TRIBUNSHOPPING.COM - Baru-baru ini, banyak artis yang tertarik melakukan implan hidung melalui prosedeur rhinoplasty.
Bukan hanya kalangan artis, banyak orang yang tertarik melakukan tindakan ini, dan membagikan pengalamannya di media sosial.
Ada yang melakukan tindakan ini karena masalah kesehatan tertentu, ada juga yang memang sengaja ingin mengubah bentuk hidung agar lebih indah.
Banyak yang berhasil dan puas dengan perubahan hidung pasca implan, tapi tak jarang juga yang membagikan pengalaman merasa hasilnya gagal karena dianggap kurang sempurna hasilnya.
Lalu, apakah memang benar implan hidung melalui rhinoplasty punya beberapa efek negatif yang perlu diperhatikan sebelum yakin melakukan tindakan?
Tentu saja jawabanya benar.
Baca juga: 4 Cara Mudah Bikin Hidung Mancung Tanpa Perlu Operasi atau Suntik Silikon
Ada beberapa risiko tindakan operasi hidung yang sangat mungkin terjadi, itulah kenapa penangannya harus di tangan yang benar-benar profesional.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa risiko yang wajib kamu tahu:
1. Infeksi
Risiko yang mungkin terjadi pada tindakan implan hidung adalah infeksi.
Ada beberapa jenis implan hidung melalui rhinoplasty, salah satunya implan sintetis yang ternyata memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi infeksi.
Hal ini dikarenakan implan ini terbuat dari bahan asing yang tidak dikenal tubuh.
Infeksi ini pun dapat terjadi baik dalam waktu dekat setelah operasi maupun beberapa lama kemudian.
2. Reabsorpsi
Berikutnya, ada juga risiko reabsorpsi.
Apa itu reabsorpsi?
Risiko reabsorpsi atau penyerapan kembali dapat terjadi ketika jaringan di sekitar implan bereaksi terhadap bahan asing atau ketika tubuh secara alami mencoba untuk memecah dan menyerap implan tersebut.
Hal ini dapat menyebabkan implan menjadi kurang stabil atau bahkan menghilang seiring berjalannya waktu.
Baca juga: 6 Tren Kecantikan Viral di Kalangan Artis dan Selebgram di Tahun 2023, Salah Satunya Rhinoplasty
3. Penyumbatan Pembuluh Darah
Tindakan implan hidung juga bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
Nah, kalau risiko satu ini lebih tinggi terjadi pada penggunaan filler yang disuntikkan ke dalam hidung.
Penyumbatan pembuluh darah dapat menyebabkan gangguan aliran darah.
Jika tidak diatasi dengan cepat, bisa berisiko menyebabkan jaringan di sekitar hidung mati.
4. Penolakan Tubuh Terhadap Implan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ada beberapa jenis implan hidung rhinoplasty seperti Autologous, Allograft, implan sintetis, dan non-bedah.
Reaksi penolakan tubuh terhadap implan hidung tergantung pada jenis implan yang digunakan.
Graft atau implan autologous memiliki risiko reaksi penolakan yang paling rendah karena berasal dari tubuh sendiri.
Sedangkan implan sintetis memiliki risiko reaksi penolakan tubuh yang lebih tinggi karena merupakan bahan asing yang tak dikenal tubuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIRIN/TRIBUNSHOPPING.COM)




Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!