TRIBUNSHOPPING.COM - Sering bertanya-tanya, kenapa kulitmu lebih mudah berjerawat dibanding orang lain?
Tenang, kamu sebenarnya tidak sendiri, karena memang banyak orang yang memang ditakdirkan memiliki tipe kulit yang sensitif, sehingga rentan jerawatan.
Apalagi sekarang sudah banyak produk perawatan kulit yang bisa menjadi pilihan untuk membantu mengurangi jerawat.
Eits, tapi ternyata sebelum memilih produk jerawat, kamu harus ketahui dulu, apakah masalah jerawat menghampirimu karena bakteri tertentu, atau memang karena pengaruh hormon.
Yups, ternyata penyebab jerawat pada setiap orang bisa berbeda, sehingga penanganannya pun kemungkinan berbeda pula.
Biar kamu tidak salah penanganan, yuk kenali apa itu jerawat bakteri dan jerawat hormonal!
JERAWAT BAKTERI

Pertama kita bahas dulu soal jerawat bakteri.
Jerawat bakteri muncul akibat salah satu jenis bakteri, yaitu Propionibacterium acnes (P. acnes), yang memang dikenal sebagai penyebab jerawat.
Menariknya, bakteri ini merupakan penghuni normal kulit kita, sebagian besar tidak berbahaya.
Akan tetapi, saat kondisinya mendukung, seperti minyak berlebih dan penyumbatan pori-pori, P. acnes memanfaatkannya, berkembang biak dengan cepat dan menyebabkan terbentuknya jerawat yang sudah dikenal.
Jerawat bakteri biasanya muncul di area dahi, hidung, dan pipi.
SKINTIFIC Panthenol Gentle Gel Cleanser
Jerawat bakteri umumnya mengganggu remaja.
Produk yang dijual bebas dengan kandungan bahan seperti benzoil peroksida dan asam salisilat cocok untuk jerawat bakteri.
Nah, kira-kira apa saja penyebab jerawat bakteri ini muncul?
Ini dia jawabannya:
- Produksi Sebum Berlebihan : Kelenjar sebasea secara alami memproduksi sebum, yang menghidrasi kulit kita. Namun, sebum yang berlebihan, yang sering dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti genetika, hormon, dan pola makan, dapat menyumbat pori-pori, sehingga menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.
- Sel Kulit Mati: Sel kulit mati akan terus mengelupas. Jika menumpuk dan bercampur dengan sebum, sel kulit mati dapat menyumbat pori-pori dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri.
- Peradangan: Respons imun terhadap keberadaan bakteri memicu peradangan, yang menyebabkan kemerahan dan pembengkakan di sekitar bintik jerawat.
- Kebersihan : Meskipun kebersihan bukanlah satu-satunya penyebab, mengabaikan kebersihan wajah secara teratur dapat menyebabkan jerawat bakteri. Jadi, produk pembersih wajah yang tepat membantu mencegah minyak berlebih, kotoran, dan sel kulit mati agar tidak memperburuk keadaan.
PENANGANAN JERAWAT BAKTERI
- Rutin Membersihkan Wajah
Pembersihan teratur, meski bukan tidak serta merta mengatasinya agar tidak kembali lagi, tapi bisa membantu menjaga kebersihan kulit dengan menghilangkan minyak berlebih dan kotoran.
- Perawatan Topikal
Produk yang dijual bebas dengan benzoil peroksida, asam salisilat, atau sulfur dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan membuka pori-pori.
Facetology Triple Care Acne Calm Moisturizer
2. JERAWAT HORMONAL

Berikutnya kita bahas apa itu jerawat hormonal.
Jerawat ini dipengaruhi oleh hormon, terutama androgen seperti testosteron.
Hormon-hormon tersebut ebagian besar aktif selama masa pubertas.
Kondisi ini dapat memicu timbulnya jerawat hormonal dengan merangsang kelenjar sebasea untuk memproduksi lebih banyak minyak, yang berperan penting dalam pembentukan jerawat.
Untuk letak jerawatnya, biasanya jerawat hormonal lebih menyukai dagu, garis rahang, dan wajah bagian bawah.
Jerawat hormonal sering kali mengikuti pola siklus, meningkat sebelum menstruasi dan mereda setelahnya.
Jerawat hormonal dapat bertahan hingga dewasa, terutama di kalangan wanita.
jerawat hormonal mungkin memerlukan intervensi khusus seperti kontrasepsi oral (untuk wanita) atau obat-obatan yang menargetkan hormon.
everpure Sul-pure Acne Suspension Toner with BHA
Kira-kira apa yang menyebabkan jenis jerawat ini muncul? Ini dia jawabannya:
- Pubertas: Masa remaja mengalami lonjakan hormon, dan meningkatnya kadar androgen menyebabkan meningkatnya produksi minyak, yang menjadi dasar timbulnya jerawat .
- Siklus menstruasi: Fluktuasi hormon dapat memicu jerawat pada wanita. Biasanya, jerawat muncul di sekitar dagu, garis rahang, dan wajah bagian bawah sebelum menstruasi.
- PCOS: Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) menyebabkan peningkatan kadar androgen, yang mengakibatkan jerawat persisten, disertai menstruasi tidak teratur, dan bulu wajah yang tidak diinginkan.
- Kehamilan: Kehamilan menyebabkan perubahan hormonal yang signifikan, yang dapat memperburuk atau meringankan jerawat, tergantung pada respons masing-masing individu.
SKINTIFlC 3X Acid Intensive Acne Spot Gel
CARA PERAWATAN JERAWAT HORMONAL
- Konsultasi Ahli
Jika kamu menduga adanya jerawat hormonal, sebaiknya konsultasikan ke dokter kulit untuk memastikan diagnosis akurat dan perawatan khusus.
- Penggunaan Kontrasepsi
Pil KB khusus, yang ditujukan untuk wanita, membantu mengatur hormon dan mengurangi jerawat di bawah pengawasan medis.
- Obat Anti-Androgen
Pada kasus jerawat hormonal yang parah, obat anti-androgen seperti spironolactone melawan dampak androgen.
- Perawatan kulit
Rutinitas perawatan kulit yang konsisten, sesuai dengan jenis kulitmu, ditambah dengan produk yang lembut, berperan penting dalam mengatasi jerawat hormonal.(*)
Nah, itulah perbedaan antara jerawat bakteri dan hormonal, kira-kira jenis jerawat apa yang sedang kamu alami?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIRIN/TRIBUNSHOPPING.COM)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!