TRIBUNSHOPPING.COM - Emas telah lama menjadi simbol kekayaan, investasi, dan warisan.
Di pasar perhiasan maupun logam mulia, dikenal istilah emas tua dan emas muda.
Meski keduanya sama-sama mengandung emas, harga emas tua seringkali lebih tinggi dibanding emas muda.
Lantas, apa yang membuat emas tua lebih mahal?
Berikut lima alasannya yang sudah dihimpun tim TribunShopping.com dari berbagai sumber:
1. Kadar Emas yang Lebih Tinggi

Perbedaan utama antara emas tua dan emas muda terletak pada kadar emasnya.
Emas tua biasanya memiliki kadar emas yang lebih tinggi, yakni 22 hingga 24 karat, atau sekitar 91,6 persen hingga 99% emas murni.
Sementara itu, emas muda seringkali hanya mengandung 37% hingga 75% emas (9 hingga 18 karat), sisanya adalah logam campuran seperti tembaga atau perak.
Kandungan emas murni inilah yang menjadi alasan utama mengapa emas tua dihargai lebih tinggi.
Semakin tinggi kadar emas, semakin tinggi pula nilai jualnya.
2. Nilai Investasi yang Lebih Stabil

Emas tua lebih disukai sebagai instrumen investasi karena nilainya cenderung stabil dan mudah dijual kembali.
Banyak toko emas atau pegadaian yang bersedia membeli kembali emas tua dengan harga tinggi, bahkan mendekati harga pasar internasional.
Berbeda dengan emas muda yang nilai jual kembalinya (buyback) bisa jauh di bawah harga beli awal.
Baca juga: 5 Cara Efektif Mencuci Emas di Rumah Agar Kembali Berkilau, Tak Perlu Lagi ke Toko Perhiasan
3. Lebih Sedikit Biaya Produksi dan Ornamen

Emas tua biasanya berupa perhiasan atau batangan yang sederhana, tidak terlalu banyak ornamen atau desain kompleks.
Hal ini membuat pembeli lebih fokus pada nilai emasnya daripada nilai estetikanya.
Sementara emas muda cenderung memiliki banyak desain dan hiasan, sehingga biaya produksinya tinggi, namun nilai emas murninya rendah.
Karena itu, meski tampak lebih menarik, emas muda lebih sulit dijual kembali dengan harga tinggi.
4. Umumnya Tidak Dikenai Pajak Tambahan

Di beberapa negara, termasuk Indonesia, emas batangan atau perhiasan dengan kadar tinggi yang digunakan untuk investasi sering kali tidak dikenai PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
Berbeda dengan emas muda yang dikategorikan sebagai barang konsumsi atau perhiasan fashion dan dapat dikenakan pajak tambahan.
Bebasnya emas tua dari pajak membuat harga jualnya relatif lebih kompetitif di pasar sekunder.
5. Permintaan Pasar yang Konsisten

Pasar emas tua didominasi oleh investor, kolektor, dan pedagang yang mengutamakan nilai intrinsik emas.
Permintaan terhadap jenis emas ini cenderung stabil, bahkan meningkat saat kondisi ekonomi tidak menentu.
Sementara permintaan emas muda lebih bersifat musiman, tergantung tren fashion dan daya beli masyarakat.
Stabilnya permintaan terhadap emas tua menjadikan harga jualnya tetap tinggi, bahkan saat pasar emas berfluktuasi.
Baca juga: 7 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Membeli Perhiasan Emas, Apa Saja?
Emas tua bukan hanya soal umur, tetapi tentang kemurnian, fungsi, dan kestabilan nilainya di pasar.
Dengan kadar emas tinggi, nilai jual kembali yang baik, serta minimnya biaya tambahan, emas tua layak dipertimbangkan sebagai pilihan utama dalam berinvestasi.
Sementara emas muda tetap menarik sebagai perhiasan gaya, namun kurang ideal dari sisi nilai jangka panjang.
(Andrakp/TribunShopping.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!