TRIBUNSHOPPING.COM - SSD atau Solid State Drive merupakan media penyimpanan yang kian hari makin banyak dipakai oleh para pengguna laptop.
Pasalnya, dibanding dengan penggunaan HDD konvensional untuk penyimpanan data pengguna, SSD dapat memberikan kecepatan baca tulis yang lebih baik.
Hal tersebut karena teknologi yang dihadirkan dua media penyimpanan ini jelas sangat berbeda.
HDD mengandalkan piringan cakram yang berputar untuk menyimpanan data pengguna, sedangkan SSD menggunakan komponen elektronik yang disusun sedemikian rupa.
Temukan acer Swift Edge SFA16-41 dengan harga menarik buatmu di sini.
Tentu kinerja yang ditawarkan oleh dua media penyimpanan tersebut sangatlah berbeda.
Begitu pun dengan perawatannya, SSD dan HDD harus sama-sama dirawat agar lebih awet.
Namun, sebagian besar pengguna masih belum mengetahui bahwa perawatan kedua media penyimpanan tersebut sedikit berbeda.
Untuk itu, kali ini Tribunshopping.com sajikan rangkuman mengenai 5 hal yang bisa kamu lakukan untuk merawat penyimpanan SSD agar performanya tetap terjaga.
1. Hindari Melakukan Defrag Terlalu Sering

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, proses penyimpanan data pada dua media yakni SSD dan HDD tentu berbeda.
Media penyimpanan HDD konvesional masih mengandalkan kerja mekanis piringan cakram untuk menampung data pengguna.
Data yang disimpan itu tersebar pada permukaan piringan cakram yang ada dalam media penyimpanan HDD.
Baca juga: Kapasitas Penyimpanan Laptop Penuh? Berikut 5 Tips Untuk Memilih Harddisk Eksternal
Oleh karena itu, pengguna media penyimpanan dengan teknologi HDD sering melakukan defrag atau lengkapnya disk defragment untuk merapikan dan menyusun kembali susunan file agar performa cakram tampil lebih optimal.
Berbeda halnya dengan SSD yang tidak perlu penyusunan ulang file, proses defrag pun disinyalir malah mengurangi kinerja media penyimpanan ini.
Bahkan pada sistem operasi perangkat laptop terbaru seperti Windows 8, fitur ini secara default telah dimatikan.
Apalagi jika yang terdeteksi pada perangkatmu adalah media penyimpanan SSD untuk menampung file-file pentingmu.
2. Berhati-hati Jika Melakukan Kloning

Umumnya proses kloning ini dilakukan ketika pengguna ingin memindahkan seluruh data di perangkat termasuk sistem operasi laptopnya ke media penyimpanan lain.
Aktivitas satu ini biasanya juga dilakukan ketika seseorang baru saja membeli perangkat laptop baru.
Namun, pastikan ketika kamu melakukan kloning gunakan software aplikasi yang telah mendukung pemakaian media penyimpanan SSD.
Baca juga: Memori RAM Laptop Penuh? Coba 5 Solusi Ini untuk Kembalikan Kinerjanya
Pastikan software aplikasi utility tersebut memang dikhususkan untuk media penyimpanan SSD seperti Paragon Migrate OS to SSD, O&O SSD Migration Kit dan Driveimage XML.
Pasalnya, apabila sampai salah dalam menggunakan software utility tersebut ternyata dapat berakibat pada rusaknya media penyimpanan SSD kamu
Jika sudah seperti itu, keawetan dan kinerja media penyimpanan SSD kamu pun jadi menurun.
3. Hindari Menyimpan Data yang Terlalu Besar

Pada dasarnya, media penyimpanan SSD lebih baik digunakan untuk menampung dan menjalankan sistem operasi perangat laptop saja.
Pasalnya, makin sering media penyimpanan ini menjalankan proses baca tulis data, semakin berkurang pula masa pakai dan keawetan dari SSD.
Apalagi jika yang dieksekusi merupakan data dengan ukuran yang besar, tentu SSD akan bekerja lebih ekstra untuk menyelesaikan tugas yang kamu berikan.
Baca juga: Masih Sering Diabaikan, Ketahui 5 Tips Untuk Merawat Layar Laptop
Kamu bisa mengakalinya dengan pemakaian HDD konvensional untuk menampung data-data berukuran besarmu.
Jadi, kamu bisa memilih HDD konvensional tersebut sebagai penyimpanan ke-dua untuk perangkat laptopmu.
Hal tersebut disinyalir dapat membantu merawat media penyimpanan SSD dan memperpanjang masa pakainya.
4. Sisakan Ruang Kosong pada SSD

Segala sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik, begitu juga apabila kamu membiarkan media penyimpanan SSD-mu mengalami overload.
Beberapa produsen menyarankan pengguna untuk menyisakan sekitar 10 hingga 20 persen ruang kosong pada media penyimpanannya.
Hal tersebut demi mengoptimalkan perataan algoritma sehingga distribusi pada modul NAND dapat lebih seimbang.
Baca juga: Bahaya, 5 Efek ini Bisa Terjadi Jika Kamu Sering Mematikan Laptop Secara Paksa
Saat kamu terlalu banyak menyimpan data pada media penyimpanan SSD tentunya ruang kapasitas bebasnya juga semakin berkurang.
Jika sudah seperti itu, media penyimpanan SSD akan bekerja lebih keras dan hal inilah yang dapat memperpendek masa pakainya.
Mulai sekarang, lebih bijak dalam memasukkan data ke dalam media penyimpanan SSD, ya.
5. Pasang HDD dan SDD Sekaligus

Seperti yang telah dijelaskan pada poin-poin sebelumnya, kehadiran media penyimpanan HDD dapat menunjang kinerja dari SDD.
Jika perangkat laptopmu masih tersedia ruang dan slot tambahan untuk HDD konvensional, manfaatkan tawaran tersebut secara optimal.
Kamu bisa menyimpan data dan file yang berhubungan dengan sistem operasi perangkat laptop pada penyimpanan SSD.
Baca juga: 5 Software Antivirus Terbaik untuk Jaga Laptop dari Serangan Malware
Hal tersebut tentu akan membantu kinerja cepat laptop karena media penyimpanan SSD dapat memberikan kecepatan baca tulis yang lebih cepat.
Selain itu, kamu bisa memanfaatkan HDD konvensional sebagai media penyimpanan internal perangkat laptop untuk menyimpan data-data penting pribadimu.
Sederhananya, kamu dapat menggunakan dua media penyimpanan ini sekaligus apabila perangkat laptopmu mendukung.
Tentuu hal tersebut demi menunjang kinerja perangkat laptop agar lebih optimal. (*)
(RamaFitra/Tribunshopping.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!