zoom-inlihat foto
Kebanyakan Minum Kolak Saat Buka Puasa Tak Baik Bagi Kesehatan, Ini Penjelasannya
Tribunnews.com
Mengolah kolak pisang dengan citarasa lezat 

TRIBUNSHOPPING.COM - Sudah menemukan menu untuk buka puasa?

Jangan sampai lupa untuk membuat atau membeli kolak pisang atau kolak ubi.

Makanan berkuah santan ini identik dengan puasa.

Kuahnya cokelat, berisi pisang, ubi atau singkong dan kolang kaling.

Jika tak ingin asupan kalori jadi berlebih, hidangan inipun cukup disantap satu mangkuk saja.

Kolak atau kolek merupakan hidangan penyegar berupa rebusan buah pisang, ubi dan singkong.

Direbus bersama santan yang ditambahkan dengan gula merah juga daun pandan.

Makanan khas Indonesia ini banyak diburu saat bulan ramadan untuk menu berbuka puasa.

Baca juga: Meski Enak, 6 Jenis Makanan Ini Harus Dihindari saat Buka Puasa

Ada dua jenis kolak yang banyak digemari, yaitu kolak pisang dan kolak ubi.

Selain disajikan bersama kuahnya, biasanya ditambahkan juga dengan kolang-kaling yang kenyal transparan.

2 dari 4 halaman

Kuah santan yang ditambahkan gula pun jadi terasa gurih-gurih manis.

Untuk kolak pisang biasanya menggunakan jenis pisang tanduk, pisang kepok kuning atau pisang uli.

Usai direbus dengan santan dan gula merah, teksturnya jadi lunak.

Agar isiannya tidak sepi kolak pisang juga sering ditambahkan kolang-kaling.

Jika kolak pisang menggunakan jenis pisang kepok, per porsinya mengandung kalori sekitar 414 kkal.

Untuk proteinnya adalah 2,9 gram, lemak 20,8 gram, karbohidrat 56,2 gram dan serat 3,35 gram.

Jumlah kalori yang tidak sedikit ini dapat meningkatkan asupan kalori jika dikonsumsi berlebihan.

Sedangkan kolak ubi yang menggunakan ubi merah juga ditambahkan dengan kolang-kaling dan dimasak seperti kolak umumnya.

Ternyata kolak berisi umbian ini kalorinya sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan kolak pisang.

Per mangkuk ukuran sedang mengandung kalori 435 kkal energi, 3,35 gram protein, 21 gram lemak, 60,8 gram karbohidrat dan 0,85 gram serat.

3 dari 4 halaman

Jika dikonsumsi sebanyak dua mangkuk dijamin asupan kalori bisa bertambah.

Baca juga: Sambut Datangnya Bulan Puasa, ini 5 Rekomendasi Mangkuk untuk Wadah Kolak Berbahan Kaca

Bahkan konsumsi makanan utama juga harus dikurangi.

Agar asupan kalori tidak berlebih sebaiknya makan sedikit kolak pisang atau kolak ubi.

Menggunakan cangkir kecil dan hindari penggunaan kuah santan yang berlebihan.

Selain itu, hindari juga penggunaan santan untuk menu makanan utama.

Ilustrasi kolak dalam wadah
Ilustrasi kolak dalam wadah (lifestyle.kompas.com)

Kelebihan Kalori

Nah, jika kalian terlalu banyak mengkonsumsi dapat kelebihan kalori.

Kelebihan kalori dapat menjadikan tubuh anda banyak lemak.

Karena kalori kelebihan akan dirubah tubuh menjadi lemak.

Selain itu juga bisa mengakibatkan asam urat dan bahkan sampai kerusakan hati dan otak.

4 dari 4 halaman

Kalori yang terlalu banyak akan mudah memproduksi racun kemudian akan diproses hati.

Jika asam urat, kalori pasti mempunyai sumber lemak jenuh.

Dari lemak jenuh ini akan menimbulkan asam urat.

2 Bahan Makanan Ini Dilarang Dicampur Ketika Bikin Kolak

1. Santan dan Gula

Bahan utama kolak memang dibuat dari santan dan gula.

Tapi ternyata, keduanya justru tak menyehatkan jika dimakan begitu buka puasa, lo.

Dilansir dari Kompas.com, Dokter Spesialis Gizi dari Klinik MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, DR dr. Samuel Oetoro, MS SpGK (K) setelah dikonfirmasi oleh Reporter Nur Rahmi Aida memberi penjelasan mengenai hidangan kolak.

Dokter Samuel mengatakan bahwa kolak kurang baik dikonsumsi sebagai makanan pembuka saat berbuka puasa.

Konsumsi kolak dapat mempercepat naiknya gula darah.

Dengan meningkatnya gula darah, maka hormon insulin akan dirangsang terus menerus sehingga akan beresiko membuat seseorang mudah terkena diabetes.

Selain mengandung gula, dalam kolak juga mengandung santan yang kurang baik jika dikonsumsi saat berbuka maupun sahur.

