Tips Memakai Pembalut

Apakah Kamu Pengguna Pembalut Sekali Pakai? 5 Alasan Ini akan Membuatmu Berpikir Berulang Kali

0
Penulis: Ririn Sulistiyarningsih
Editor: Andra Kusuma
Jarang mengganti pembalut ada bahanya, mungkin tidak secara langsung namun akan terjadi dalam beberapa tahun kemudian.

TRIBUNSHOPPING.COM - Ada banyak alasan mengapa kamu akan lebih baik beralih dari pembalut sekali pakai ke opsi lainnya.

Opsi lain yang dimaksud adalah penggunaan pembalut kain atau pun menstrual cup.

Karena, banyak penelitian yang mengatakan bahwa penggunaan pembalut sekali pakai tak hanya dapat membahayakan kesehatan pemakainya, tapi juga lingkungan.

Saat ini, banyak selebgram atau pengguna medsos yang mengampanyekan untuk beralih dari pembalut sekali pakai ke opsi lain yang lebih aman.

Namun, masih banyak wanita yang masih menggunakan pembalut sekali pakai.

Baca juga: Jangan Panik, Segera Lakukan 6 Hal Ini Jika Kamu Mengalami Iritasi Akibat Menggunakan Pembalut

Tribunshopping akan memberikanmu beberapa alasan kuat agar kamu yakin untuk beralih.

1. Pembalut Sekali Pakai Lebih mahal

Biasanya, pembalut sekali pakai dibanderol dengan kisaran harga Rp. 10 ribu hingga Rp. 35 ribu perbungkusnya.

Kebanyakan wanita akan menghabiskan satu bungkus pembalut sekali pakai tersebut dalam satu hingga dua bulan.

Jadi jika dihitung pengeluaranmu dalam setahun hanya untuk pembalut berkisar pada ratusan ribu rupiah.

Sedangkan, jika kamu menggunakan pembalut yang bisa dipakai berulang kali, kamu hanya perlu menghabiskan uang Rp. 100 ribu hingga Rp. 400 ribu untuk 5 sampai 10 tahun ke depan.

2. Pembalut Sekali Pakai Mengandung Banyak bahan Kimia yang Membahayakan Kesehatan 

Selama ini sudah banyak yang mengatakan bahwa pembalut sekali pakai mengandung banyak zat kimia.

Hal tersebut tentu bukanlah hanya sebuah rumor belaka.

karena sebenarnya pembalut sekali pakai tidak terbuat dari 100% bahan katun.

Baca juga: Kenal Lebih Dalam Mengenai Pembalut Organik, untuk Lingkungan yang Lebih Sehat

Dalam komposisi pembuatan pembalut sekali pakai ini menggunakan bahan dari cellulose gel dan plastik.

Tidak hanya itu, pembalut ini juga menggunakan zat kimia lainnya yang berbahaya bagi kesehatan.

Mulai dari zat dioxin, zat klorin, pestisida, phthalates dan zat kimia lainnya.

3. Pembalut sekali pakai mengandung plastik yang sulit terurai

Pembalut tidak hanya terbuat dari kapas, tetapi juga dari plastik.

Biasanya, plastik ini dipakai untuk membungkus pembalut atau digunakan untuk merekatkan pembalut ke celana dalam.

Bahkan, menurut laman Friends of the Earth, 90 persen komposisi pembalut adalah plastik! Sementara, satu bungkus atau satu pack pembalut setara dengan 4 kantong plastik.

Di sisi lain, tampon sedikit lebih baik, karena persentase plastik hanya 6 persen saja.

Plastik ini ditemukan di tali dan aplikator tampon.

Sisanya, terbuat dari bubur kayu, katun, rayon dan kombinasi berbagai bahan sekaligus.

Lebih parahnya lagi, limbah pembalut biasanya dibuang sembarangan.

Belum ada penanganan khusus terhadap limbah pembalut.

4. Limbah pembalut sekali pakai sangat mengotori pantai dan laut

Jika kamu punya kebiasaan membuang pembalut ke kloset, segera hentikan kebiasaan ini.

karena membuang pembalut ke kloset membuat selokan tersumbat.

Parahnya lagi, banyak pembalut yang berakhir di laut dan mengotori pantai. Selain merusak pemandangan, ini juga bisa mencemari laut dan berbahaya bagi hewan-hewan yang tinggal di sekitarnya.

Berdasarkan data dari Marine Conservation Society, ada sekitar 4,8 limbah pembalut yang ditemukan per 100 meter area pantai.

Untuk setiap 100 meter wilayah pantai, rata-rata ditemukan empat pembalut, panty-liner dan tampon.

Sebagian besar dari limbah pembalut ini akhirnya dibakar dan ditimbun.

Padahal, hal ini bisa semakin merusak lingkungan.

5. Pembalut Sekali Pakai Merupakan Salah Satu Limbah Sampah yang Menyebabkan Gas Rumah Kaca

Pembalut sekali pakai tidak bisa kita olah menjadi barang lainnya yang berguna.

Sehingga pembalut hanya akan menjadi sampah yang merusak dapat lingkungan.

Selanjutnya, pembalut ini akan mengeluarkan gas metana yang merusak lingkungan kita.

Berdasarkan penelitian dari University of Exeter, metana adalah salah satu unsur gas rumah kaca yang menyebabkan kenaikan suhu bumi dan berdampak pada perubahan iklim.

Hal tersebut juga pula yang membuat pemanasan global begitu terasa hingga saat ini.(*)

(RIRIN/TRIBUNSHOPPING.COM)

Komentar
Tulis komentar Anda...(max 1500 karakter)

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.


Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Artikel Terkini

Produk Makeup

5 Rekomendasi Eyeshadow Kondangan Shimmer dan Matte di Bawah Rp 100 Ribu

Perlengkapan Bayi dan Anak

4 Rekomendasi Sendok Bayi Terbaik: Aman, Lembut, dan Nyaman untuk MPASI

Tips Home Care

Cara Mudah Membersihkan Kipas Angin di Rumah, Penting untuk Dilakukan Secara Rutin

Produk Handphone

Daftar Harga HP OPPO Seri A Bulan Oktober 2025: OPPO A5x Cuma Rp 1 Jutaan, OPPO A5 Pro 5G Termahal

Tips Home Care

Cara Hilangkan Bau Apek pada Seprai Tanpa Dicuci, Solusi di Musim Hujan