TRIBUNSHOPPING.COM - Lampu rumah yang cepat mati atau putus bukan tanpa sebab.
Jangan disepelekan, ada baiknya penyebab lampu rumah cepat mati perlu diketahui.
Sebab pada akhirnya, hal ini bisa beresiko membuat pengeluaran bulanan membengkak.
Dapatkan Lampu LED Hannochs NOVA 18 Watt dengan harga terbaiknya di sini.
Perlu dicatat, lampu rumah memang umumnya punya perkiraan umur pemakaian.
Namun sejumlah hal berikut juga beresiko membuat lampu rumah cepat mati alias putus.
1. Tegangan Listrik Tinggi di Rumah
Lampu yang cepat mati atau putus bisa terjadi karena beberapa penyebab.
Salah satunya yakni lonjakan tegangan listrik di rumah yang terlalu tinggi.
Tegangan listrik yang tinggi memang bisa membuat lampu terlihat menyala makin terang.
Namun bila melebihi ambang batasnya, siap-siap lampu rumah bisa terbakar.
Jika sudah seperti ini, lampu tidak akan menyala kembali untuk menerangi rumah.
Baca juga: 5 Cara Mudah Atasi Lampu Rumah Mendadak Redup, Bisa Dilakukan Sendiri
Untuk menanggulangi kondisi ini, pemakaian perangkat yang bernama Stabvolt atau penstabil tegangan bisa dijadikan solusi.
Sesuai penyebutannya, ini merupakan alat yang akan membuat aliran listrik di rumah stabil.
Sebagai informasi tambahan, listrik rumahan di Indonesia umumnya punya tegangan 220 volt dengan frekuensi 50 Hz.
2. Lampu Dipasang Longgar pada Fitting
Penyebab lain dari pemasangan lampu rumah yang cepat mati adalah kurang tepatnya cara pasang.
Kebanyakan lampu yang cepat mati terjadi karena pemasangannya longgar pada fitting.
Disebut demikian karena pada kondisi ini, adanya celah membuat lampu rumah hidup mati secara cepat dan berulang.
Agar hal ini buruk ini tidak terjadi, sebaiknya pasang lampu rumah pada fitting dengan baik dan benar.
Seperti yang sudah disebut, lampu rumah yang cepat mati beresiko membuat pengeluaran membengkak.
Walaupun mungkin masih bisa dijangkau, terlalu sering membeli lampu baru bisa berujung pada pemborosan.
3. Suhu Lampu Terlalu Panas
Lampu rumah yang cepat mati juga bisa diakibatkan oleh suhu yang terlalu panas.
Perlu diketahui, kebanyakan alat elektronik dapat menimbulkan suhu panas saat dipakai.
Termasuk lampu rumah, tidak terkecuali pula lampu berjenis LED.
Masalahnya, suhu yang terlalu panas beresiko membuat lampu terbakar.
Ujung-ujungnya hal ini membuat lampu putus atau mati sehingga tidak bisa menyala lagi.
4. Korsleting Listrik
Masih ada beberapa hal yang banyak disebut menyebabkan lampu rumah cepat mati.
Termasuk salah satunya korsleting atau arus pendek listrik.
Bukan hanya lampu rumah, korsleting juga bisa membuat sejumlah alat elektronik lain rusak.
Baca juga: 5 Keunggulan Lampu LED Dibanding Lampu Pijar, Benarkah Lebih Hemat Energi?
Hubungan arus pendek atau korsleting terjadi karena kabel listrik berlainan kutub saling tersambung secara langsung.
Saat korsleting terjadi, umumnya miniature circuit breaker (MCB) di rumah akan mengalami tripped atau jeglek.
Jika terjadi berulang dan dalam frekuensi yang besar, bukan tidak mungkin hal ini beresiko membuat lampu rumah cepat mati.
5. Getaran Berlebih
Getaran berlebih juga disebut-sebut menjadi biang kerok lampu rumah cepat mati.
Ambil salah satu contohnya pemakaian kipas angin gantung atau Ceiling Fan yang membuat plafon rumah bergetar.
Imbasnya, getaran berlebih dapat membuat pemasangan lampu kendor.
Dalam kasus lain hal ini bisa membuat filamen lampu bohlam berguncang dan memperpendek usia pakainya.
Bukan tidak boleh memakai kipas angin yang dipasang di langit-langit atau plafon rumah.
Namun pastikan dalam pemasangannya, kipas dipasang dengan benar sehingga tidak menimbulkan getaran berlebih.
Lampu LED Hannochs NOVA 18 Watt
6. Terlalu Sering Dihidupkan lalu Dimatikan
Apakah kamu tipe orang yang suka menghidupkan dan mematikan lampu secara berulang?
Jika hal ini dilakukan terlalu sering, lampu rumah beresiko cepat mati alias putus.
Seperti yang sudah disebutkan, kerusakan bisa saja terjadi karena nyala mati lampu yang terlalu sering.
Memang disarankan untuk mematikan lampu bila ruangan tidak sedang dipakai.
Tujuannya yakni untuk menghemat pemakaian listrik alias tidak boros.
Namun jika rasanya masih akan dipakai, tidak ada salahnya menghidupkan lampu daripada harus membuatnya nyala mati terlalu sering.
7. Lampu Tidak Sesuai Standar
Penyebab terakhir yakni kualitas lampu yang dipakai sendiri.
Tidak salah, lampu yang kurang berkualitas umumnya akan lebih cepat rusak.
Oleh karenanya, utamakan memasang lampu yang sudah mengantongi sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI).
Sebab umumnya lampu-lampu yang sudah SNI punya kualitas terjamin.
Perhatikan pula brand dan garansi yang ditawarkan saat membeli lampu rumah.
Baca juga: 5 Tips Merawat Bohlam Lampu Rumah agar Lebih Awet dan Tidak Mudah Mati
Demikian setidaknya tujuh penyebab lampu rumah cepat mati alias putus.
Ketahui penyebab-penyebabnya agar masalah rumah tangga satu ini tidak berujung pada pemborosan.
Agar tidak cepat rusak, sebaiknya nyalakan lampu benar-benar sesuai kebutuhan. (*)
(RamaFitra/Tribunshopping.com)





Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!