TRIBUNSHOPPING.COM - Pada umumnya pembalut terbuat dari bahan plastik dan kapas.
Namun di pasaran banyak beredar pembalut yang tidak murni terbuat dari kapas, melainkan campuran dari bahan-bahan lain sehingga memerlukan zat kimia klorin untuk memutihkannya.
Kandungan klorin yang tinggi ditemukan pada beberapa merek pembalut di Indonesia.
Baca juga: Jangan Sampai Salah, Perhatikan 2 Hal Ini Saat Memilih Pembalut untuk Dipakai di Siang Hari
Standar kandungan klorin pada pembalut yang diperbolehkan di Amerika adalah Elemental chlorine-free, artinya kadar klorin pada pembalut amat rendah.
Selain itu, ada pula pembalut yang mengandung wewangian dan pewarna.
Bahan pewangi dan pewarna seringkali menyebabkan reaksi alergi pada kulit yang sensitif.
Baca juga: Perempuan Jarang Mengetahui Alat Pengganti Pembalut, 5 Fakta Menarik Tentang Tampon
Bagi Anda yang memiliki riwayat kulit sensitif, kandungan zat kimia pada pembalut bisa menyebabkan iritasi atau alergi pada area kewanitaan.
Bila Anda terkena iritasi atau alergi dari pembalut yang Anda gunakan, bisa jadi Anda terkena dermatitis kontak akibat pembalut.
Cobalah terapkan langkah-langkah berikut untuk mengatasinya.
1. Ganti segera pembalut Anda, bisa jadi pembalut yang Anda gunakan mengandung bahan yang memicu iritasi atau alergi.
Pilih pembalut yang tidak mengandung kimia dan terbuat dari kapas murni dan menyerap cairan dengan cepat agar vagina tetap kering saat menstruasi.
2. Periksakan keluhan kulit Anda ke dokter spesialis kulit dan kelamin, untuk mengkonfirmasi apakah keluhan tersebut betul-betul berasal dari pembalut, atau Anda mengalami masalah kulit lainnya.
3. Gunakan salep anti radang seeperti yang diresepkan oleh dokter Anda.
Baca juga: Rekomendasi 5 Pembalut saat Masa Nifas
4. Jaga kebersihan area kewanitaan terutama saat menstruasi.
Ganti pembalut setiap 3-4 jam sekali secara berkala untuk menghindari tumbuhnya jamur akibat kondisi yang sangat lembap saat menstruasi.
5. Kompres bagian yang teriritasi dengan air suam-suam kuku.
Ini membantu meredakan nyeri akibat iritasi.
6. Sementara waktu, hentikan penggunaan sabun vagina terutama yang mengandung pewangi dan anti bakteri agar area yang teriritasi tak makin parah.
7. Setiap habis mandi atau buang air, keringkan area vagina dan seluruh area kelamin dan sela paha dengan sempurna.
8. Saat menstruasi, gunakan celana dalam yang agak longgar dan berbahan katun agar dapat menjaga area tersebut tetap kering.
Memakai celana dalam yang ketat dan tidak menyerap keringat dengan baik membuat area kewanitaan semakin lembap, ini dapat memperburuk kondisi kulit. (*)