TRIBUNSHOPPING.COM - Bagi sebagian orang, memiliki gigi gingsul dianggap bisa mempercantik penampilan.
Tapi, banyak juga yang menganggap kehadiran gigi gingsul bisa mengganggu kenyamanan yang mengalaminya, serta bisa mengganggu penampilan jika posisinya berada di bagian gigi yang kurang pas.
Sebenarnya apa, sih gigi gingsul?
Dikutip dari sehatq.com (30/05/23), gigi gingsul juga digambarkan sebagai salah satu kelainan susunan gigi yang disebut dengan maloklusi.
Banyak hal dapat mengakibatkan munculnya gigi gingsul, salah satunya adalah kondisi rahang yang terlalu kecil dengan gigi yang terlalu padat.
Pada orang dengan gigi taring yang gingsul, sisa ruang di gusi biasanya sudah terlalu sempit untuk gigi tersebut tumbuh normal atau sejajar dengan gigi lainnya.
Nah, ini yang membuat kemudian gigi tumbuh lebih naik dibanding gigi lainnya, sehingga terlihat menindih gigi-gigi di sekitarnya.
Perlu kamu ketahui, ternyata gigi gingsul juga bisa menyebabkan beberapa efek tidak nyaman bagi pemiliknya.
Beberapa efek yang umum dirasakan adalah pertumbuhan gigi terhambat atau bahkan gigi tidak tumbuh sama sekali (impaksi), aktivitas makan terganggu dan muncul ketidaknyamanan saat mengunyah atau menggigit makanan, dan cedera gusi saat proses mengunyah.
Baca juga: Sangat Mudah Dicari, Ini 5 Bahan Alami yang Bisa Mengatasi Bau Mulut
Tidak hanya itu, gigi gingsul juga bisa memicu kerusakan gigi karena posisinya membuat sulit dibersihkan, serta membuat gigi tidak berfungsi dengan baik.
Lalu kira-kira apa penyebab seseorang jadi punya gigi gingsul?
Dikutip dari shinysmiledentalclinic.com (30/05/23), ada kebiasaan yang bisa menjadi penyebab gigi gingsul.
Salah satu kebiasaan masa kecil yang mungkin tidak disadari dan bisa menyebabkan munculnya gigi gingsul adalah mengisap jari.
Nah, ternyata aktivitas mengisap jari inilah yang dapat mengubah perkembangan dento-skeletal (bagian tulang yang alan berhubungan dengan rahang serta gigi).
Kondisi satu ini diketahui dapat menyebabkan susunan gigi jadi berantakan jika dilakukan dengan jangka waktu yang cukup lama.
SENSODYNE Repair and Protect Extra Fresh
Kebiasaan menggunakan dot yang tidak dihentikan hingga anak berusia tiga tahun, akan meningkatkan risiko anak memiliki susunan gigi bertumpuk, sama seperti jika anak terlalu sering mengisap jari.
Selain itu, kebiasaan mendorong lidah ke arah depan, tanpa disadari bisa menggeser posisi gigi dan memengaruhi lengkung rahang.
Ketika lengkung rahang menjadi lebih sempit, gigi yang belum tumbuh jadi tidak punya tempat untuk muncul dengan posisi normal, sehingga menyebabkan gingsul.
Baca juga: 5 Rekomendasi Pasta Gigi Terbaik, Mulai dari Memutihkan hingga Mencegah Berlubang
Penyebab gigi gingsul yang lainnya adalah kebiasaan bernapas lewat mulut juga bisa menyebabkan gigi jadi bertumpuk atau gingsul karena bisa mengubah bentuk lengkung gigi.
Bernapas lewat mulut akan memengaruhi posisi lidah serta rahang, membuat kondisi rongga mulut menjadi tidak seimbang.
Biasanya, kebiasaan ini dimiliki oleh orang yang memiliki gangguan pernapasan atau penyumbatan saluran napas.
Gigi susu yang copot sebelum waktunya bisa memicu gigi permanen tumbuh dalam posisi gingsul.
Kondisi ini bisa terjadi karena beberapa hal, seperti gigi susu berlubang parah hingga copot dengan sendirinya atau karena benturan yang membuat gigi susu copot sebelum waktunya.
Penyebab utama gigi gingsul yang lainnya adalah faktor genetik.
Colgate Maximum Cavity Protection
Ukuran rahang dan gigi seseorang dipengaruhi oleh gentik.
Jika ukuran rahang terlalu kecil dan ukuran gigi cenderung besar, maka risiko terjadinya gigi berjejal akan lebih tinggi.
Lalu, apakah gigi gingsul bisa diperbaiki?
Jawabannya adalah, bisa.
Ada beberapa prosedur yang bisa dilakukan untuk memperbaiki atau merapikan gigi yang gigsul.
Mau tau apa saja prosedurnya? intip rangkuman tim Tribunshopping berikut ini:
1. Penggunaan Aligner Bening

Prosedur merapikan gigi gingsul yang pertama adalah penggunaan aligner bening.
Aligner bening merupakan alat untuk menyangga gigi, yang terbuat dari plastik bening dan tipis, yang berfungsi untuk merapatkan gigi.
Ukurannya akan disesuaikan dengan bentuk gigi.
Tapi perlu digaris bawahi, aligner perlu diganti setiap 2-3 minggu sekali, hingga gigi gingsul tidak lagi menonjol.
Aligner juga perlu dicopot saat makan dan menyikat gigi. dan setelah itu, aligner bisa dipasang lagi.
Baca juga: Tak Perlu ke Dokter, Begini Cara Cepat dan Murah Putihkan Gigi Kuning
2. Pemasangan Behel atau Kawat Gigi

Pemakaian kawat gigi atau behel adalah cara merapikan gigi gingsul yang populer digunakan oleh banyak orang.
Behel yang biasa digunakan terbuat dari braket metal kecil yang dihubungkan dengan kawat besi.
Dalam perkembangannya, kawat gigi mengalami evolusi.
Ada behel yang memiliki braket dan kawat sewarna gigi, ada pula behel yang dipasang di gigi bagian dalam, agar kawat tidak terlihat dari luar.
SensAtiA Botanicals Herbal Blend Natural Toothpaste
3. Pembedahan atau Operasi

Prosedur terakhir yang bisa dilakukan untuk memperbaiki atau merapikan gigi gingsul adalah pembedahan atau operasi.
Operasi bisa jadi pilihan untuk mengatasi gigi gingsul, di mana dokter gigi akan melakukan perubahan kecil dalam struktur gigi.
Dengan begitu, gigi gingsul dapat dimasukkan ke dalam barisan gigi yang sudah ada, atau mencabutnya jika susunan gigi terlalu penuh.
Selain itu, dokter gigi juga bisa merekomendasikan prosedur operasi untuk merapikan rahang, yaitu operasi orthognathic.
Prosedur ini dilakukan jika keberadaan gigi gingsul mengganggu kemampuan berbicara dan mengunyah makanan.
Nah, itulah serba serbi mengenai gigi gingsul mulai dari penyebab, dampak, hingga cara memperbaikinya. (*)
(RIRIN/TRIBUNSHOPPING.COM)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!