TRIBUNSHOPPING.COM - Saat ini, memakai bermacam skincare menjadi pilihan banyak orang, khususnya wanita.
Hal tersebut tentu dilakukan untuk mempercantik dan juga lebih menjaga kesehatan kulit.
Namun, terkadang terdapat kandungan dalam skincare yang cukup berbahaya bagi kulit.
Karena itu, kamu harus bijak dalam menentukan perawatan kulit.
Salah satu langkah yang harus kamu ambil adalah memahami kandungan yang ada dalam skincare-mu.
Baca juga: Intip 6 Rekomendasi Produk Skincare yang Aman dan Terdaftar BPOM
Baca juga: Coba Rangkaian Skincare Routine Ala Korea, Siap Jadikan Kulit Wajahmu Bersinar
Jangan sampai ada bahan berbahaya di dalam produk yang kamu pilih.
Dikutip dari berbagai sumber, Tribunshopping akan merangkum beberapa bahan berbahaya yang terkadang ada dalam skincare.
1. Retionic acid atau asam retinoat
Zat ini banyak disalahgunakan dan biasa terkandung dalam obat jerawat, peeling serta pemutih dengan mekanisme kerja pengelupasan kulit.
Padahal, Jika digunakan, retionic dapat menyebabkan kulit kering, rasa terbakar, dan teratogenik atau perkembangan tidak normal selama kehamilan pada embrio.
2. Merkuri
Merkuri seringkali terkandung pada eye shadow, perona wajah, dan bedak sebagai bahan pengawet.
Selain itu, bahan ini juga dapat ditemukan di dalam krim pemutih kulit.
Jika terserap ke dalam tubuh, merkuri dapat menyebabkan kerusakan otak dan saraf, penyakit ginjal, gangguan fungsi paru, masalah pada sistem pencernaan, serta menurunnya daya tahan tubuh.
3. Hidrokinon
Baca juga: Tips Memilih Skincare Routine Glowing Bebas Jerawat untuk Kulit Kombinasi
Baca juga: Perlu Dilirik Produk Essence Ini Penting untuk Rangkaian Skincare
Hidrokinon sering disalahgunakan pada krim atau lotion pemutih kulit.
Hidrokinon adalah zat reduktor yang mudah larut dalam air.
Kemampuan hidokinon untuk menghambat pembentukan melanin (zat pigmen kulit) membuat bahan tersebut digunakan sebagai pencerah kulit yang populer.
Namun pengguna hidrokinon dalam jangka panjang dan dosis tinggi dapat dapat menyebabkan hiperpigmentasi.
Terutama pada derah kulit yang terkena sinar matahari langsung dan dapat menimbulkan ochronosis (kulit berwarna kehitaman).
Hal ini akan terlihat setelah penggunaan selama enam bulan dan kemungkinan bersifat irreversible atau tidak dapat pulih kembali.
Bahan ini dilarang digunakan dalam kosmetika perawatan kulit dan rambut karena pada penggunaan jangka menengah dapat menyebabkan vitiligo/leukoderma.
Yaitu kehilangan pigmen sehingga kulit menjadi pucat secara tidak beraturan.
Krim yang mengandung hidrokinon akan terakumulasi dalam kulit yang dapat menyebabkan mutasi dan kerusakan DNA.
Sehingga kemungkinan pada pemakaian jangka panjang bersifat karsinogenik.
4. Formalin
Sampai saat ini, formalin biasa digunakan untuk mengawetkan jenazah.
Zat ini bersifat karsinogen yang berarti dapat memicu kanker.
Beberapa jenis kosmetik bisa saja mengandung formalin, misalnya krim pelurus rambut, sabun mandi, sampo, losion, dan tabir surya.
Terlalu lama atau terlalu sering terpapar formalin, dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pernapasan, mual dan muntah, iritasi kulit, hingga kanker.
5. Timbal (Pb)
Pb atau timbal merupakan bahan yang dilarang digunakan pada sediaan kosmetika.
Pada anak-anak, timbal dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak dan sistem syaraf.
Hal itu dapat memicu problem dalam tingkah laku dan belajar, menurunkan IQ dan pendengaran, menghambat pertumbuhan dan menyebabkan anemia.
Sedangkan pada dewasa, timbal dapat menyebabkan gangguan sistem syaraf pusat, kardiovaskuler dan menurunkan fungsi ginjal.
Namun demikian, sebagai cemaran, timbal (Pb) dibatasi dalam kosmetika dengan kadar maksimal 20 ppm.
6. Paraben
Paraben adalah pengawet yang ditemukan dalam segala produk mulai dari sabun hingga lotion hingga skincare.
Bahan kimia berbahaya ini dikenal sebagai pengganggu endokrin, artinya mereka meniru estrogen dalam tubuh dan dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon.
Bahkan penggunaan paraben dapat menyebabkan kanker payudara.
7. Phthalates
Phthalates adalah bahan kimia yang terdiri dari diethylphthalate (DEP), dimethylphthalate (DMP), dan dibutylphthalate (DBP).
Zat tambahan pada kosmetik ini dapat ditemukan pada cat kuku, sampo, parfum, sabun, losion, dan hair spray.
Jika kamu sedang hamil, disarankan agar lebih berhati-hati dalam menggunakan kosmetik yang mengandung phthalates.
Karena, sebuah penelitian menunjukkan bahwa phthalates bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan perkembangan pada anak.(*)
(RIRIN/TRIBUNSHOPPING.COM)