Dilansir dari tribunnews.com dalam sebuah artikel yang telah tayang pada tahun 2015, Konsultan dan ahli Gizi My Meal Catering Semarang, Rahma Asfiyatul juga pernah menjelaskan mengenai makanan bersantan.

Dijelaskan, konsumsi makanan bersantan secara berlebihan dapat meningkatkan kolestrol jahat (LDL).

Selain itu, di dalam santan juga terkandung lemak tak jenuh yang dapat memicu naiknya asam lambung.

Terlebih jika kondisi makanan mengandung santan yang kental.

Lambung akan sulit mencerna makanan itu.

Sehingga dapat menyebabkan gejala maag yang berkepanjangan.

Jadi, bagaimana solusinya?

Sebaiknya santan bisa kita ganti dengan susu yang lebih sehat.

Atau paling tidak, ganti takaran santan dengan setengah santan dan setengah susu.

2. Pisang

Ya, pisang memang jadi bahan campuran kolak paling favorit.

Tapi siapa sangka, pisang ternyata sebaiknya tak dikonsumsi saat buka puasa, lo

Dilansir dari Boldsky, pisang memang dapat memberikan sejumlah manfaat kebaikan untuk tubuh, seperti untuk meningkatkan kesehatan jantung, osteoporosis, sembelit, obesitas, dan bahkan kanker.

Namun jika dikonsumsi saat perut dalam keadaan kosong, pisang justru dapat menjadi bumerang karena dapat menciptakan sejumlah masalah dalam tubuh.

Misalnya seperti lelah, letih, lesu, mengantuk, masalah usus, dan asam lambung.

Bahkan tak hanya itu, jumlah magnesium yang tinggi dalam pisang dapat menjadi salah satu pemicu penyakit kardiovaskular jika dikonsumsi saat perut dalam keadaan kosong.

Oleh karena itu, konsumsi makanan berbahan dasar pisang sebagai menu berbuka puasa sangat tidak dianjurkan.

Selain karena berbahan dasar pisang, kandUngan kalori dalam satu porsi kolak juga dapat dikatakan cukup tinggi.

Sebab mengandung sejumlah sumber karbohidrat dan gula.

Staf Ahli Gizi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Jawa Barat, Ides Haeruman Taufik mengatakan bahwa hal ini dapat memberikan keterkejutan pada tubuh.

Jika dibiarkan secara terus menerus hal ini dapat meningkatkan lemak dalam tubuh hingga terjadi kenaikan berat badan.

"Tubuh terkejut, asam lambung akan keluar lebih banyak, maka konsumsi makan akan lebih banyak lagi. Itu Respons yang didapatkan," ujarnya saat dikutip dari Tribunnews.com.

Untuk itu agar buka puasa tidak berbahaya, Ides menyarankan agar berbuka puasa dengan menu air putih dan kurma atau buah buahan.

Dengan begitu, tubuh pun lebih aman karena tidak berdampak serius terhadap berbagai masalah kesehatan yang serius.

Selanjutnya

Artikel Populer

Susu Kambing Etawa Terbaik 2025: Etawanesia, Dari Indonesia untuk Dunia

Susu Kambing Etawa Terbaik 2025: Etawanesia, Dari Indonesia untuk Dunia

Direkomendasikan dokter, diteliti universitas kelas dunia, dan diakui internasional, Etawanesia buktikan kualitas susu kambing etawa Indonesia.

6 Tips Mencegah dan Mengatasi Bau Kotoran Kucing di Sekitar Rumah Walau sudah Pakai Litter Box

6 Tips Mencegah dan Mengatasi Bau Kotoran Kucing di Sekitar Rumah Walau sudah Pakai Litter Box

Walau sudah pakai litter box, kadang bau kotoran kucing masih menyebar di sekitar rumah, kamu bisa mengatasi dan mencegahnya dengan 6 cara ini.

8 Varian Sabun Batang Asepso dan Kegunaannya untuk Kulit

8 Varian Sabun Batang Asepso dan Kegunaannya untuk Kulit

Berikut ini 8 varian sabun batang asepso yang bisa menjadi pilihan terbaik untuk merawat kulit badanmu.

4 Rekomendasi Catokan Rambut Mulai Rp 50 Ribuan

4 Rekomendasi Catokan Rambut Mulai Rp 50 Ribuan

Meski banyak yang mengira alat catok berkualitas selalu mahal, ternyata ada pilihan catokan mulai Rp50 ribuan yang tetap memberikan hasil optimal.

5 Rekomendasi Sabun Mandi yang Mengandung Gluta untuk Mencerahkan Badan

5 Rekomendasi Sabun Mandi yang Mengandung Gluta untuk Mencerahkan Badan

Untuk mendapatkan kulit badan yang cerah, kamu bisa menggunakan sabun mandi dengan kandungan glutathione, berikut ini rekomendasi produk terbaiknya.