TRIBUNSHOPPING.COM - Masyarakat Indonesia akan menyaksikan fenomena alam yang indah dan terbilang cukup langka, yaitu Gerhana Matahari Hibrida pada Kamis (20/4/2023).
Gerhana Matahari Hibrida yakni Gerhana Matahari Total dan Gerhana Matahari Cincin yang akan berlangsung secara berurutan.
Temukan HP dengan kamera jernih untuk mempotret di sini.
Sayangnya, tak seluruh daerah di Indonesia bisa menikmati Gerhana Matahari Hibrida, hanya di beberapa wilayah Indonesia, terutama bagian timur.
Namun, jangan sekali-kali menikmatinya dengan mata telanjang, karena radiasi Gerhana Matahari Hibrida bisa mengakibatkan radiasi pada mata.
Jika kamu ingin mengabadikan momen langka tersebut menggunakan handphone boleh-boleh saja.
Baca juga: Review TECNO SPARK 9T, HP Rp 1 Jutaan dengan Bezel Tipis dan Refresh Rate 90 Hz
Tapi pastikan kamu memotret dengan benar agar tak membahayakan kesehatan mata.
Lalu, bagaimana cara memotret gerhana matahari menggunakan kamera handphone? Ini dia caranya:
1. Pilih Tempat yang Cocok dan Nyaman

Salah satu yang perlu kamu lakukan ketika ingin memotret Gerhana Matahari Hibrida yaitu dengan memilih tempat yang tepat.
Pastikan tempat yang kamu pilih cocok untuk pengambilan gambar.
Kamu harus berada di ketinggian yang mencukupi dan kondisi cahaya yang cukup.
2. Gunakan Mode Manual pada Kamera Handphone

Jika kamu ingin mendapatkan hasil maksimal dari foto Gerhana Matahari Cincin, hindari menggunakan mode otomatis dan usahakan pakai mode manual saat mengatur kamera.
Pengaturan kecepatan rana dan ISO secara langsung dapat menentukan seberapa cepat dan lebar cahaya yang masuk ke lensa kamera.
Kamu bisa mengambil foto yang banyak dengan beragam pengaturan kamera, dengan begitu kamu akan mendapatkan hasil yang maksimal.
Selain itu, jangan lupa kacamata gerhana.
Sediakan kacamata khusus gerhana untuk mata kalian dan untuk kamera smartphone.
Selain melindungi mata dari cahaya Gerhana Matahari Cincin, kacamata juga dapat berguna sebagai filter dan membuat foto yang jelas dari gerhana.
Pegang saja kacamata di atas kamera ponsel dan arahkan ke Matahari untuk mengambil foto.
3. Ambil Foto dengan Stabil

Pengambilan foto juga perlu kamu perhatikan.
Usahakan jangan banyak bergerak.
Kamu bisa menggunakan dua tangan atau kalo perlu memakai tripod untuk menstabilkan smartphone.
Walaupun ponsel sudah mendukung fitur stabilisasi pada kamera, lebih baik menggunakan tripod untuk mengambil gambar saat peristiwa gerhana.
Hal ini berpengaruh pada kecepatan rana yang lebih lama atau pengaturan ISO yang lebih rendah tanpa gangguan goncangan tangan.
Kamu juga bisa mengambil video time lapse untuk momen gerhana, sehingga membutuhkan tripod untuk waktu yang lama.
4. Jangan Terlalu Zoom In

Jangan menggunakan Zoom In saat memotret, karena akan menghasilkan kualitas gambar yang rendah.
Lebih baik kamu bergerak lebih dekat mendekati objek.
Dikarenakan dengan zoom akan menurunkan resolusi gambar.
Kamu juga bisa menggunakan lensa teleskop tambahan yang bisa kamu pasang untuk kamera smartphone.
Hasilnya akan lebih baik daripada melakukan Zoom In.
5. Gunakan Objek Lain untuk Pemanis Hasil Foto

