TRIBUNSHOPPING.COM - Aktivitas rooting atau mengakses root merupakan hal yang mungkin tidak asing bagi pengguna handphone dengan sistem operasi Android.
Dengan melakukan rooting, pengguna bahkan bisa mengakses seluruh fitur dan sistem pada perangkatnya.
Hal tersebut bisa terjadi karena pengguna bertindak sebagai root (akar) atau administrator dari perangkat yang digunakan.
Aktivitas ini menawarkan sejumlah manfaat untuk pengguna seperti menghapus aplikasi bawaan hingga melakukan overclocking atau optimalisasi kinerja komponen prosesor (CPU).
Namun dari sejumlah benefit yang bisa didapatkan, rooting juga bisa membahayakan perangkat pengguna.
Temukan handphone POCO M5s 4 GB/ 128 GB dengan harga menarik buatmu di sini.
Bahkan, ternyata aktivitas rooting bisa saja menghilangkan masa garansi dari sebuah perangkat handphone dan mengancam data-data privasi penggunanya.
Jika kamu belum tahu apa bahaya yang bisa ditimbulkan oleh aktivitas satu ini, kamu berada di artikel yang tepat.
Pasalnya, kali ini Tribunshopping.com sajikan rangkuman mengenai 5 bahaya yang bisa terjadi dari aktivitas root di handphone Android:
1. Undang Virus dan Malware
Bahaya aktivitas rooting pada sebuah handphone adalah mengundang masuknya virus dan malware ke perangkat.
Saat sebuah perangkat sudah berhasil dilakukan root, potensi masuknya file-file berbahaya bisa menjadi lebih besar.
Hal tersebut terjadi karena perangkat handphone sudah tidak lagi dilindungi oleh sistem keamanan bawaan.
Terbukanya secara paksa sistem keamanan ini bisa menjadi celah masuknya virus dan malware.
Maka dari itu, jangan pernah lakukan rooting apabila perangkat handphone tidak ingin berpeluang besar mengundang virus dan malware.
Baca juga: 5 Aplikasi Setem Gitar di Handphone Android, Aktivitas Tuning Nada Makin Mudah
Jika sudah seperti itu, virus dan malware yang sudah terlanjur masuk bisa saja mengurangi kenyamanan pengguna ketika memakainya.
Aktivitas rooting biasanya dilakukan agar pengguna bisa memasang aplikasi 'terlarang' atau tidak resmi pada perangkatnya.
Padahal hal tersebut bisa menjadi celah masuknya malware dan virus ke dalam perangkat.
2. Ancam Privasi Pengguna
Selain mengundang virus dan malware, aktivitas rooting juga bisa mengancam privasi pengguna.
Malware dan virus yang sudah bersarang bisa saja menggerogoti bahkan mengambil data dan privasi penting pengguna.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, root membuat hilangnya sistem keamanan bawaan.
Baca juga: 5 Kebiasaan yang Perlu Dihindari agar HP Tidak Mudah Diretas
Padahal sistem keamanan bawaan ini dihadirkan oleh pabrikan handphone guna melindung data dan privasi penting pengguna.
Alih-alih mendapatkan performa yang lebih baik, pengguna bisa saja mengalami kerugian.
Hal tersebut karena aktivitas rooting yang menghilangkan sistem keamanan bawaan perangkat.
Dengan terbukanya proteksi tersebut, ancaman terhadap privasi pengguna bisa lebih tinggi.
3. Tidak Bisa Jalankan Aplikasi Resmi
Melakukan root pada handphone Android membuat pengguna bisa melakukan pemasangan apapun aplikasi yang dikehendaki pengguna.
Namun sayangnya, perangkat tersebut malah tidak bisa dipasangkan software atau aplikasi resmi.
Aplikasi resmi di sini seperti software yang ditawarkan melalui layanan Google Play Store.
Hal tersebut terjadi karena sejumlah aplikasi resmi bisa melakukan pendeteksian sebuah perangkat sudah dilakukan root atau tidak.
Jika belum pernah, aplikasi tersebut bisa segera dipasangkan atau diinstall.
Baca juga: Selain Spotify, Coba Pasang 5 Aplikasi Pemutar Musik ini di Handphone Kesayanganmu
Saat dideteksi sebuah perangkat sudah dilakukan root, aplikasi yang ingin dipasangkan bisa saja menolaknya.
Tentu hal ini bisa membahayakan kenyamanan pakai pengguna.
Apalagi jika memang aplikasi tersebut benar-benar dibutuhkan oleh pengguna pada perangkatnya.
4. Mengurangi Ketahanan Daya Baterai
Ternyata aktivitas rooting juga berdampak pada ketahanan daya baterai perangkat handphone.
Pasalnya, handphone akan dipaksa bekerja lebih keras sesuai keinginan pengguna.
Akibatnya, baterai selaku komponen penopang daya harus mencukupi kebutuhan yang lebih besar lagi.
Kinerja perangkat Android yang sudah dilakukan root bisa melampaui batas standar pabrikan.
Untuk menopangnya, tentu diperlukan sumber daya yang lebih besar salah satunya pada komponen baterai.
Baca juga: Awas Hati-Hati, 5 Hal ini Bisa Sebabkan Perangkat Handphone Cepat Rusak
Akibatnya baterai bisa menjadi kurang sehat karena ikut dipaksa melayani kebutuhan yang tidak sesuai standar.
Baterai yang sudah rusak tentu tidak akan memberikan performa daya yang optimal.
Perangkat hadnphone akan lebih mudah mengalami keadaan low batt atau kehabisan daya baterai.
5. Hilangkan Masa Garansi
Dampak negatif lain yang bisa disebabkan oleh aktivitas rooting pada perangkat Android adalah hilangnya masa garansi.
Masa garansi diberikan untuk pengguna guna kenyamanan pakai tanpa takut adanya kerusakan.
Dengan kata lain jika perangkat tersebut rusak dan masih dalam masa garansi, pengguna bisa mengurusnya ke toko resmi.
Namun, hal tersebut tidak akan berlaku pada perangkat handphone yang sudah dilakukan root.
Aktivitas rooting bisa menghilangkan masa garansi yang telah diberikan oleh pabrikan guna kenyamanan pakai pengguna.
Baca juga: Bingung Bedakan Setiap Series HP realme? Yuk Kenali Lebih Lanjut
Rooting merupakan aktivitas yang mungkin tidak asing bagi sejumlah pengguna Android, namun dibalik segala manfaatnya terdapat sejumlah hal negatif yang berbahaya.
Oleh karena itu, jangan sesekali melakukan rooting pada sebuah perangkat handphone apalagi jika kamu seorang pemakai pemula.
Biarkan kinerja dan performa perangkatmu tetap optimal sesuai standar pabrikan yang telah ditetapkan. (*)
(RamaFitra/Tribunshopping.com)