TRIBUNSHOPPING.COM - Engklek, congklak, lompat tali, petak umpet, gobak sodor, hingga egrang, merupakan jenis-jenis permainan tradisional yang sudah ada sejak zaman dahulu.
Anak tahun 90-an pasti tahu dan sudah tidak asing dengan jenis permainan tersebut.
Permainan tradisional merupakan kegiatan yang telah berkembang dari suatu kebiasaan maksyarakat tertentu.
Selain itu, permainan yang biasa dimainkan secara kelompok ini tidak memerlukan baterai bahkan koneksi internet.
Namun kini, permainan tradisional sudah jarang dimainkan oleh anak zaman sekarang, bersamaan dengan munculnya gawai.
Meski begitu, permainan tradisional ternyata memiliki banyak manfaat yang bisa membantu pertumbuhan dan perkembangan anak dibandingkan dengan game online.
Dilansir dari berbagai sumber, Kamis (09/12/2021), berikut efek positif dari permainan tradisional untuk anak:
Baca juga: 4 Permainan Papan Menarik untuk Mencegah Kebosanan Anak Saar di Rumah
1. Melatih Fisik Anak
Efek positif dari permainan tradisional yang pertama adalah dapat melatih fisik anak.
Memang mayoritas permainan tradisonal menggunakan aktivitas fisik, misalnya gobak sodor, kelereng, lompat tali, engklek dan lainnya.
Nah, permainan yang menggunakan banyak gerakan dapat melatih kekuatan otot anak agar lebih sehat.
2. Melatih Kreativitas Anak
Efek positif dari permaianan tradisional selanjutnya adalah melatih kreativitas anak.
Berbeda dengan game modern yang monoton, permaian tradisional bisa meningkatkan daya cipta si anak.
Misalnya, si buah hati bisa membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk bali.
Ada lagi pistol-pistolan yang terbuat dari pelepah pisang.
Meski hanya dengan bahan seadanya, anak dapat berkreasi sesuka mereka.
Baca juga: Hindari Penggunaan Gawai Berlebihan, Ajak Anak Lakukan 3 Permainan Tradisional Ini
3. Belajar Bersosialisasi dan Bertoleransi
Selain dua manfaat di atas, permainan tradisional untuk anak juga memiliki efek positif lain, yaitu belajar bersosialisasi dan toleransi.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, permaian tradisional biasanya dilakukan secara kelompok.
Misalnya saja permaian petak umpet, engklek, hingga bentengan, biasanya sebelum memulai permainan tentu dilakukan hompimpa untuk menentukan urutan bermain.
Nah, secara tidak langsung, anak bisa belajar tentang cara bergiliran, mengantre, bertoleransi dan berempati.
4. Belajar Mengendalikan Emosi
Efek positif lain dari permainan tradisional adalah belajar untuk mengelola emosi.
Saat bermain, ada kemungkinan anak akan mengeluarkan emosinya, seperti melompat, berteriak, bergerak, hingga menangis.
Nah, saat mereka sering bermain dan mengeluarkan emosinya, anak akan belajar untuk tidak marah dan iri ketika kalah dan memberi apresiasi pada teman yang menang.
Baca juga: 5 Cara Tepat dalam Memilih Kelambu Tidur untuk Si Buah Hati
5. Belajar Jujur
Selain empat manfaat di atas, efek positif dari permaian tradisional lainnya adalah melatih kejujuran si anak.
Berbeda dengan game modern yang bisa memakai mode cheat, permaian tradisional tidak akan membuat anak melakukan kecurangan.
Hal itu dikarenakan permainan tradisional dilakukan beramai-ramai.
Jika si anak berbuat curang, maka akan mendapatkan protes dari teman-temannya.
Nah, dengan begitu, anak akan terbiasa untuk berbuat jujur. (*)
(ATIKA / TRIBUNSHOPPING.COM)