Langkah terakhir yang tak kalah penting adalah mengajari anak untuk mencuci tangan dengan sabun setiap selesai dari toilet.
Ini membiasakan anak hidup bersih sejak dini.
Dengan pendampingan yang penuh kesabaran dan cinta, proses toilet training bisa menjadi pengalaman positif dan membanggakan bagi anak maupun orang tua.
Halo Balita Seri Penuntun Aku Belajar Pipis di Toilet Boardbook
Namun sebelum memulai toilet training, hal penting yang sering terlupakan adalah kesiapan dari orang tua sendiri, baik secara mental maupun emosional.
Meskipun fokus utamanya adalah pada kesiapan anak, orang tua juga harus mempersiapkan diri agar bisa mendampingi proses ini dengan sabar dan konsisten.
Toilet training bukanlah proses yang instan—akan ada masa-masa penuh tantangan seperti anak menolak duduk di toilet, kecelakaan buang air di tempat yang tidak seharusnya, atau bahkan kemunduran setelah sebelumnya berhasil.
Jika orang tua tidak dalam kondisi tenang dan siap, proses ini bisa menimbulkan stres dan membuat anak ikut merasa tertekan.
Oleh karena itu, penting untuk menanamkan dalam diri bahwa toilet training adalah proses belajar, bukan ujian yang harus segera lulus.
Hindari membandingkan anak dengan anak lain, karena setiap anak memiliki ritme tumbuh kembang yang berbeda.
Baca juga: 30 Koleksi Buku dari Tentang Anak, Temani dan Bantu Tumbuh Kembang si Kecil
Sebelum memulai, pastikan orang tua memiliki cukup waktu luang, tidak sedang dalam tekanan pekerjaan berlebih, dan memiliki komitmen untuk menemani anak dengan penuh kesabaran.
Dengan kondisi mental yang stabil dan pola pikir yang positif, orang tua dapat menjadi pendukung utama yang efektif selama proses toilet training berlangsung.
Cek Artikel dan Berita lainnya di
(Cynthiap/Tribunshopping.com)



Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!