Haircare

Awas, Ini 7 Bahaya Terlalu Sering Ganti Warna Cat Rambut

0
Penulis: Ririn Sulistiyarningsih
Editor: Andra Kusuma
Ilustrasi wanita yang mewarnai rambut dengan semir atau cat rambut.

TRIBUNSHOPPING.COM - Suka gonta-ganti warna rambut dengan semir atau cat rambut permanen?

Jika iya, pastikan untuk berhati-hati memilih produk, ya!

Perlu kamu ketahui, mengubah warna rambut dengan cat rambut permanen membutuhkan bahan kimia paling keras untuk melakukan perubahan yang bertahan lama pada helaian rambut.

Beli cat rambut terbaik yang aman untuk kulit kepala dengan klik di sini.

Jadi dengan kata lain, bisa dibilang produk cat rambut mengandung bahan kimia yang keras dan tentunya berisiko untuk kesehatan, apalagi kalau sering gonta-ganti secara intens.

Kira-kira risiko kesehatan apa yang bisa mengintai jika kamu cuka gonta ganti warna rambut?

Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini Tribunshopping telah merangkum informasinya untukmu:

1. Merusak Kesehatan Rambut

Ilustrasi rambut rusak karena terlalu sering ganti cat rambut. (pinterest.com)

Risiko paling utama dan paling sering mengintai jika sering mengganti warna rambut adalah merusak kesehatan rambut.

Untuk mengubah warna rambut, bahan kimia dalam cat rambut akan menghilangkan protein rambut untuk kemudian menggantikannya dengan warna yang diinginkan.

Dengan begitu, struktur rambut dapat berubah dan perubahan warna rambut pun dapat terjadi.

Berubahnya struktur rambut bisa merusak batang rambut dan menyebabkannya menjadi lebih kering, kasar, dan rontok.

Bahaya cat rambut yang satu ini dapat makin parah bila Anda tidak melakukan perawatan rambut dengan baik setelah melakukan pewarnaan rambut.

2. Gangguan Hormonal

Terlalu sering mewarnai rambut bisa menyebabkan masalah hormonal. (kompas.com)

Risiko kesehatan jika terlalu sering ganti cat rambut adalah gangguan hormonal.

Perlu kamu tahu, beberapa pewarna rambut memiliki alkylphenol etoksilat (APE), yang ditemukan di spermisida dan pestisida.

Nah, kandungan tersebut dapat menyebabkan gangguan hormonal dalam tubuh kamu.

3. Alergi Kulit

lustrasi wanita menggaruk wajah gatal yang disebabkan oleh alergi (pexels.com)

Risiko yang juga sering mengintai pada seseorang yang suka ganti cat rambut adalah alergi kulit.

Bahan kimia tertentu dalam produk perawatan rambut bisa menyebabkan efek buruk, salah satunya alergi.

Reaksi alergi terhadap pewarna rambut sangat umum terjadi karena mengandung paraphenylenediamine (PPD).

Gejala-gejala yang terjadi biasanya gatal di area kulit kepala hingga adanya warna kemerahan.

Cara untuk mengetesnya yaitu dengan mengoleskan sedikit cat rambut pada telinga.

Lalu biarkan selama 24 jam dulu.

Jika terjadi perubahan seperti menimbulkan gatal-gatal, maka artinya bahan kimia dalam cat rambut tersebut tidak aman digunakan.

 
 

4. Asma

Ilustrasi seseorang yang terkena asma. (kompas.com)

Meskipun mungkin bisa dibilang jarang, risiko ganti cat rambut keseringan bisa menyebabkan asma.

Paparan kandungan paraphenylenediamine (PPD) dalam produk cat rambut tidak hanya menyebabkan alergi saja.

Bahkan dampak negatifnya juga diyakini dapat mengganggu pernapasan, mulai dari mengakibatkan batuk hingga berisiko terkena asma.

Sehingga, penggunaan produk pewarnaan rambut sangat tidak dianjurkan bagi yang menderita asma ataupun yang memiliki masalah pernapasan lainnya.

5. Kelainan pada Janin

Bumil perlu menghindari berganti-ganti cat rambut karena bisa membahayakan janin. (depositphotos)

Kalau kamu sedang hamil, sebaiknya jangan mewarnai rambut dengan cat permanen.

Zat kimia yang dioles di kulit, termasuk kulit kepala akan diserap dan masuk ke aliran darah.

Masuknya zat kimian ini dapat menimbulkan bahaya dan menyebabkan kelainan pada janin.

6. Melemahkan Sistem Imun

Ilustrasi orang sakit karena imun lemah. (kompas.com)

Dampak negatif mewarnai rambut yang berikutnya adalah dapat melemahkan sistem imun.

Sebab, saat mewarnai rambut, otomatis zat-zat kimia yang terdapat di dalamnya akan menyerap dalam kulit kepala dan masuk ke aliran darah.

Kamu yang kerap gonta-ganti warna rambut cenderung mudah sakit, karena efeknya yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

7. Kerusakan Saraf

cat rambut terlalu sering bisa berisiko menyebabkan kerusakan saraf. (kompas.com)

Terakhir, terlalu sering ganti cat rambut juga bisa menyebabkan kerusakan saraf.

Beberapa produk cat rambut yang beredar di pasaran juga mengandung timbal asetat.

Nah, timbal asetat pada cat rambut diketahui dapat menyebabkan kerusakan otak dan saraf.

Meski secara internasional kandungan ini sudah dilarang, cat rambut yang belum melewati uji kelayakan mungkin saja masih mengandungnya.

Jika menemukan timbal asetat dalam produk cat rambut, sebaiknya hindari penggunaan produk tersebut.

Dengan begitu, kamu bisa terhindar dari bahaya cat rambut satu ini.

Itulah 7 risiko kesehatan yang mengintai jika kamu terlalu sering ganti cat rambut. 

Jadi, pastikan untuk berhati-hati, dan jika memang ingin mengganti warna rambut, pastikan memilih produk berkualitas dengan klaim aman dan terbuat dari bahan natural. (*)

(RIRIN/TRIBUNSHOPPING.COM)

Komentar
Tulis komentar Anda...(max 1500 karakter)

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Artikel Terkini

Produk Makeup

5 Rekomendasi Setting Spray Mulai 50 Ribuan untuk Ke Kondangan Biar Makeup Tahan Lama

Skincare

Rekomendasi Skincare BPOM dan Halal Glad2Glow, Ada Facial Wash hingga Masker

Perabotan Kamar Mandi

Daftar Harga Kloset Duduk Rp 1 Jutaan ke Bawah, Bikin Toilet Lebih Bersih dan Praktis

Skincare

Review Lengkap La Roche Posay Cicaplast Baume B5+ Soothing Balm: Manfaat Kelebihan hingga Kekurangan

Tips Handphone

5 Cara Memperbaiki Notifikasi WhatsApp yang Tidak Muncul di Layar HP