TRIBUNSHOPPING.COM - Menyambut kelahiran si kecil tak lengkap tanpa perlengkapan yang tepat.
Tapi, membeli semua perlengkapan bayi tanpa rencana bisa membuat dompet terkuras dan banyak barang tidak terpakai.
Menurut berbagai sumber, langkah awal yang penting adalah menyusun daftar belanja (checklist) sebelum membeli agar tidak membeli barang yang tidak perlu dan tetap sesuai anggaran.
Idealnya, mulai persiapan sejak trimester kedua, saat ibu hamil masih bugar, memungkinkan riset produk dan perbandingan harga dengan tenang.
Baca juga: 5 Rekomendasi Gift Set Perlengkapan Mandi Bayi dengan Harga 100 Ribuan dengan Bahan Aman
Riset juga membantu memilih perlengkapan yang benar-benar esensial, seperti popok, pakaian bayi, peralatan mandi, hingga perlengkapan menyusui dan tidur yang menjadi daftar yang sering muncul dalam panduan bayi baru lahir terpercaya.
Tak hanya soal apa yang akan dibeli, tapi juga kapan waktu yang tepat.
Bahkan, kamu bisa mulai mencicil perlengkapan sejak trimester kedua atau ketiga. Ini memberi ruang bagi ibu untuk tenang, tidak terburu-buru, dan memudahkan budgeting.
Dalam artikel ini, kamu akan mendapatkan panduan lengkap: dari cara membuat list belanja yang efektif, memilih produk berkualitas tapi tetap hemat, hingga tips agar tidak kalap saat memborong perlengkapan bayi.
Tips Membeli Keperluan Bayi Baru Lahir

Dengan menjaga keseimbangan antara kebutuhan penting dan impuls belanja, belanja akan menjadi persiapan yang efektif dan tidak menyesal kemudian.
1. Buat Checklist Terstruktur Berdasarkan Prioritas
Tentukan kategori barang: esensial (yang pasti dipakai dalam beberapa minggu pertama), dan opsional (yang bisa dibeli setelah dibutuhkan).
Misalnya, popok, pakaian dasar, selimut, botol, dan perlengkapan mandi masuk daftar utama. Sisa seperti mainan, bouncer, atau perlengkapan MPASI bisa ditunda.
Pembagian ini membantu mengontrol pengeluaran sekaligus menjaga kepraktisan.
2. Tetapkan Budget Jelas dan Realistis
Sebelum belanja, tentukan batas anggaran untuk setiap kategori makan pipis seberapa, pakaian berapa banyak.
Dengan begitu, orang tua bisa menyortir produk tidak hanya berdasarkan harga terjangkau, tapi juga sesuai kualitas dan jangka manfaat.
Ingat, bayi cepat tumbuh sehingga lebih baik pakai sedikit dan fungsional daripada banyak dan mubazir.
3. Mulai Belanja Satu atau Dua Bulan Sebelum HPL

Melakukan riset dan membeli barang sedikit-sedikit sejak trimester ketiga memberi waktu untuk membandingkan harga, memanfaatkan promo, atau menunggu diskon.
Selain mencegah buru-buru, hal ini juga menghindari kelelahan fisik Moms yang sedang menjelang melahirkan.
4. Manfaatkan Diskon, Paket Hemat & Preloved
Promo marketplace, voucher cashback, hingga paket bundling bisa jadi cara cerdas untuk menghemat tanpa mengorbankan kualitas.
Baca juga: Coconi Baby, Inovasi Perlengkapan Bayi yang Aman dan Praktis untuk Keseharian Ibu dan Si Kecil
Barang bekas seperti gendongan atau box bayi yang masih mulus juga worth untuk dipertimbangkan—asal dibersihkan dengan baik, ini bisa jadi investasi cerdas.
5. Utamakan Keamanan & Kebutuhan Si Kecil

Perhatikan faktor keamanan seperti bahan pakaian yang lembut (katun), popok yang breathable, perlengkapan mandi hypoallergenik, serta produk yang mudah dibersihkan.
Hindari benda dengan jahitan kasar, karet terlalu ketat, atau perkakas mandi yang terlalu kompleks untuk bayi.
6. Hitung Jumlah yang Realistis
Daripada membeli 20 piyama newborn, lebih bijak memilih 6–8 pakaian ukuran yang sedikit lebih besar.
Dengan penggantian popok frequent dan kebersihan yang dijaga, jumlah tersebut biasanya cukup hingga si kecil beberapa minggu.
Baju bakalan cepat tidak muat agar hemat ruang dan budget!
7. Riset Formulasi Produk untuk Kulit Bayi

Segera setelah lahir, kulit bayi sangat sensitif sehingga cari sabun bayi tanpa pewarna atau pewangi, lotion hypoallergenic, serta deterjen lembut untuk mencuci pakaian.
Riset ini membantu mencegah iritasi atau alergi sejak dini.
8. Libatkan Pasangan & Keluarga
Belanja bersama pasangan atau berdasarkan pengalaman saudara dapat menghindari pembelian berlebihan barang yang sudah ada.
Selain itu, mereka yang pernah menjadi new parent bisa sharing barang mana yang benar-benar penting—kurangi kemungkinan impuls belanja.
Dengan membuat checklist, mengatur budget, riset & membeli lebih awal, serta memprioritaskan keamanan dan kebutuhan jangka pendek, sehingga orang tua bisa menghindari kalap belanja.
Baca juga: 25 Daftar Produk Terlaris Bumbee Collection, Brand Perlengkapan Bayi No.1 di Indonesia
Fokus pada barang esensial, manfaatkan promo dan bundling hemat, serta pilih produk berkualitas namun tidak berlebihan.
Cek Artikel dan Berita lainnya di
(Cynthiap/Tribunshopping.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!