TRIBUNSHOPPING.COM- Meski ada banyak pilihan penampung darah saat menstruasi seperti menstrual cup dan tampon, namun mayoritas wanita Indonesia lebih memilih pembalut.
Apapun penampung yang digunakan saat menstruasi, kamu harus memperhatikan kebersihannya.
Seperti sering mengganti pembalut dan memastikan daerah kewanitaan selalu bersih.
Salah satu efek buruk yang biasa muncul jika kamu jarang ganti pembalut adalah ruam kulit, gejala gatal, perih, bahkan infeksi.
Berikut ini hal yang perlu dihindari dan kesalahan fatal sata menggunakan pembalut:
Baca juga: Mengulik Pembalut Herbal yang Lebih Aman Digunakan untuk Wanita
1. Tidak mencuci tangan sebelum mengganti pembalut
Sebelum mengganti pembalut, pikirkan terlebih dahulu apa saja yang sudah kamu sentuh sebelumnya.
Kita tak bisa menyangkal bahwa tangan adalah sumber bakteri.
Jika tidak dibersihkan terlebih dahulu, bakteri yang ada ditangan bisa saja menjalar ke daerah kewanitaan mu.
2. Malas membersihkan daerah vagina setelah mengganti pembalut
Walaupun area kewanitaan memiliki sifat bisa membersihkan sendiri, nyatanya jika kamu tidak membersihkannya setelah mengganti pembalut adalah kebiasaan yang buruk.
Vagina ialah organ yang sangat sensitif dan harus senantiasa dijaga kebersihannya.
Jika tidak, bisa membahayakan kesehatanmu.
3. Tidak mengganti pembalut selama berjam-jam
Saat menstruasi memang rasanya malas untuk menggerakan badan, termasuk untuk mengganti pembalut.
Normalnya kamu harus mengganti pembalut minimal 3-4 jam sekali.
Baca juga: Tidak Boleh Sembarangan, Begini Cara Mencuci Pembalut Kain Supaya Darah Benar-Benar Hilang
Jika jarang diganti, darah menstruasi dapat menyebabkan bau busuk.
Jika pembalut tidak diganti secara teratur, maka bisa menyebabkan ruam hingga infeksi.
4. Menggunakan pembalut yang sudah disimpan lama
Untuk jaga-jaga, biasanya kaum hawa menyimpan pembalut dalam tas agar bisa digunakan kapan pun, sampai mungkin tidak sadar telah disimpan terlalu lama.
Namun, pembalut yanh sudah lama disimpan bisa berbahaya, lho.
Meskipun kemasan tidak rusak dan masih terlihat bersih, namun pembalut yang didiamkan lama di suatu tempat dapat menyerap kotoran di sekitarnya.
Bakteri dan debu yang terserap akan menyebabkan iritasi pada kulit vagina jika pembalutnya digunakan.
Oleh karena itu, sangat disarankan agar memakai pembalut yang masih baru.
5. Tidak mengganti pembalut setelah buang air besar
Mengganti pembalut setelah buang air besar adalah hal yang wajib dan harus dilakukan.
Setelah buang air besar, bakteri akan menyebar dan berkembangbiak semakin banyak.
Jangan sampai kamu mengambil risiko itu jika tidak mau terkena infeksi yang dapat mengganggu kesehatan tubuh.
6. Sering mengganti merek pembalut
Kamu pasti sering beranggapan bahwa semua pembalut sama yang membuatmu sering gonta-ganti pembalut.
Namun ternyata kamu salah, setiap beralih merek pembalut, maka kulitmu pun harus beradaptasi ulang karena setiap merek pembalut pasti memiliki tekstur yang berbeda.
Jadi bila kamu memiliki kulit sensitif, lebih baik pilihlah pembalut yang berbahan lembut dan menyerap dengan baik.
Jika sudah cocok pada satu merek akan jauh lebih baik jika kamu tidak beralih pada yang lain.(*)
(RENI DWI/TRIBUNSHOPPING.COM)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!