips mencegah korsleting listrik yang wajib diketahui anak kos, jangan anggap remeh lagi ya!(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(RamaFitra/Tribunshopping.com)

Komentar
Tulis komentar Anda...(max 1500 karakter)

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Artikel Terkini

Alat Elektronik

5 Rekomendasi Slow Juicer Harga di Bawah Rp 1 Juta: MiTO, Ecentio hingga Simplus

Tips Home Care

Cara Ampuh agar Seprai Tidak Bau Apek setelah Dicuci, Dilengkapi Tips Penting

Tips Mom and Baby

5 Tips Membersihkan Telinga Bayi agar Tidak Menyakiti, Aman dan Nyaman untuk Si Kecil

Tips Fashion

Musim Kondangan Tiba, Ini 6 Rekomendasi Dress yang Anggun dan Stylish untuk Tampil Menawan

Alat Elektronik

Daftar Harga Slow Juicer di Bawah Rp 1 Juta, Murah Tapi Berkualitas