TRIBUNSHOPPING.COM - Jalan kaki merupakan salah satu bentuk olahraga ringan yang mudah dilakukan siapa saja, tanpa perlu alat khusus atau keahlian tertentu.
Aktivitas ini bahkan bisa memberikan manfaat besar bagi kesehatan, khususnya kesehatan jantung.
Meski tampak sederhana, berjalan kaki secara rutin dapat membantu meningkatkan kebugaran tubuh, memperlancar sirkulasi darah, dan menjaga tekanan darah tetap stabil.
Namun, agar aktivitas jalan kaki menjadi lebih nyaman dan aman, penting untuk memperhatikan jenis alas kaki yang digunakan.
Banyak orang masih menganggap bahwa jalan kaki bisa dilakukan dengan sembarang sandal atau bahkan tanpa alas kaki.
Padahal, menggunakan sepatu yang tepat bisa mencegah cedera, mengurangi ketegangan otot, dan memberikan kenyamanan maksimal.
Baca juga: 6 Rekomendasi Sepatu Running Wanita Terlaris yang Nyaman dan Tetap Fashionable
Mengapa Memilih Sepatu yang Tepat Itu Penting?
Menurut Michele Dierkes, seorang fisioterapis dari Cleveland Clinic, sepatu yang digunakan untuk berjalan kaki memiliki fungsi yang sangat spesifik.
Ia menyebutkan bahwa sepatu berjalan (walking shoes) dirancang untuk menyerap tekanan hingga 1,5 kali berat badan penggunanya setiap kali melangkah.
Oleh sebab itu, pemilihan sepatu yang nyaman dan mendukung anatomi kaki sangatlah penting, terutama jika berjalan kaki dilakukan sebagai aktivitas olahraga harian.
Berbeda dengan sepatu lari yang biasanya memiliki desain lebih kaku dan teknologi pendukung untuk aktivitas berintensitas tinggi, sepatu untuk jalan kaki cenderung lebih fleksibel dan ringan.
Desain ini bertujuan untuk mengikuti gerakan alami kaki saat melangkah, sehingga meminimalisir risiko cedera seperti plantar fasciitis, nyeri tumit, atau kelelahan otot.
Ciri-Ciri Sepatu yang Cocok untuk Jalan Kaki
Agar tidak salah memilih, ada beberapa elemen penting yang perlu diperhatikan saat membeli sepatu untuk berjalan kaki:
- Fleksibilitas
Sepatu yang baik untuk berjalan harus mudah dilipat, terutama di bagian depan. Ini menandakan bahwa sepatu cukup lentur mengikuti gerakan kaki.
- Dukungan di area tumit dan midsole
Bagian midsole yakni lapisan antara sol luar dan dalam sepatu harus cukup empuk dan responsif. Bahan seperti EVA (ethylene vinyl acetate) direkomendasikan karena ringan dan menyerap benturan dengan baik.
- Kenyamanan menyeluruh
Saat mencoba sepatu, pastikan tidak ada bagian yang terasa sempit atau mengganjal.
Sepatu yang baik akan terasa nyaman sejak pertama kali digunakan, tanpa perlu "masa penyesuaian".
Baca juga: 6 Rekomendasi Sepatu Running Pria Terlaris yang Nyaman dan Bikin Makin Keren
Perbedaan Antara Sepatu Lari dan Sepatu Jalan
Meskipun sekilas terlihat mirip, sepatu lari dan sepatu jalan sebenarnya memiliki beberapa perbedaan utama.
Sepatu lari cenderung dibekali teknologi yang disesuaikan dengan gaya berlari dan berbagai jenis kaki, termasuk fitur seperti bantalan tambahan atau stabilizer untuk kaki datar.
Biasanya, midsole sepatu lari terbuat dari bahan yang lebih padat seperti poliuretan, yang memang lebih tahan lama tetapi kurang fleksibel dibanding sepatu untuk berjalan.
Namun, Dierkes menyarankan bahwa jika seseorang merasa lebih nyaman menggunakan sepatu lari untuk berjalan kaki, hal tersebut tidak menjadi masalah selama sepatu tersebut memberikan dukungan yang dibutuhkan oleh kaki pengguna.
Konsultasi dengan Ahli Jika Perlu
Bagi yang memiliki riwayat cedera, gangguan pada struktur kaki, atau masalah ortopedi tertentu, sangat disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan fisioterapis atau ahli terapi fisik.
Mereka dapat membantu menganalisis bentuk kaki dan gaya berjalan, serta merekomendasikan jenis sepatu yang paling sesuai untuk mencegah cedera berulang.
Tips Memilih dan Merawat Sepatu Jalan
Jika kamu tinggal di daerah dengan suhu tinggi atau sering mengalami kaki berkeringat, carilah sepatu dengan bagian atas berbahan mesh atau jaring yang memungkinkan sirkulasi udara.
Hindari sepatu yang seluruhnya terbuat dari bahan kulit karena meskipun tahan air, biasanya terasa lebih berat dan panas.
Hindari juga membeli model sepatu yang sudah lama dipajang di toko, karena kemampuan bantalan di bagian midsole bisa berkurang seiring waktu meskipun belum pernah digunakan.
Idealnya, sepatu diganti setelah menempuh jarak sekitar 643 kilometer atau 400 mil, tergantung intensitas penggunaan dan kondisi jalan.
Tanda sepatu sudah waktunya diganti bisa dilihat dari ausnya sol bagian bawah, bentuk sepatu yang berubah, atau kenyamanan yang mulai berkurang saat dipakai berjalan. (*)
Cek berita dan artikel lainnya di Google News.
(Andrakp/TRIBUNSHOPPING.COM)