TRIBUNSHOPPING.COM - Beragam warna kuteks memang menggoda mata.
Tak ayal anak-anak bahkan balita perempuan tertarik untuk memakainya.
Kalau sudah begini orang tua harus mewaspadainya.
Seperti produk kecantikan lainnya, kebanyakan cat kuku dibuat menggunakan bahan kimia yang belum tentu aman bagi Si Kecil.
Baca juga: 4 Rekomendasi Kuteks Terbaik untuk Tampilan Kuku Lebih Menawan
4 bahan kimia utama yang umumnya ada pada kuteks:
1. Toluena
Toluena adalah senyawa kimia yang biasa terdapat pada produk pewangi, larutan pembersih, pengencer cat, dan produk rumah tangga lainnya.
Paparan zat ini secara berlebihan telah terbukti dapat merusak fungsi hati, ginjal, sistem saraf, serta sistem pernapasan.
Baca juga: Ini 3 Kelebihan Memilih Kuteks Gel Dibanding Jenis Kuteks lainnya
2. Triphenyl phosphate (TPHP)
Zat kimia yang umum digunakan sebagai bahan dasar plastik ini diketahui dapat mengganggu sistem kelenjar endokrin yang berperan besar dalam tumbuh kembang anak.
Selain itu, paparan TPHP dalam waktu yang relatif lama (≥3 bulan) juga diduga dapat menyebabkan kadar gula dan kadar kolesterol meningkat.
Hal ini juga akan meningkatkan risiko anak terkena berbagai macam penyakit kronis, termasuk diabetes.
3. Formaldehida
Formaldehida adalah senyawa aktif yang berfungsi sebagai pengawet dan pengeras cat kuku.
Jika terhirup dalam jangka waktu yang lama, senyawa ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan meningkatkan risiko terkena kanker.
4. Phthalates
Selain bahan dasar di atas, kuteks juga umumnya mengandung phthalates.
Bahan kimia ini dapat menyebabkan gangguan pada endokrin dan menghambat produksi hormon androgen.
Beberapa penelitian juga telah membuktikan bahwa zat ini dapat meningkatkan risiko alergi dan mengganggu pertumbuhan anak.
Meski begitu, hingga saat ini belum ada penelitian yang menyatakan bahwa penggunaan cat kuku pada balita berkaitan dengan risiko kanker maupun penyakit lainnya yang akan dialami anak di masa depan.
Tapi tetap saja orang tua harus mengawasi si kecil saat memakai kuteks.
Tips menggunakan cat kuku untuk si kecil
- Pilih kuteks yang diformulasikan khusus untuk anak atau remaja.
- Gunakanlah kuteks di ruangan dengan ventilasi udara yang baik atau di ruangan terbuka, agar zat kimia tidak terhirup Si Kecil.
- Jangan biarkan Si Kecil memakai kuteks atau penghapus kuteks sendiri, terutama jika ia masih di bawah usia 3 tahun.
- Simpan kuteks dan penghapus kuteks di tempat tertutup yang jauh dari jangkauan Si Kecil, sehingga Bunda bisa selalu mengawasi setiap kali Si Kecil memakainya.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!