TRIBUNSHOPPING.COM - Setiap hari, pakaian adalah lapisan pertama yang kita andalkan untuk tampil segar dan percaya diri.
Namun, ada saatnya kamu merasa tak nyaman meski sudah mandi dan menggunakan deodorant, karena bau badan yang makin menyengat.
Tidak jarang, penyebab utama bukan tubuhmu, melainkan bahan kainnya.
Artikel ini menjelaskan mengapa beberapa jenis kain justru membuat bau lebih mudah berkembang, dan mengapa memilih bahan yang tepat adalah kunci untuk kepercayaan diri dan kenyamanan, sementara juga menjaga kenyamanan orang di sekitarmu.
Riset ilmiah menunjukkan bahwa pakaian berbahan sintetis seperti polyester atau nylon cenderung menyimpan lebih banyak bau dibanding kain alami.
Baca juga: Tips Memakai Pakaian Stylish ala Erika Carlina Meski Sedang Hamil Besar
Misalnya, studi dari Ghent University menemukan bahwa T-shirt berbahan polyester dari para peserta setelah berolahraga dinilai “lebih menyengat dan kurang menyenangkan” dibanding katun, karena pertumbuhan bakteri Micrococci jauh lebih tinggi di kain sintetis.
Selain itu, penelitian dari University of Alberta menyebut bahwa fibre berbasis selulosa seperti katun dan viscose menyerap dan melepaskan sedikit senyawa penyebab bau daripada polyester, nylon, atau wool.
Sintetis seperti polyester tidak menyerap air keringat namun justru menarik lemak dan senyawa berminyak sehingga bau bisa lebih tajam menyengat saat dihidupkan oleh bakteri dan suhu tubuh.

Maka, memilih pakaian bukan hanya urusan gaya tetapi soal kesehatan, kenyamanan, dan rasa percaya diri.
Dengan memahami sifat kain dan juga katun, viscose, linen, merino, atau campuran hybrid sehingga kamu dapat menghindari bau yang menjengkelkan, tetap merasa segar, dan menjaga tampilan tetap prima, tanpa khawatir mengganggu orang sekitar.
Ingin tahu tips praktis memilih bahan pakaian yang nyaman dan minim bau badan? Simak artikel berikut ini!
Tips Memilih Bahan Pakaian yang Nyaman
Agar nyaman saat berpakaian dan bau badan tetap segar, ini berbagai tips memilih bahan pakaian yang tepat:
1. Pilih Serat Alami yang Bernapas dan Menyerap Keringat
Bahan alami seperti katun, linen, dan bambu sangat efektif dalam menyerap keringat dan menjaga tubuh tetap kering.
Katun mudah ditemukan, terasa adem, dan mampu mengurangi risiko bau badan karena menyerap keringat dengan baik.
Linen sangat cepat kering dan membuat sirkulasi udara tetap lancar, terutama saat cuaca panas.
Bambu terkenal lembut, bernapas baik, dan memiliki sifat antibakteri alami sehingga dapat mencegah bakteri penyebab bau berkembang.
2. Manfaatkan Bahan dengan Sifat Antibakteri dan Anti-Odor Alami

Merino wool adalah pilihan alami yang unggul: serat halusnya menyerap keringat banyak, cepat kering, dan punya sifat antibakteri yang menjaga pakaian tetap segar meski dipakai berulang kali.
Selain itu, rayon alami atau viscose (serat selulosa) juga menyerap kelembapan lebih baik dibanding sintetis, sehingga membantu mengurangi bau.
3. Hindari Fabrik Sintetis yang Rentan Menyimpan Bau
Bahan sintetis seperti polyester, nylon, dan aerlic tidak menyerap keringat dengan baik dan justru memerangkap minyak serta kelembapan, menciptakan lingkungan ideal untuk bakteri dan bau.
Bahkan synthetic gym clothes seperti polyester diketahui menyimpan bau jauh lebih buruk daripada katun, akibat pertumbuhan bakteri seperti Micrococci yang cepat terjadi di serat sintetis.
Bahan lain seperti satin, spandek, crinkle, moscrepe, sifon, dan fleece juga sebaiknya dihindari karena kurang menyerap keringat dan lebih mudah menyebabkan bau badan.
4. Perhatikan Berat dan Ketebalan Kain

Kain dengan rajutan tebal atau terlalu padat seperti beberapa jenis wol atau fleece—cenderung menyimpan kelembapan dan bau.
Pastikan memilih bahan ringan dan bernapas, sehingga udara mudah tersirkulasi dan keringat cepat menguap.
5. Potongan dan Kesesuaian Pakaian Penting untuk Sirkulasi
Baca juga: Tips dan Trik Memilih Warna Pakaian yang Sesuai dengan Bentuk Tubuh Agar Proporsional
Bentuk yang terlalu ketat atau punya campuran elastane (lycra/spandex) membuat kain menempel di kulit sehingga menghambat udara dan membuat keringat sulit kering, memperparah bau.
Sebaliknya, pakaian longgar memungkinkan sirkulasi udara lebih baik dan mencegah pertumbuhan bakteri.
6. Penanganan dan Perawatan yang Tepat
Merawat pakaian juga sangat penting untuk mencegah bau.
Hindari menyimpan pakaian lembap terlalu lama karena bakteri berkembang pesat dalam kondisi lembap.
Gunakan deterjen antibakteri, serta teknik mencuci seperti merendam dengan cuka sebelum mencuci secara menyeluruh bisa efektif menghilangkan bau yang membandel.

7. Kombinasi Atur Warna dan Mengganti Pakaian Tepat Waktu
Dalam cuaca ekstrem, warna dan pola juga berdampak.
Warna gelap seperti navy atau hijau tua bisa menyamarkan noda keringat, namun menyerap panas.
Pola ramai lebih efektif menyembunyikan noda daripada warna polos.
Baca juga: 7 Tips Membersihkan Noda Getah di Pakaian secara Mudah dan Cepat, Tidak Merusak Bahan Baju
Dan ingat, segera ganti pakaian setelah berkeringat agar bakteri tidak sempat berkembang.
Untuk menjaga kenyamanan, kepercayaan diri, dan menghindari aroma tidak sedap, sangat krusial memilih bahan pakaian yang tepat.
Serat alami dari katun, linen, bambu, rayon, dan merino wool adalah pilihan terbaik karena menyerap keringat, bernapas, dan memiliki sifat antibakteri.
Hindari bahan sintetis dan kain tebal yang cenderung memerangkap bau.
Tambahkan kesadaran soal potongan busana, perawatan rutin, dan warna yang dipilih agar tampilan tetap segar dan optimal sepanjang hari.
Cek Artikel dan Berita lainnya di
(Cynthiap/Tribunshopping.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!