TRIBUNSHOPPING.COM - Kenaikan tagihan listrik yang terjadi belakangan ini membuat banyak warga Indonesia terkejut dan merasa kebingungan.
Banyak orang yang mengeluhkan lonjakan biaya listrik, meskipun mereka merasa tidak menggunakan alat elektronik secara berlebihan.
Lalu, apa yang menjadi penyebab tingginya tagihan listrik tersebut?
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, ternyata ada beberapa perangkat elektronik yang mengonsumsi daya listrik cukup besar, bahkan meskipun penggunaannya hanya sebentar.
Ini adalah 5 alat elektronik yang dapat membebani tagihan listrik tanpa disadari.
1. Microwave
Microwave adalah perangkat yang menggunakan gelombang elektromagnetik untuk memanaskan makanan.
Fungsi utamanya adalah untuk menghangatkan makanan secara cepat, terutama bagi mereka yang sibuk dan membutuhkan makanan instan.
Namun, microwave mengonsumsi daya listrik yang cukup besar, sekitar 800 watt atau lebih.
Bahkan, jika digunakan untuk memanggang, daya yang dibutuhkan bisa semakin tinggi.
2. Mesin Cuci
Mesin cuci merupakan alat elektronik penting yang membantu kita mencuci pakaian tanpa perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk laundry.
Namun, perlu diketahui bahwa mesin cuci juga dapat menjadi penyebab pembengkakan tagihan listrik.
Mesin cuci tipe top loading mengonsumsi daya sekitar 250-300 watt, sementara tipe front loading sekitar 300 watt.
Apabila menggunakan fitur pemanas air (water heater) pada mesin cuci, daya listrik yang digunakan bisa melonjak hingga 2.250 watt.
3. Setrika
Setrika adalah alat rumah tangga yang sering digunakan untuk merapikan pakaian, namun ternyata juga boros listrik.
Dalam satu kali penggunaan, setrika bisa menghabiskan sekitar 300 watt.
Agar tidak boros, sebaiknya hindari menyetrika bersamaan dengan alat elektronik lainnya yang memiliki daya tinggi.
Jika memungkinkan, setirikan pakaian dalam jumlah banyak sekaligus dan dengan intensitas penggunaan yang jarang untuk mengurangi beban tagihan listrik.
4. Kompor Listrik
Kompor listrik semakin banyak digunakan sebagai pengganti kompor gas di rumah tangga.
Meskipun biaya operasionalnya lebih hemat (sekitar 50-60 persen lebih rendah dibandingkan kompor gas), kompor listrik tetap memerlukan daya yang cukup besar.
Kompor listrik berkualitas baik mengonsumsi antara 800 watt hingga 1.600 watt.
Hanya rumah tangga dengan daya listrik di atas 1.300 VA yang dapat menggunakan kompor listrik ini tanpa masalah.
Baca juga: 6 Cara Merawat Kompor Listrik Induksi yang Efektif Agar Lebih Awet
5. Dehumidifier (Penurun Kelembapan)
Dehumidifier adalah alat yang digunakan untuk mengurangi kelembapan udara, sehingga mencegah tumbuhnya jamur.
Meski bermanfaat, alat ini dapat meningkatkan tagihan listrik secara signifikan jika digunakan setiap hari.
Sebagai alternatif, bisa mencoba menggunakan kipas angin, ventilasi alami, atau kristal kalsium klorida untuk menyerap kelembapan secara lebih efisien.
6. Pemanas Air (Water Heater)
Pemanas air atau water heater juga merupakan alat yang cukup menyedot daya listrik.
Penggunaan alat ini secara terus-menerus dapat membuat tagihan listrik melonjak hingga ratusan ribu rupiah per bulan.
Untuk mengurangi konsumsi listrik, perhatikan ukuran dan kapasitas pemanas air yang digunakan, serta pilih model yang efisien dalam hal energi.
7. Kulkas
Kulkas adalah salah satu alat rumah tangga yang paling boros listrik.
Beberapa faktor yang mempengaruhi konsumsi energi kulkas antara lain ukuran, pengaturan suhu, usia kulkas, dan jumlah barang di dalamnya.
Kulkas yang terlalu penuh memaksa kompresor bekerja lebih keras, sehingga mengonsumsi lebih banyak energi.
Pastikan menggunakan kulkas sesuai kapasitas dan selalu memeriksa pengaturan suhu agar tidak boros energi.
Baca juga: 8 Penyebab Kulkas Boros Listrik, Beberapa Sering Disepelekan
8. Air Conditioner (AC)
Air Conditioner (AC) menjadi salah satu alat elektronik di rumah yang dipercaya turut andil menyebabkan tagihan listrik membengkak.
Alat elektronik satu ini umumnya dipakai untuk menyejukkan udara di sebuah ruangan, seperti penamaannya.
Memang dengan memasang AC, rasa nyaman ketika sedang berada di dalam ruangan dapat bertambah.
Namun jika kurang bijak dalam pemakaiannya, alat elektronik satu ini bisa menyebabkan pengeluaran bulanan melonjak.
Bagaimana tidak, AC membutuhkan daya listrik yang besar agar kamu bisa membuat alat elektronik satu ini menyala.
Baca juga: 5 Tips Penting Merawat AC Inverter, Biar Awet dan Tetap Adem
Belum lagi beragam kebiasaan buruk dalam pemakaian AC juga turut andil membuat tagihan listrik membengkak.
Sebut di antaranya memakai AC dengan performa yang terlalu besar dibanding ruangan yang akan didinginkan.
Contoh lain adalah tetap menyalakan AC padahal tidak sedang dibutuhkan atau tiada orang dalam ruangan.
Jika mengalami lonjakan tagihan listrik, ada kemungkinan besar bahwa beberapa perangkat elektronik di atas menjadi penyebab utamanya.
Sebaiknya mulai memperhatikan penggunaan alat elektronik tersebut agar tagihan listrik bisa tetap terkendali.
(Andrakp/TribunShopping.com)