TRIBUNSHOPPING.COM- Jerawat bisa menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita dan pada bagian tubuh mana saja.
Jerawat bisa muncul karena pori-pori yang tersumbat atau karena sel-sel kulit mati yang menumpuk.
Jerawat pun ada banyak jenisnya, salah satunya jerawat batu.
Jerawat batu muncul ketika bakteri menginfeksi area yang berada jauh di bawah permukaan kulit dan menimbulkan benjolan berisi nanah.
Apa yang menyebabkan jerawat batu?
Baca juga: Rangkaian Paket Acne Treatment dari Azarine Ini Ampuh Atasi Jerawat hingga Bruntusan
Meski belum tahu pasti apa penyebab jerawat batu, namun peningkatan hormon androgen dalam tubuh diketahui menjadi salah satu pemicunya.
Saat remaja, kadar hormon androgen meningkat dan menyebabkan perubahan pada kulit.
Perubahan ini dapat mengakibatkan tersumbatnya pori-pori yang berujung pada munculnya jerawat.
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan munculnya jerawat batu, seperti menstruasi, hamil, menopause, atau menggunakan produk yang tidak cocok dengan kulit.
Meski umumnya terjadi pada usia remaja, jerawat batu juga bisa menyerang orang dewasa hingga lansia.
Cara mengatasi jerawat batu
1. Terapi
Terapi ini merupakan cara yang paling aman dalam mengatasi jerawat batu.
Beberapa terapi yang direkomendasikan untuk mengatasi jerawat batu, antara lain:
- Terapi cahaya.
Baca juga: Jenis Masker yang Kurang Disarankan untuk Kulit Berjerawat, Salah Satunya Masker Peel Off
- Pengelupasan kulit atau peeling dengan bahan kimia, seperti asam salisilat.
- Ekstraksi atau pengeluaran komedo dengan alat khusus, baik komedo hitam maupun putih.
- Suntikan kortikosteroid langsung ke jerawat untuk mengurangi peradangan dan mengurangi rasa nyeri yang muncul.
Jangan pernah memencet jerawat yang muncul karena dapat menimbulkan bekas jerawat yang sulit hilang.
2. Pemberian obat minum
Pemberian antibiotik perlu disesuaikan dengan jenis jerawat, usia, hingga kondisi kesehatan secara umum.
Tak hanya itu, penggunaannya juga harus sesingkat mungkin untuk mencegah resistensi antibiotik.
Pengobatan jerawat batu juga dapat dilakukan dengan kombinasi pil kontrasepsi yang mengandung progestin dan estrogen, spironolactone, maupun isotretinoin.
Antibiotik ini digunakan untuk mengurangi pertumbuhan bakteri.
3. Pemberian obat oles jerawat
Jenis obat oles yang paling umum digunakan untuk mengatasi jerawat adalah obat yang mengandung retinoid.
Obat oles ini biasanya tersedia dalam bentuk krim, gel, dan losion.
Penggunaan retinoid biasa digunakan untuk menghilangkan dan mencegah jerawat yang parah.
Retinoid sering digunakan bersamaan dengan antibiotik topikal untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Selain retinoid, obat oles yang digunakan untuk mengatasi jerawat batu adalah asam salisilat dan dapsone.
Asam salisilat dapat mencegah penyumbatan pada pori-pori, sedangkan dapsone digunakan untuk jerawat yang meradang.
Untuk menghindari munculnya jerawat batu, Anda perlu rajin-rajin mencuci wajah apalagi setelah beraktivitas yang memicu banyak keringat.
Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan beberapa makanan yang dikonsumsi, karena ada beberapa makanan yang dapat memicu munculnya jerawat.(*)
(RENI DWI/TRIBUNSHOPPING.COM)