TRIBUNSHOPPING.COM - Perbedaan antara Smart TV dengan Android TV memang sering membuat bingung.
Sebab, sekilas keduanya terlihat sama, karena sama-sama bisa terhubung ke internet dan menjalankan aplikasi.
Namun, sebenarnya ada beberapa perbedaan penting, terutama di sistem operasi dan ekosistem aplikasinya dari kedua jenis televisi itu.
Sebelum masuk ke poin-poin perbedaannya, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu pengertian dari masing-masing TV pintar tersebut.
Smart TV adalah televisi yang bisa terhubung ke internet dan memiliki sistem operasi sendiri, sehingga bisa menjalankan berbagai aplikasi langsung tanpa perlu perangkat tambahan seperti set-top box atau Chromecast.
Sedangkan TV Android adalah jenis Smart TV yang menggunakan sistem operasi Android buatan Google sama seperti yang dipakai di ponsel Android, namun versi yang dioptimalkan khusus untuk layar besar dan kendali jarak jauh.
Kini, kamu akan mengetahui lebih detail apa yang membedakan antara Smart TV dengan TV Android.
6 Perbedaan Smart TV dan TV Android

1. Sistem Operasi (Operating System/OS)
Smart TV:
- Menggunakan sistem operasi bawaan atau buatan pabrikan TV sendiri, misalnya dari merek LG dengan webOS; Samsung dengan Tizen; atau Sharp/Philips dengan Aquos Net+.
- Tiap merek tersebut memiliki tampilan dan fitur yang berbeda.
- Pabrikan bertanggung jawab penuh terhadap update atau pembaruan dan pengembangannya.
Baca juga: 15 Daftar Harga Hair Dryer Rp 100 Ribuan, Bisa Pilih Angin Panas atau Dingin
Android TV:
- Menggunakan sistem operasi dari Google, bukan Android HP, tapi versi Android khusus untuk TV.
- Karena dikembangkan oleh Google, tampilannya pun menjadi lebih seragam, familiar, dan terintegrasi dengan layanan Google seperti Play Store, Assistant, YouTube, Chromecast, dan lain-lain (dll).
- Dipakai oleh Sony, TCL, Xiaomi, Sharp, Polytron, Coocaa, dll.
2. Aplikasi dan Ekosistem

Smart TV:
- Hanya bisa menginstal atau memasang aplikasi yang tersedia di toko aplikasi milik pabrikan. Biasanya hanya aplikasi populer seperti YouTube, Netflix, Disney+, Prime Video, dll.
- Update aplikasi tergantung pabrikan atau kadang berhenti setelah beberapa tahun.
- Tidak semua Smart TV bisa pasang aplikasi tambahan secara bebas.
Android TV:
- Bisa mengakses Google Play Store khusus TV dengan ribuan aplikasi seperti YouTube, Netflix, Spotify, Disney+, Vidio, IPTV, emulator game, bahkan aplikasi mirroring & casting.
- Bisa sideload aplikasi (APK) seperti di HP Android.
- Update aplikasi dilakukan langsung oleh Google sehingga jadi lebih terjamin dan tahan lama.
- Mendukung update rutin dan kompatibel dengan layanan Google seperti Google Assistant dan Chromecast built-in.
Baca juga: 20 Daftar Harga Vacuum Cleaner di Bawah Rp 500 Ribu
3. Kontrol Suara dan Integrasi
Smart TV: Biasanya punya asisten suara sendiri namun terbatas tergantung merek. Misal Samsung memiliki Bixby Voice, LG (ThinQ AI Voice), Sharp (Voice Command sederhana)
Android TV:
- Terintegrasi dengan Google Assistant, bisa dikontrol dengan perintah suara (“OK Google...”).
- Bisa juga terhubung atau mengontrol perangkat smart home seperti lampu, AC, kamera, dll.
4. Kemudahan Update dan Kompatibilitas
Smart TV: Update software tergantung produsen, sering kali berhenti setelah beberapa tahun.
Android TV: Lebih sering mendapat pembaruan dari Google dan komunitas pengembang, sehingga lebih awet secara software.
5. Chromecast & Mirroring
Smart TV:
- Tak semua Smart TV mendukung screen mirroring atau casting.
- Kadang, hanya mendukung Miracast atau WiDi (teknologi berbeda).
- Beberapa model butuh aplikasi tambahan atau perangkat eksternal (Chromecast dongle).
- Secara performa hardware, Smart TV biasanya lebih ringan karena sistemnya sederhana.
Android TV:
- Chromecast sudah built-in, jadi kamu bisa langsung memproyeksikan layar HP, laptop, atau tablet ke TV hanya dengan satu klik.
- Kompatibel dengan Android, iPhone, dan browser Chrome.
- Performa hardware membutuhkan prosesor & RAM lebih besar, tapi kalau spesifikasinya bagus, pengalaman pengguna jauh lebih mulus.
Baca juga: 5 Rekomendasi AC Low Watt Harga di Bawah Rp 3 Juta, Rumah Sejuk tapi Tetap Hemat Listrik
6. Harga dan Fleksibilitas
- Smart TV: Umumnya lebih murah karena sistemnya lebih sederhana.
- Android TV: Sedikit lebih mahal, tapi lebih fleksibel dan punya fitur lebih lengkap. Namun, harga tetap bersaing sesuai merek.
Sekarang sudah tahukan kamu perbedaan antara Smart TV dengan TV Android?
Selanjutnya, kamu bisa memilih TV sesuai kebutuhan dan keinginanmu dengan membaca tips di bawah ini.
Tips Memilih TV

Agar nggak salah beli TV, perhatikan hal-hal berikut ini:
- Kalau kamu duduk sekitar 2–3 meter dari TV, ukuran 43–50″ itu ideal untuk ruangan sedang.
- Kalau ruangannya terang atau banyak lampu, 4K dengan panel yang punya kontras tinggi dan HDR adalah nilai tambah. Untuk ruang gelap, panel warna hitam pekat juga penting.
- Pilih TV dengan OS kuat yang mendukung update panjang (Android TV/Google TV/sistem OS vendor terkenal). Karena kalau aplikasinya tidak didukung di masa depan, rugi juga.
- Brand besar biasanya punya jaringan servis yang lebih baik di Indonesia. Kalau membeli brand asing kecil, cek apakah ada service center di dekatmu.
- Usahakan TV mempunyai HDMI (idealnya versi 2.0 atau 2.1) USB, WiFi dual-band, bluetooth, dsb. Kalau kamu ingin sambungkan konsol game atau soundbar, port HDMI ARC / eARC penting.
- Kalau kamu ingin TV yang fleksibel, bisa install banyak aplikasi, dan punya fitur Google lengkap, pilih Android TV.
- Kalau kamu hanya butuh nonton streaming Netflix, YouTube, Disney+ tanpa banyak tambahan, Smart TV biasa sudah menjadi pilihan yang cukup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TribunShopping.com/Nina Yuniar)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!