TRIBUNSHOPPING.COM - Buat kamu yang punya laptop dengan penyimpanan sedikit, mungkin permasalahan sering dialami adalah mudah penuh.
Hal ini bisa membuat ruang gerak kamu jadi lebih terbatas.
Temukan SSD eksternal 512 GB murah di sini.
Namun jangan khawatir, kini sudah ada SSD dan HDD eksternal yang bisa kamu manfaatkan untuk menyimpanan data atau file penting.
Dengan begitu, laptop kamu akan lebih lega dan tak mudah penuh.
SSD dan HDD sering digunakan pada laptop jaman sekarang, dimana keduanya punya harga yang bervariasi tergantung kapasitas penyimpanan (dengan ukuran GB atau TB) yang digunakan.
Baca juga: 5 HDD Eksternal 1 TB Murah, Dibanderol Rp 700 Ribuan
Seiring dengan perkembangan dan kebutuhan penggunaan, banyak komputer dan laptop yang lebih menyarankan penggunaan SSD.
Meskipun tidak sedikit juga yang masih mempertahankan HDD sebagai kapasitas penyimpanannya.
Lalu, apasih perbedaan antara keduanya?
Nah, berikut ini perbedaan antara SSD dan HDD yang perlu kamu tahu:
1. Kecepatan Proses Data

Menggunakan metode chip memory, pemrosesan data dalam SSD tidak memerlukan part untuk bergerak.
Artinya, data diproses tanpa ada jeda.
Hal itu membuat SSD memiliki performa baca dan tulis data yang 25-100 kali lipat lebih cepat dibanding HDD.
Nah, kecepatan dalam proses baca dan tulis data ini memudahkan kamu dalam sejumlah hal.
Mulai dari membuka program dengan cepat, tak perlu lama menunggu proses booting, sampai membantu kamu membuka banyak program secara bersamaan tanpa ada lagging.
Sebagai contoh, jika menggunakan aplikasi CrystalDiskMark, HDD yang umum biasanya hanya memiliki kecepatan kurang lebih 150 MB/s untuk baca dan tulisan data.
Sementara SSD 2,5 inci SATA saja memiliki kecepatan baca dan tulis sekitar 500 MB/s.
Paling cepat adalah SSD NVMe PCIe X4 yang bisa mencapai angka baca dan tulis di 5.000 MB/s atau bahkan lebih.
2. Fragmentasi

Di dalam cakram padat HDD, terdapat blok-blok yang berfungsi sebagai tempat menyimpan data.
Blok-blok ini bakal mengalami fase menulis dan menghapus data, tergantung bagaimana penggunaan.
Jika penggunaan data cukup signifikan biasanya akan menimbulkan blok-blok yang tercerai-berai.
Mengapa bisa tercerai-berai? Karena biasanya ketika menyimpan data, data tersebut akan mengisi blok-blok yang kosong terlebih dulu.
Misalnya sebuah blok data di HDD terdiri dari "XXXXXXX".
Kemudian data A tersimpan pada data tersebut sehingga blok data berubah menjadi AAAAXXXX.
"X" dalam hal ini adalah blok data yang kosong. Ketika ada data baru katakanlah data B, makaakan tersimpan "AAAABBBB".
Kemudian data A dihapus, jadinya adalah "XXXXBBBB".
Kemudian masuk data C yang lebih kecil ukurannya, maka menjadi X"XCCBBBB".
Ketika kemudian tertulis data D dengan ukuran yang besar, maka blok akan mengisi seperti ini "DDCCDDDD", tampak kalau blok D terpisah-pisah.
Nah, tugas dari fragmentasi adalah merapikan blok-blok tersebut dengan tujuan agar performa HDD menjadi lebih kencang.
SSD tidak bekerja dengan cara demikian.
Oleh karena itu, fragmentasi tidak dibutuhkan ketika menggunakan SSD.
Malah penggunaan fragmentasi dengan berbagai aplikasi (seperti Defrag, Ultradegrag, dsb) malah membuat performa SSD menurun, bahkan rusak.
Baca juga: 5 Pilihan SSD Eksternal Terbaik, Harga Mulai Rp 500 Ribuan
3. Ketahanan Komponen

SSD menggunakan flash memory atau chip untuk menyimpan data.
Jadi, bisa dikatakan SSD tidak memiliki komponen bergerak seperti piringan cakram pada HDD.
Hal itu membuat SSD lebih aman dari guncangan yang bisa menyebabkan kerusakan komponen dan data kamu.
Sebab, ketika laptop kamu terkena guncangan, data terjaga di dalam chip terpusat.
Sedangkan HDD rawan mengalami kerusakan komponen dan kehilangan data.
Sebab, data HDD tersebar di piringan cakram.
Ketika komponen piringan cakram terkena guncangan, data juga berpotensi rusak.
4. Kapasitas Ruang Penyimpanan

SSD memiliki kapasitas yang lebih kecil dibanding HDD.
Umumnya, komputer yang menggunakan SSD memiliki kapasitas sekitar 128 hingga 256 GB.
Nah, kapasitas itu bisa diupgrade.
Ketika misal memori SSD bawaan kamu mulai penuh, kamu bisa menambahkan memori.
Akan tetapi, ada tambahan harga yang perlu kamu tanggung.
Sedangkan, kapasitas HDD lebih besar dibanding SSD.
Umumnya, 500 GB jadi standar minimal kapasitas HDD di pasaran.
Sedangkan kapasitas maksimalnya mencapai 2,1 TB.
Baca juga: 5 Deretan Laptop dengan SSD Terbaik, Kinerja Makin Ngebut
5. Harga

SSD memiliki harga yang lebih mahal per -GB-nya jika dibandingkan HDD.
Semisal, harga 1TB HDD berada di kisaran Rp 700 ribuan.
Dengan kapasitas yang sama, yakni 1TB, SSD ditawarkan dengan harga 2x lipatnya, tergantung jenis SSD yang dipilih.
Oleh karena itu, SSD memiliki harga lebih mahal jika menghitung kapasitasnya.
(RENI DWI/TRIBUNSHOPPING.COM)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!