TRIBUNSHOPPING.COM - Buat kamu yang punya keturunan diabetes melitus, sebaiknya mulai berhati-hati dari sekarang.
Selalu terapkan pola hidup yang sehat, karena penyakit diabetes bisa menurun dari genetik.
Kabar buruknya lagi, penyakit diabetes melitus bisa mengakibatkan berbagai komplikasi pada tubuh.
Tidak heran, seseorang yang sudah menderita diabetes parah, akan diikuti dengan penyakit lain, yang membuat tubuhnya jadi mudah drop.
Kalau kamu tidak mau masalah kesehatan ini menimpamu, pastikan untuk memulai gaya hidup sehat dan seimbang mulai sekarang.
Penasaran kira-kira komplikasi apa saja yang bisa disebabkan oleh penyakit diabetes melitus?
Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini Tribunshopping telah merangkum informasinya untukmu:
1. Kerusakan Saraf

Komplikasi diabetes yang pertama adalah kerusakan saraf.
Kerusakan saraf akibat diabetes, atau disebut juga dengan neuropati diabetik, kebanyakan menyerang bagian kaki dan tangan.
Penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 10-20 persen penderita diabetes mengalami nyeri yang disebabkan oleh kerusakan atau gangguan saraf.
Gejala awal yang dirasakan ketika mengalami komplikasi ini di antaranya tangan atau kaki terasa kebas, kesemutan, nyeri, timbul sensasi terbakar hingga mati rasa.
Selain itu, kerusakan saraf juga dapat terjadi di organ lain, seperti organ pencernaan, saluran kemih, pembuluh darah dan jantung.
2. Masalah Ginjal (Nefropati)

Diabetes melitus juga dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal manusia dalam jangka waktu lama.
Hal ini lantaran tubuh lebih sulit untuk membersihkan cairan ekstra dan limbah dari dalam tubuh.
Kondisi ini disebut juga dengan nefropati diabetik atau penyakit ginjal.
Masalah ini memang bisa disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi dan tekanan darah yang tinggi.
Baca juga: 7 Bahan Herbal untuk Penderita Diabetes, Menurunkan Kadar Gula Darah yang Tinggi
3. Gangguan pada Mata

Komplikasi diabetes melitus yang berikutnya adalah bisa meningkatkan risiko gangguan pada mata.
Gangguan pada mata atau disebut juga dengan retinopati diabetik, disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah di retina.
Kondisi ini berpotensi mengakibatkan kebutaan.
Penyumbatan pembuluh darah pada retina juga akan memicu pembentukan pembuluh darah baru yang tidak berkembang sempurna.
Pembuluh darah yang tidak sempurna ini mudah rusak/pecah sehingga mengakibatkan perdarahan dalam mata.
Untuk mencegah komplikasi diabetes melitus pada mata, penderita disarankan untuk melakukan pemeriksaan mata secara teratur.
Hal ini dilakukan guna mendeteksi terjadinya retinopati diabetik lebih awal.
4. Impotensi

Pada wanita, krusakan pembuluh darah dan saraf dapat membatasi jumlah darah yang mengalir ke organ seksual sehingga bisa kehilangan sensasi.
Jika memiliki gula darah tinggi, maka akan juga lebih mungkin terkena sariawan atau infeksi saluran kemih.
Pada pria, jumlah darah yang mengalir ke organ seksualnya dapat dibatasi yang dapat menyebabkan sulit terangsang.
Tentu saja hal ini dapat menyebabkan disfungsi ereksi terkadang disebut impotensi.
5. Serangan Jantung dan Stroke

Banyak penderita diabetes yang mendadak punya penyakit jantung maupun stroke.
Bukan tanpa alasan, karena jika seseorang menderita diabetes, gula darah tinggi untuk jangka waktu tertentu dapat merusak pembuluh darah.
Hal ini terkadang ini dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
6. Masalah Kaki

Masalah kaki diabetes serius dan dapat menyebabkan harus diamputasi jika tidak diobati.
Kamu tentu sering melihat kasus orang yang diamputasi kakinya karena punya penyakit diabetes.
Kerusakan saraf dapat memengaruhi rasa di kaki dan peningkatan gula darah dapat merusak sirkulasi, membuat luka lebih lambat untuk sembuh.
Itulah mengapa penting untuk memberitahu dokter jika melihat adanya perubahan pada penampilan atau rasa di kaki.
7. Hyperosmolar Hyperglycemic State (HHS)

HHS merupakan komplikasi pada penyakit diabetes yang tingkat kematiannya mencapai 20 persen.
Cukup mengerikan, bukan?
Nah, komplikasi ini terjadi akibat lonjakan tinggi pada kadar gula darah secara drastis dalam waktu tertentu.
HHS atau Hyperosmolar Hyperglycemic State umumnya disertai dengan gejala kejang, haus yang berat, dan dehidrasi akibat meningkatnya pengeluaran urin.
Komplikasi ini juga berisiko tinggi menimbulkan gangguan kesadaran, lemas, hingga koma pada penderitanya. (*)
(RIRIN/TRIBUNSHOPPING.COM)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!