TRIBUNSHOPPING.COM - Gorengan adalah salah satu makanan yang menjadi favorit masyarakat yang tak pernah sepi peminatnya.
Gurihnya gorengan dan teksturnya yang krispi membuat makanan satu ini selalu cocok untuk disandingkan dengan berbagai jenis sayur.
Adapun jenis gorengan yang biasanya menjadi lauk untuk dikonsumsi bersama sayur yakni tempe goreng, bakwan, tahu goreng, dan masih banyak lainnya.
Namun, tak banyak yang menyadari, meski banyak peminatnya, jika dikonsumsi berlebihan, gorengan ternyata juga berbahaya untuk tubuh.
Dirangkum TribunShopping dari berbagai sumber, berikut ini beberapa bahaya gorengan yang perlu kamu ketahui:
1. Penyumbatan pembuluh darah
Rutin mengonsumsi gorengan dapat menimbulkan sumbatan pada pembuluh darah.
Parahnya, sumbatan pada pembuluh darah bisa menimbulkan berbagai penyakit berbeda.
Misalnya, sumbatan pembuluh darah di otak menyebabkan stroke, ataupun sumbatan pembuluh darah di jantung menyebabkan serangan jantung.
Baca juga: Ingin Olahraga tapi Takut Tertular Covid-19? Coba Lakukan di 4 Tempat Ini
Baca juga: Ciptakan Riasan Alami dan Sempurna, Coba Gunakan 3 Pensil Alis Ini
2. Diabetes
Terlalu banyak konsumsi makanan yang digoreng membuat kamu berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.
Studi menemukan, orang yang makan makanan cepat saji lebih dari dua kali per minggu dua kali lebih mungkin untuk mengembangkan resistensi insulin, dibandingkan dengan mereka yang memakannya kurang dari sekali seminggu.
Mereka yang mengonsumsi 4-6 porsi makanan goreng per minggu juga memiliki risiko 39 persen lebih tinggi mengidap diabetes tipe 2, dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi kurang dari satu porsi per minggu.
3. Resiko terkena penyakit jantung
Mengonsumsi makanan yang digoreng dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kolesterol, dan obesitas yang menjadi faktor risiko penyakit jantung.
Semakin sering orang makan makanan yang digoreng, semakin besar risiko mereka terkena penyakit jantung.
Wanita yang makan satu atau lebih porsi ikan goreng per minggu memiliki risiko gagal jantung 48 persen lebih tinggi, dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi 1-3 porsi per bulan.
Di sisi lain, peningkatan asupan ikan panggang atau panggang dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih rendah.
Sementara itu, mereka yang mengonsumsi makanan tinggi buah-buahan dan sayuran berisiko lebih rendah terkena jatung secara signifikan.
(Arimbi Haryas Prabawanti/TribunShopping)