TRIBUNSHOPPING.COM - Air merupakan salah satu hal penting yang harus dipenuhi dalam kehidupan rumah tangga.
Umumnya, rumah-rumah mengambil air tanah melalui penggalian sumur untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Walaupun tidak berasal dari sungai atau tempat sejenis, bukan berarti air di rumah tak bisa terdampak pencemaran.
Dapatkan PENNYU Toren Air 500 Liter dengan harga terbaik di sini.
Pencemaran biasanya terjadi ketika air terkontaminasi benda asing dan berbahaya yang bisa membuat kualitasnya berubah.
Selain rasa dan bau, air yang tercemar bisa dilihat secara fisik dengan memperhatikan warnanya.
Lebih lengkap, berikut Tribunshopping.com rangkumkan dari beragam sumber mengenai tanda-tanda air di rumah yang tercemar:
1. Berubah Warna

Jika ingin dikonsumsi, tentu kualitas air harus dijaga tetap bersih dan jernih.
Sementara itu, salah satu tanda air tercemar yakni adanya perubahan warna.
Dapat dilihat secara fisik, air yang bersih umumnya tidak berwarna alias bening dan jernih.
Apabila nampak air di rumah keruh, bisa jadi kondisinya tidak layak lagi untuk dikonsumsi.
Hal itu bisa disebabkan oleh terlalu banyak partikel mikroba yang ada di dalam air.
Selain itu, perubahan warna air bisa disebabkan oleh kotornya saluran perpipaan rumah.
Aliran air dalam pipa akan membawa kotoran tersebut sehingga bisa mempengaruhi kualitasnya.
Oleh karenanya, coba periksa sumur atau tandon air di rumah untuk mengetahui tindakan yang seharusnya diambil.
2. Timbul Bau Menyengat

Air yang tercemar bisa saja tidak lagi layak untuk dikonsumsi karena ditakutkan mempengaruhi kesehatan.
Tanda atau ciri-ciri lain air yang mulai tercemar adalah timbulnya bau menyengat.
Munculnya bau tidak sedap di air bisa disebabkan oleh adanya kontaminasi dari benda asing.
Sebut salah satunya pemakaian klorin yang biasanya difungsikan untuk membasmi bakteri dalam air.
Pemakaian klorin yang terlalu banyak dinilai mampu membuat air berbau sehingga banyak orang takut mengkonsumsinya.
Namun apabila air di rumah berbau menyengat layaknya selokan, segera waspada.
Bisa jadi hal itu ditimbulkan oleh adanya kebocoran pipa sehingga air di dalamnya tercemar.
Jika sudah seperti itu, bakteri dan kuman bisa saja tercampur ke dalam air sehingga tidak layak lagi untuk dikonsumsi.
3. Punya Rasa Aneh

Tidak jarang, perubahan rasa juga akan terjadi pada air yang tercemar.
Akan lebih sulit jika munculnya rasa aneh tidak dibarengi dengan perubahan warna dan bau air.
Perlu diketahui, air murni seharusnya tidak memiliki rasa ketika dikecap oleh lidah.
Namun apabila terasa pahit, ada kemungkinan air di rumahmu terkontaminasi besi, alumunium, mangan, sulfat maupun kapur.
Zat kontaminan itu akan mempengaruhi rasa air apabila tercampur dalam jumlah yang banyak.
Ketika sudah mencapai tahap ini, disarankan tidak lagi mengambil air untuk kebutuhan konsumsi.
4. Terdapat Endapan

Lagi-lagi kualitas air dapat diperiksa secara fisik dengan melihat kondisinya.
Jangan terkecoh dengan air yang tidak berwarna atau nampak jernih.
Pastikan pula air tidak membawa endapan kotoran yang umumnya disebabkan oleh pemakaian bahan pelarut.
Selain itu, lagi-lagi kebocoran dan kondisi pipa yang kotor bisa menyebabkan air membawa endapan.
Alhasil air yang dikucurkan melalui pipa nampak bercampur dengan tanah, pasir atau benda lain.
Saran terbaik adalah dengan memeriksa keseluruhan kondisi pipa dan memasang filter atau penyaring air.
5. Derajat Keasaman Berubah

Derajat keasaman umumnya dipakai untuk menyatakan kondisi asam atau basa pada sebuah zat, larutan atau benda.
Dalam istilah lain, derajat keasaman ini sering pula dikenal dengan pH.
Secara normal, air murni memiliki derajat keasaman di angka 7.
Apabila angka tersebut terlalu tinggi atau rendah, ini bisa menandakan kualitas air yang mulai terganggu.
Hal itu karena adanya kontaminan yang tercampur dan membuat air di rumah tercemar.
Air yang bersih, jernih dan sehat layak diupayakan apalagi jika untuk kebutuhan konsumsi.
Pencemaran tidak melulu harus di sungai, air tanah yang umumnya dipakai banyak rumah juga bisa terkontaminasi bahan asing.
Jika tidak segera diatasi, kualitas air yang buruk bisa membuatnya tidak layak dikonsumsi dan mengganggu kehidupan rumah tangga. (*)
(RamaFitra/Tribunshopping.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!