Rekomendasi Fashion

Kain Jumputan Solo Mendunia Berkat Sentuhan Inovasi Lintang Kejora

0
Penulis: Andra Kusuma
Rina Sulistyaningsih (49) kiri, bersama produk-produk lintang kejora, berawal dari hobi, sekarang berubah menjadi bisnis yang menguntungkan dan go Internasional.

TRIBUNSHOPPING.COM - Di sudut kota Surakarta, tepatnya di kawasan Kampung Baru, berdiri sebuah rumah produksi kecil yang menjadi saksi perjalanan inspiratif sebuah usaha lokal.

Dari luar, galeri Lintang Kejora memamerkan berbagai souvenir yang menawan: dompet, tas, hingga pouch dengan motif khas kain jumputan Solo.

Inilah Lintang Kejora, sebuah usaha kecil yang berawal dari hobi sederhana, kini menjelma menjadi salah satu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berhasil menembus pasar internasional.

Perjalanan dari Hobi hingga Bisnis

Pembuatan tas lintang kejora di rumah produksi kawasan Kampung Baru, Pasar Kliwon, Surakarta. (Istimewa)

Rina Sulistyaningsih (49), wanita di balik suksesnya Lintang Kejora, tak pernah menyangka jika kecintaannya pada kain jumputan akan membawanya ke dunia bisnis.

Awalnya, di tahun 2015 ia hanya iseng membuat dompet kecil dari kain perca yang didapatkan dari penjahit sekitar.

Produk sederhana ini ternyata menarik minat banyak orang, hingga akhirnya memutuskan untuk mengembangkan usahanya.

“Kalau mengenang masa awal, rasanya seperti mimpi. Dari coba-coba, sekarang bisa punya produk yang dikenal hingga luar negeri,” ujar Rina saat ditemui di tokonya.

Keuletan Rina mulai membuahkan hasil.

Lintang Kejora kini memproduksi beragam barang, termasuk sling bag, ransel, tas, dan berbagai produk berbahan kombinasi kain jumputan serta kain goni.

Produk ini tidak hanya berfungsi sebagai barang praktis, tetapi juga membawa pesan budaya melalui motif tradisionalnya.

Dengan harga mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 500.000, produk Lintang Kejora menjadi pilihan yang terjangkau dan menarik bagi berbagai kalangan.

Baca juga: 5 Rekomendasi Travel Pouch, Mudik Asik dengan Kosmetik dan Perintilannya yang Terorganisir

Melintasi Pasar Lokal hingga Singapura dan Belgia

Display tas lintang kejora di salah satu toko fashion di Belgia. (Istimewa) (Istimewa)

Berbekal keuletan dan inovasi, Lintang Kejora berhasil menjangkau pasar lokal di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Bali dan Kalimantan Selatan yang menjadi pelanggan setianya.

Tak hanya itu, produk Lintang Kejora juga berhasil diekspor ke Singapura, membuka peluang baru bagi kain jumputan khas Solo di pasar internasional.

“Tas kecil, pouch, handbag dan dompet berbahan kain goni dikombinasi dengan kain jumputan paling diminati, terutama di Singapura,” kata Rina.

Perjalanan ekspor Lintang Kejora ke Singapura tidak instan begitu saja, namun melalui program business matching (BM).

Dimulai dengan pengiriman katalog produk, produk-produk lintang kejora di seleksi dan dinilai, lolos seleksi awal dan berlanjut ke tahap presentasi.

“Setelah itu, kami mengirimkan sampel produk seperti knotbag dan totebag dengan desain simpel yang memang diminati konsumen Singapura. Dari situ, buyer merasa cocok dan mulai memesan,” ujar Rina Sulistyaningsih, pemilik Lintang Kejora.

Sejak pengiriman pertama di tahun 2022, produk Lintang Kejora terus mendapatkan tempat di hati konsumen Negeri Singa hingga tahun 2024.

Desain yang simpel namun elegan menjadi daya tarik utama bagi pasar Singapura yang menyukai gaya praktis namun tetap berkelas.

Selain ke pasar Singapura, produk dari Lintang Kejora juga berhasil menembus negara eropa tepatnya Belgia.

Berbeda dengan Singapura, perjalanan ekspor Lintang Kejora ke Belgia memiliki cerita yang unik.

Bermula dari seorang buyer yang mengunjungi galeri Lintang Kejora saat berkunjung ke Jogja dan Solo pada awal tahun 2024.

“Saat itu, mereka (turis asal negara Belgia) mampir ke toko kami, melihat-lihat produk, dan tertarik dengan proses produksinya. Setelah itu, mereka membeli beberapa produk untuk dipajang di tokonya di Belgia,” cerita Rina.

Produk yang dipajang ternyata menarik perhatian konsumen di Belgia.

Hal inilah yang mendorong sang buyer untuk memberanikan diri memesan kembali secara pre-order.

Hingga kini, Lintang Kejora telah mengirimkan empat kali pesanan ke Belgia sepanjang tahun 2024.

Keberhasilan ini tak lepas dari strategi pemasaran digital yang ia terapkan.

Dengan memanfaatkan platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan e-commerce, Rina berhasil memperluas jangkauan produknya.

Selain itu, Kesuksesan Lintang Kejora juga menjadi bukti pentingnya inovasi dalam mempertahankan keberlanjutan bisnis.

Rina terus mengeksplorasi kombinasi baru antara kain jumputan dengan material modern untuk menciptakan produk-produk yang sesuai dengan tren, tanpa meninggalkan nilai budaya lokal.

Kini, Rina juga menjadi inspirasi bagi banyak pelaku UMKM lain di Solo dan sekitarnya.

“Saya percaya bahwa produk lokal punya daya saing yang kuat, asalkan kita terus berinovasi dan mau belajar,” katanya.

Lintang Kejora adalah bukti nyata bahwa usaha kecil dengan sentuhan lokal dapat menjadi kekuatan besar di pasar global. (*)

(Andrakp/TribunShopping.com)

Komentar
Tulis komentar Anda...(max 1500 karakter)

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Artikel Terkini

Produk Makeup

7 Rekomendasi Blush On Harga di Bawah 50 Ribu BPOM untuk Kondangan

Produk Handphone

Beda Spesifikasi HP POCO C85 Vs vivo Y19s Pro, Harga Sama-sama Rp 1 Jutaan, Mana Lebih Unggul?

Peralatan Rumah Tangga

5 Rekomendasi Panci Susu di Bawah 100 Ribu yang Serbaguna Bisa untuk Masak Mie Hingga MPASI

Produk Handphone

Daftar HP Harga Rp 7 Jutaan hingga 10 Jutaan, Ponsel Mid-range dan Flagship dengan Spesifikasi Gahar

Alat Elektronik

Review Lengkap MiTO TV Android 32 inch Suvenir Nikahan Amanda Manopo: Kelebihan dan Kekurangan