TRIBUNSHOPPING.COM - Sebagian besar wanita Indonesia menggunakan pembalut sekali pakai saat menstruasi.
Namun, banyak juga yang saat ini sudah beralih dari menggunakan pembalut sekali pakai, ke pembalut kain dan menstrual cup.
Biasanya, peralihan mereka terjadi karena sebab tertentu, seperti anggapan bahwa pembalut bisa membahayakan kesehatan si pengguna.
Terkadang, mereka juga termakan oleh mitos-mitos tentang oembalut.
Lalu, apa saja sebenarnya mitos-mitos seputar pembalut yang ternyata kurang tepat?
Dikutip dari berbagai sumber, berikut Tribunshopping telah merangkum informasinya untukmu.
Baca juga: Sudah Beralih dari Pembalut ke Menstrual Cup Tapi Bingung Membersihkannya? Simak Caranya
1. Pembalut penyebab kanker serviks
Ternyata, mitos ini merupakan hal yang kurang tepat atau bisa dibilang salah.
Karena, hampir semua kasus kanker serviks disebabkan oleh human papillomavirus atau disingkat HPV.
Ada lebih dari seratus jenis HPV, tapi sejauh ini hanya ada kira-kira 13 jenis virus yang bisa jadi penyebab kanker serviks.
Virus ini paling sering ditularkan melalui hubungan seks tanpa kondom, jadi, bukan karena pembalut.
2. Sampah pembalut perlu dipisahkan dari sampah lain karena takut tertular kanker
Anggapan ini tentu sangat tidak benar atau salah.
Banyak yang percaya bahwa membuang sampah pembalut tidak boleh disatukan dengan sampah lain, karena menyentuhnya akan menyebabkan kanker.
Kanker pada dasarnya disebabkan oleh mutasi sel kanker yang mengganas, dan bisa dipicu oleh faktor genetik atau pola makan buruk.
Dikutip dari hellosehat.com, kanker tidak menular, apalagi menular lewat sentuhan.
Meski begitu, menjaga kebersihan selama menstruasi tetaplah penting.
3. Pakai pembalut saat haid bikin mandul
Baca juga: Rekomendasi 3 Produk Pembalut Celana yang Praktis dan Anti Bocor, Cocok digunakan Saat Bekerja
Hingga saat ini, belum ada penelitian yang menyatakan bahwa pemakaian pembalut akan menyebabkan kemandulan.
Namun salah satu penelitian di Pakistan menunjukkan bahwa pemakaian bahan atau material yang tidak bersih untuk menyerap darah menstruasi ternyata dapat meningkatkan risiko kemandulan.
Meskipun belum tahu bagaimana prosesnya, namun menggunakan material yang bersih dan dapat menyerap darah dengan baik menjadi hal yang penting untuk kesehatan organ kewanitaan.
4. Perekat di pembalut menyebabkan keputihan
Fungsi perekat pada pembalut adalah untuk merekatkan pembalut ke celana dalam agar tidak mudah bergeser atau lecek saat beraktivitas.
Keputihan adalah hal yang normal terjadi dan bukan karena perekat pembalut.
Cairan ini justru membantu membersihkan vagina agar vagina tetap bersih dan sehat, serta menyediakan pelumas dan melindungi vagina dari infeksi dan iritasi.
Namun jika cairan keputihan tampak tidak normal, ini mungkin disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur.
Di sisi lain, pola perekat berbentuk garis-garis tipis, jadi tidak menutupi seluruh bagian belakang pembalut sehingga sirkulasi udara tetap lancar dan bebas lembap.
Jadi, perekat di pembalut bukan penyebab keputihan. Ini hanyalah salah sekian dari mitos pembalut yang tak perlu dipercaya lagi.(*)
(RIRIN/TRIBUNSHOPPING.COM)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!