TRIBUNSHOPPING.COM - Pembalut adalah alat yang digunakan ketika menstruasi, berfungsi untuk menampung cairan menstruasi agar tidak bocor ketika kamu melakukan aktivitas.
Tak banyak yang tau tentang perkembangan pembalut, ternyata pembalut juga mempunyai perkembangan yang sangat panjang sebelum akhirnya menjadi bentuk seperti sekarang ini.
Yuk, kenal lebih dalam perkembangan pembalut yang biasanya kamu gunakan sebelum menstruasi.
Zaman Sebelum Masehi: Serba Alami
Pada zaman tersebut semua masih serba alami, termasuk ketika menampung dan menyerap darah menstruasi menggunakan bahan alami.
Bahan yang digunakan adalah tumbuhan papyrus yang digulung layaknya sebagai tampon, sedangkan masyarakat Jepang dan Indian menggunakan kertas berserat kayu, lumut dan kulit kerbau menyerap darah.
Baca juga: Memiliki Fungsi Sama dengan Pembalut, Ini 5 Cara Memilih Menstrual Cup yang Nyaman
Tahun 1800-an Celemek Sanitasi
Selama bertahun-tahun berbagai jenis alat untuk menampung darah menstruasi hadir, salah satu inovasi adalah celemek sanitasi atau sanitary apron.
Alat untuk mencegah “bocor” saat sedang menstruasi ini mirip dengan celemek untuk memasak, hanya saja bagian yang berada di depan dipakai di belakang.
Tahun 1896 Lister’s Towel
Akhir tahun 1800-an muncul kembali inovasi baru terkait pembalut untuk wanita yang diberi nama Lister’s towel.
Berupa kain dengan daya serap tinggi yang mirip seperti pembalut sekarang ini, awalnya Lister’s towel hanya ditujukan untuk wanita yang mengalami pendarahan pada saat nifas.
Semakin lama masyarakat sadar bahwa produk ini bisa digunakan untuk menstruasi namun sayangnya jarang ada yang membelinya karena dianggap hal yang tabu saat itu.
Akhir 1800-an: Sabuk Menstruasi
Sabuk menstruasi berguan untuk menjadikan kain yang digunakan untuk menampung darah haid agar tak gerak-gerak sehingga aman jika digunakan untuk beraktivitas.
Baca juga: Ini Cara Memilih Pembalut Kain Agar Selangkangan Tak Iritasi
Cara penggunaannya cukup mudah yaitu hanya dengan perlu mengaitkan kain ke sabuk menggunakan peniti.
Tahun 1920: Pembalut Pertama dari Kotex
Pada perang dunia ke I pengertahuan darah semakin meningkat, saat itu perawat semakin paham bahwa ada benda yang dapat menyerap darah lebih cepat daripada kain.
Akhirnya menggunakan bahan lalah selulosa, serat yang terbuat dari campuran katun dan akrilik, dibuatlah pembalut pertama dengan produk bernama Kotex.
Ternyata Kotex memiliki strategi pemasaran yang baik, yang akhirnya produk tersebut semakin laris diperjualbelikan.
Tahun 1933: Tampax
Jika sebelumnya tampon terbuat dari bahan alami, pada tahun tersebut munculah tampon yang menggunakan bahan serat katun dan juga kapas.
Pada saat itu, produk yang satu ini hanya ditujukan untuk wanita yang sudah menikah karena masyarakat menganggap tampon bisa merusak keperawanan.
Baca juga: Rekomendasi Pembalut Nifas Terbaik yang Sudah Banyak Tersedia di Pasaran
Namun setelah itu muncullah tampon dengan berbagai variasi.
Tahun 1960-an: Pembalut Tanpa Sabuk
Pada tahun 1960-an, muncullah inovasi lain yang mengubah hidup wanita, stayfree menghadirkan pembalut antiribet yang tidak menggunakan sabuk dan peniti.
Tahun 1980 hingga 1990-an: Berbagai Inovasi untuk Tampon dan Pembalut
Dengan ditemukannya pembalut tanpa sabuk, banyak perusahaan akhirnya mengikuti Stayfree melakukan inovasi pembalut dan tampon.
Tahun 2000-an: Menstrual Cup
Pada tahun 2000an muncullah produk menstrual cup yang teruat dari silikon dan juga lateks berbentuk seperti corong, alat ini muncul dengan tujuan mengurangi sampah di dunia.
Tahun 2000-an adalah masa di mana produk untuk menstruasi semakin populer dan berkualitas.
Pembalut, tampon, hingga menstrual cup kini dijual secara luas, baik di toko swalayan hingga di toko kecil, kualitasnya pun kian ditingkatkan. (*)
(NOVIA/TRIBUNSHOPPING.COM)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!