zoom-inlihat foto
5 Cara Mengatasi Alergi dan Iritasi pada Pembalut
Tribunnews.com
Ilustrasi mengatasi alergi dan iritasi pada pembalut. 

TRIBUNSHOPPING.COM - Sebagian besar perempuan atau wanita pasti selalu bergantung pada pembalut ketika tamu datang bulan tiba.

Pembalut memiliki fungsi untuk menampung darah dari vagina saat haid atau menstruasi.

Bukan hanya itu, pembalut juga dapat dipakai setelah melahirkan, keguguran, setelah operasi di area kewanitaan atau kondisi lainnya yang dapat menjadikan darah dari vagina keluar.

Umumnya, bahan dasar pembalut berasal dari kapas, bahkan ada pula bahan atau zat lain yang ditambahkan.

Pembalut yang memiliki kandungan zat berbahaya dapat menyebabkan iritasi, bahkan membahayakan kesehatan organ intim.

Hal pertama yang wajib kamu lakukan sebelum membeli dan memakai pembalut adalah cek terlebih dahulu pada label komposisi bahan.

Baca juga: Memiliki Ukuran Panjang dan Daya Serap Tinggi, Ini Pembalut yang Pas untuk Malam Hari

Ada atau tidak zat yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada area kewanitaan dan sekitarnya.

Jika sudah terlanjur membeli dan pembalut yang digunakan menimbulkan efek gatal di area kewanitaan, lebih baik dihentikan.

Sebagai perempuan wajib sekali untuk mengenali ciri-ciri dan bahan apa saja yang ditambahkan pada pembalut.

Berbagai bahan yang dipakai untuk membuat pembalut dapat mengakibatkan alergi dan iritasi pada area kewanitaan.

2 dari 4 halaman

Namun, menurut penelitian, kasus alergi murni akibat pembalut diperkirakan hanya sebesar 0,7 persen.

Sebagian besar masalah iritasi, alergi dan gatal disebabkan karena kulit bersentuhan dengan bahan dalam pembalut.

Terkadang, timbulnya iritasi juga disebabkan oleh gesekan pada kulit selangkangan.

Lalu, bagaimana cara mengatasi alergi dan iritasi pada pembalut?

Kamu dapat mencoba beberapa tips ini, dilansir dari berbagai sumber.

Baca juga: 5 Bahan Ini Juga Mengandung Plastik, Termasuk Pembalut Wanita

1. Beralih ke pembalut oganik

Ilustrasi pembalut organik atau herbal.
Ilustrasi pembalut organik atau herbal. (tribunnews.com)

Kamu dapat menggantinya dengan pembalut organik atau herbal.

Pembalut organik merupakan pembalut yang dibuat dari 100% kapas organik.

Pembalut herbal memang tidak menjamin kesehatan pada area kewanitaan, namun kemungkinan bahannya dapat mencegah alergi.

Kamu juga dapat menggunakan pembalut dengan bantalan yang mengandung bahan hipoalergenik.

3 dari 4 halaman

Produk tersebut memang dapat dikatakn tidak murah, namun kualitasnya mampu membantu kulitmu yang sensitif pada pembalut.

2. Sering mengganti pembalut

Penting sekali untuk menjaga kebersihan di daerah kewanitaan.

Ada kemungkinan bantalan atau zat perekat pembalut menempel pada permukaan vulva.

Hal itu dapat menimbulkan rekasi gatal dan ruam.

Maka, ganti pembalut minimal 4 jam sekali.

Jika kamu tidak lagi mengeluarkan darah, tetap harus menggantinya.

Selain itu, kamu juga harus sering membersihkan selangkangan dan vulva saat masa menstruasi.

Jangan pernah membersihkannya dengan produk pembersih vagina, cukup pakai air saja.

Baca juga: 4 Rekomendasi Pembalut Payudara Agar ASI Tak Bocor

3. Gunakan salep antiseptik

4 dari 4 halaman

Cara berikutnya yang dapat kamu coba adalah mengoleskan salep antiseptik di area sekitar kewanitaan.

Saat mengganti pembalut, ulangi pemakaian salep tersebut.

Jika setelah pemakaian muncul reaksi seperti gatal, segera hentikan pemakaian.

4. Kompres air hangat / dingin

Air hangat dapat membantu meredakan rasa gatal dan perih karena iritasi pembalut.

Selain itu, air hangat dapat menghilangkan ruam kemerahan.

Caranya, kompres dengan handuk atau kain yang memiliki bahan lembut.

Atau, kamu dapat mengompresnya dengan air dingin.

Cara ini dinilai lebih aman daripada menggaruk-garuk area yang gatal karena dapat memperparah iritasi.

Baca juga: Terlalu Sering Memakai Pembalut saat Menstruasi Bikin Susah Hamil? Ini Faktanya

5. Jangan pakai celana ketat

Ilustrasi pemakaian celana ketat saat haid dapat membuat gesekan antara kulit dan pembalut.
Ilustrasi pemakaian celana ketat saat haid dapat membuat gesekan antara kulit dan pembalut. (Tribunnews)

Pemakaian celana ketat saat haid dapat membuat gesekan antara kulit dan pembalut.

Selain itu, area kewanitaan akan mudah berkeringat, sehingga menimbulkan kelembaban dan panas.

Celana ketat juga dapat membuat alergi semakin parah dan tidak kunjung sembuh. (*)

(ATIKA / TRIBUNSHOPPING.COM)

Selanjutnya

Artikel Populer

5 Rekomendasi Toko Elektronik Terlengkap dan Termurah di Kota Jambi

5 Rekomendasi Toko Elektronik Terlengkap dan Termurah di Kota Jambi

Jual produk murah dan lengkap serta punya rating bagus pada tahun 2025, berikut 5 toko elektronik rumah tangga recommended di Kota Jambi, Jambi.

Review Lengkap SAKA Te Anue: Parfum Kopi Vanilla Unisex dengan Aroma yang Hangat dan Elegan

Review Lengkap SAKA Te Anue: Parfum Kopi Vanilla Unisex dengan Aroma yang Hangat dan Elegan

Parfum ini diklaim sebagai eau de parfum (EDP) dengan aroma yang didominasi kopi dan vanilla, memberikan kesan classy, seksi, dan prestisius

Daftar Harga Wajan Stainless Steel Under 100 Ribu: Masak Tanpa Drama Lengket

Daftar Harga Wajan Stainless Steel Under 100 Ribu: Masak Tanpa Drama Lengket

Ada yang lagi diskon, berikut daftar wajan bermaterial baja tahan karat atau stainless steel anti lengket yang harganya di bawah Rp 100 ribu.

Tips Memilih Jenis Lampu sesuai Ruangan Rumah agar Hemat Listrik

Tips Memilih Jenis Lampu sesuai Ruangan Rumah agar Hemat Listrik

Agar bisa efisiensi energi dan hemat listrik, berikut sejumlah tips yang bisa kamu terapkan dalam memasang lampu sesuai dengan jenis ruangan rumah.

20 Daftar Sunscreen Badan yang Bagus Dipakai ke Pantai

20 Daftar Sunscreen Badan yang Bagus Dipakai ke Pantai

sunscreen badan juga membantu memberikan kelembapan pada kulit sehingga tidak mudah dehidrasi, apalagi saat ke pantai dengan udara yang berangin.