Foto gerhana matahari akan jauh lebih menarik jika kamu mengambilnya dengan memanfaatkan objek lain, seperti pohon, rumah, gedung-gedung tinggi, atau sebagainya.
Jadi foto gerhana kamu akan terasa lebih indah dan tidak membosankan.
Selain memperhatikan cara memotret Gerhana Matahari Hibrida di atas, kamu juga perlu memperhatikan jadwal fase Gerhana Matahari tersebut.
Nah, berikut ini beberapa daerah yang bisa menikmati fenomena alam Gerhana Matahari Hibrida:
Wilayah yang Mengalami Gerhana Matahari Total
1. Pulau Kisar, Maluku (Durasi 1 Menit 10 Detik)
- Awal Sebagian: 11.47.28 WIT
- Awal Total: 13.22.34 WIT
- Puncak Gerhana: 13.23.09 WIT
2. Pulau Maopora, Maluku (Durasi 59 Detik)
- Awal Sebagian: 11.49.14 WIT
- Awal Total: 13.24.36 WIT
- Puncak Gerhana: 13.25.05 WIT
3. Pulau Damar, Maluku Utara (Durasi 1 Menit 24 Detik)
- Awal Sebagian: 11.52.14 WIT
- Awal Total: 13.27.28 WIT
- Puncak Gerhana: 13.28.25 WIT
4. Pulau Watubela, Maluku (Durasi 1 Menit 5 Detik)
- Awal Sebagian: 12.04.00 WIT
- Awal Total: 13.40.16 WIT
- Puncak Gerhana: 13.04.49 WIT
5. Kepulauan Antalisa, Papua Barat (Durasi 1 Menit 11 Detik)
- Awal Sebagian: 12.08.22 WIT
- Awal Total: 13.44.38 WIT
- Puncak Gerhana: 13.45.14 WIT
6. Randepandai, Papua Barat (Durasi 1 Menit 1 Detik)
- Awal Sebagian: 12.13.45 WIT
- Awal Total: 13.50.01 WIT
- Puncak Gerhana: 13.50.32 WIT
7. Roswar, Papua Barat (Durasi 57 Detik)
- Awal Sebagian: 12.15.01 WIT
- Awal Total: 13.51.17 WIT
- Puncak Gerhana: 13.51.45 WIT
8. Pulau Num, Papua (Durasi 1 Menit 5 Detik)
- Awal Sebagian: 12.18.09 WIT
- Awal Total: 13.54.17 WIT
- Puncak Gerhana: 13.54.45 WIT
9. Wooi, Serui, Papua (Durasi 1 Menit 11 Detik)
- Awal Sebagian: 12.18.32 WIT
- Awal Total: 13.54.49 WIT
- Puncak Gerhana: 13.55.08 WIT
10. Biak Kota, Papua (Durasi 1 Menit 5 Detik)
- Awal Sebagian: 12.20.51 WIT
- Awal Total: 13.56.49 WIT
- Puncak Gerhana: 13.57.18 WIT
Baca juga: 5 Website Ini Mampu Tingkatkan Resolusi Fotomu dalam Sekejap
Wilayah yang Mengalami Gerhana Matahari Sebagian
1. Medan (Durasi: 1 jam 15 menit)
- Awal sebagian: 10.13 WIB
- Puncak Gerhana: 10.50 WIB
- Akhir Sebagian: 11.28 WIB
2. Padang (Durasi 1 jam 54 menit)
- Awal Sebagian: 09.48 WIB
- Puncak Gerhana: 10.44 WIB
- Akhir Sebagian: 11.42 WIB
3. Pekanbaru (Durasi 1 jam 54 menit)
- Awal Sebagian: 09.53 WIB
- Puncak Gerhana: 10.49 WIB
- Akhir Sebagian: 11.47 WIB
4. Tanjungpinang (Durasi 2 jam 08 menit)
- Awal Sebagian: 09.53 WIB
- Puncak Gerhana: 10.55 WIB
- Akhir Sebagian: 12.01 WIB
5. Jambi (Durasi 2 jam 13 menit)
- Awal Sebagian: 09.44 WIB
- Puncak Gerhana: 10.48 WIB
- Akhir Sebagian: 11.57 WIB
6. Bengkulu (Durasi 2 jam 14 menit)
- Awal Sebagian: 09.36 WIB
- Puncak Gerhana: 10.41 WIB
- Akhir Sebagian: 11.51 WIB
7. Palembang (Durasi 2 jam 22 menit)
- Awal Sebagian: 09.39 WIB
- Puncak Gerhana: 10.48 WIB
- Akhir Sebagian: 12.01 WIB
8. Bandarlampung (Durasi 2 jam 30 menit)
- Awal Sebagian: 09.31 WIB
- Puncak Gerhana: 10.43 WIB
- Akhir Sebagian: 12.01 WIB
9. Serang (Durasi 2 jam 35 menit)
- Awal Sebagian: 09.29 WIB
- Puncak Gerhana: 10.44 WIB
- Akhir Sebagian: 12.04 WIB
10. Jakarta (Durasi 2 jam 37 menit)
- Awal Sebagian: 09.29 WIB
- Puncak Gerhana: 10.45 WIB
- Akhir Sebagian: 12.06 WIB
11. Bandung (Durasi 2 jam 41 menit)
- Awal Sebagian: 09.27 WIB
- Puncak Gerhana: 10.45 WIB
- Akhir Sebagian: 12.08 WIB
12. Samarinda (Durasi 2 jam 55 menit)
- Awal Sebagian: 10.51 WITA
- Puncak Gerhana: 12.17 WITA
- Akhir Sebagian: 13.45 WITA
(RENI DWI/TRIBUNSHOPPING.COM)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!