TRIBUNSHOPPING.COM- Pembalut adalah bantalan kapas empuk yang berguna menyerap darah atau cairan yang keluar selama masa menstruasi wanita berlangsung.
Pembalut berbeda dengan popok, meskipun bahan-bahan pembuatannya hampir sama.
Pembalut juga digunakan bagi wanita yang mengalami masa nifas setelah melahirkan atau setelah melakukan operasi bedah pada vagina.
Karena fungsinya menyerap darah haid, pembalut harus rajin diganti setelah 4 jam, atau bahkan sebelumnya jika haid Anda sedang banyak.
Berikut ini beberapa kebiasaan memakai pembalut yang dapat mengganggu kesehatan:
Baca juga: Cerdas Kenali 3 Tipe Jenis Pembalut Berbahan Dasar Kain
1. Tidak membersihkan vagian setelah mengganti pembalut
Tidak membersihkan vagian setelah mengganti pembalut adalah hal yang sering terjadi.
Banyak wanita yang menjadi malas dan enggan membersihkan area vagina saat menstruasi, serta memilih membersihkannya saat menstruasi usai.
Jelas ini merupakan salah satu perilaku cara pakai pembalut yang salah jika diterapkan, mengingat vagina merupakan organ yang sangat sensitif, yang mana kebersihannya harus selalu terjaga.
Membersihkan vagina saat mengganti pembalut, nyatanya penting.
Disarankan untuk membilas vagina dengan air sebelum menggunakan pembalut yang baru.
Karena vagina sifatnya bisa membersihkan diri sendiri, Anda tidak perlu membersihkan dengan sabun yang mengandung bahan kimia untuk organ intim Anda.
Dikhawatirkan, bisa menyebabkan iritasi pada kulit.
Setelah membersihkan vagina, jangan lupa untuk membiarkannya kering terlebih dahulu, sebelum memakai pembalut kembali.
2. Menggunakan pembalut yang sudah tergeletak lama
Baca juga: Mengulik 4 Jenis Pembalut yang Disesuaikan dengan Kebutuhan Wanita saat Haid
Saat menstruasi, tak jarang wanita yang membawa pembalut didalam tas untuk jaga-jaga ketika bocor.
Tapi tahukah Anda, kalau pembalut yang telah disimpan selama berbulan-bulan itu ternyata berbahaya?
Meskipun secara kemasan bentuknya tidak rusak dan masih terlihat bersih, pembalut yang didiamkan lama di suatu tempatnya nyatanya dapat menyerap kotoran di sekitarnya.
Umumnya, akan terdapat bakteri dan debu yang menempel terserap dan akan menyebabkan iritasi pada kulit vagina jika pembalutnya digunakan.
Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan pembalut wanita yang baru.
Jika ingin menyimpan untuk persediaan di dalam tas atau dompet, ganti persediaan setiap 1 sampai 2 minggu sekali.
3. Tidak mengganti pembalut berjam-jam
Gantilah pembalut tiap 3-4 jam sekali.
Tetapi, penggantian pembalut tergantung pada frekuensi cairan yang keluar saat menstruasi.
Meskipun Anda menggunakan pembalut dengan daya ultra serap yang super, hal tersebut tidak menjamin kalau vagina Anda tetap terhindar dari bakteri yang ada dari cairan menstruasi.
Selain itu, pembalut yang penuh dan tidak segera diganti akan membuat vagina menjadi lembap.
Vagina yang lembap akan menjadi tempat bakteri serta jamur berkembang biak.
Bakteri tersebut bisa menyebabkan adanya gatal pada permukaan kulit kelamin dan adanya kutil dan iritasi pada vagina.
Karena itu, rajin-rajinlah menggangi pembalut saat menstruasi.(*)
(RENI DWI/TRIBUNSHOPPING.COM)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!