TRIBUNSHOPPING.COM- Jerawat yang tumbuh pada area wajah atau sekitarnya bisa disebabkan oleh beberapa faktor.
Salah satunya adalah faktor hormonal.
Jerawat hormon biasanya dialami oleh remaja laki-laki atau perempuan saat melewati usia pubertas.
Selain remaja, ternyata perempuan menjelang siklus menstruasi atau menopause, berisiko pula untuk mengalami masalah jerawat satu ini.
Jerawat hormon adalah jenis jerawat yang yang disebabkan oleh perubahan dan fluktuasi hormon di dalam tubuh.
Baca juga: Tips Memilih Skincare Routine Glowing Bebas Jerawat untuk Kulit Kombinasi
Baca juga: Inilah Produk Dibalik Rahasia Lawan Jerawat Ala Rachel Vennya
Fluktuasi hormon ini dapat terjadi saat seseorang mulai memasuki fase pubertas.
Akan tetapi, individu di usia berapa pun tetap bisa mengalami masalah jerawat karena hormon, terutama pada perempuan saat menjelang menstruasi.
Berikut ini dikutip dari beberapa sumber, penyebab jerawat hormonal yang biasa terjadi:
1. Pubertas
Pubertas adalah salah satu tanda bahwa si anak sudah mencapai tahap remaja.
Selama masa pubertas, kadar hormon androgen pada tubuh remaja laki-laki dan perempuan akan meningkat.
Hal ini didukung untuk memperkuat otot dan tulang.
Kondisi ini dapat menyebabkan produksi minyak alami pada kulit atau sebum berlebih sehingga berisiko munculnya jerawat.
2. Menstruasi
Pada saat menstruasi datang, hormon pada perempuan dapat memicu terjadinya jerawat.
Baca juga: Bekas Jerawat Menjadi Bopeng? Yuk Kenali Penyebabnya
Baca juga: Amankan Mengatasi Jerawat dengan Bawang Putih? Ini Penjelasan dan Efek Sampingnya
Tak heran jika sebagian besar perempuan mengalami jerawat pada saat premenstrual syndrome (PMS).
Menjelang menstruasi, kadar estrogen dan progesteron perempuan akan menurun.
Namun, kadar hormon testosteron cenderung tetap sehingga menjadi dominan.
Dan akibatnya, kelenjar sebum memproduksi lebih banyak minyak yang menyumbat pori-pori sehingga memicu timbulnya jerawat.
3. Menopause
Tak hanya saat menstruasi, wanita yang mengalami menopause juga cenderung akan timbul jerawat.
Pasalnya, perempuan yang mengalami menopause akan mengalami penurunan kadar hormon estrogen di dalam tubuhnya.
Ini berarti, hormon androgen meningkat sehingga kemungkinan untuk timbulnya jerawat sangat mungkin untuk terjadi.
4. Kondisi sindrom polikistik ovarium (PCOS)
Pada kondisi ini biasanya dapat terjadi selama masa subur seorang perempuan.
Hal ini didukung dengan kadar hormon androgen yang mengalami peningkatan sehingga mencegah produksi estrogen dan progesteron dalam tubuh.
Dengan demikian, produksi sebum meningkat dan jerawat karena hormon pun bisa terjadi.
5. Stres
Saat seseorang mengalami setres, bisa saja mengalami jerawat karena hormon.
Biasanya orang yang mengalami stres akan muncul jerawat pada area dahi dan sekitarnya.
Ini karena hormon kortisol, yakni hormon yang berkaitan dengan respons tubuh terhadap stres akan memengaruhi perubahan hormon penyebab jerawat lainnya.
6. Penyebab jerawat hormon lainnya
Disamping itu, fluktuasi hormon juga dapat memperparah kondisi jerawat yang ada sebelumnya karena adanya beberapa kondisi.
Dengan adanya peradangan kulit, produksi minyak berlebih di pori-pori, penyumbatan pori-pori sel kulit mati di folikel rambut juga dapat memperparah keadaan jerawat.(*)
(RENI DWI/TRIBUNSHOPPING.COM)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!