TRIBUNSHOPPING.COM - Ibu yang sedang menyusui bayi, harus berhati-hati saat mengonsumsi makanan atau minuman.
Karena, terdapat beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari atau dikurangi oleh ibu yang sedang menyusui.
Apabila seorang busui terlalu sering mengonsumsi makanan dan minuman ini, tentu beberapa akibat buruk bisa terjadi pada sang bayi.
Kira-kira makanan dan minuman apa yang perlu dihindari saat menyusui?
Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini Tribunshopping akan merangkumnya untukmu.
Baca juga: Ibu Hamil Wajib Tahu, Ini 7 Tanda Menjelang Lahiran
Baca juga: Ibu Sigap Perlu Mengetahui Cara Mengatasi Sariawan pada Bayi
1. Cokelat
Cokelat ternyata perlu untuk dihindari saat seorang ibu sedang dalam masa menyusui.
Karena, cokelat memiliki kandungan theobromine yang sifatnya hampir sama dengan kafein.
Maka, mengonsumsi cokelat dapat menyebabkan Si Kecil jadi lebih crankys.
Jika memang kamu sangat ingin makan cokelat, sebenarnya masih boleh asal tidak lebih dari 750mg per hari supaya Si Kecil tidak gampang rewel atau susah tidur.
2. Alkohol
Menurut Centers for Disease Control and Prevention atau CDC, menjauhi alkohol adalah pilihan paling aman selama menyusui.
Namun, sesekali minum mungkin aman, asalkan berhati-hati dengan jumlah dan waktu mengonsumsi.
Karena, seberapa banyak alkohol yang dapat diperoleh bayi Anda dari ASI tergantung pada seberapa banyak dan kapan alkohol dikonsumsi.
Penelitian menunjukkan bahwa kadar alkohol dalam ASI meningkat 30 hingga 60 menit setelah minum.
Baca juga: Ciptakan Lingkungan Rumah Aman dan Nyaman untuk Bayi
Baca juga: 5 Rekomendasi Sabun Pencuci Khusus Botol Bayi yang Aman dan Higienis
Selain itu, alkohol dapat bertahan di sistem metabolisme tubuh hingga 2-3 jam untuk sekali minum.
Semakin banyak alkohol yang diminum, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan sistem metabolisme membersihkan diri dari alkohol.
3. Kafein
Menyeduh satu atau dua cangkir kopi, teh, atau soda sehari tidak akan memengaruhi bayi.
Namun, jika lebih dari itu dapat menyebabkan kamu dan bayi merasa gelisah, mudah tersinggung, dan susah tidur, serta bisa menjadi salah satu makanan penghambat ASI.
Kafein dalam kopi dan teh berakhir di ASI, yang dapat membuat seorang ibu dan Si Kecil sulit untuk tidur siang.
Karena, tubuh bayi tidak memproses kafein secepat orang dewasa, dan mengkonsumsinya dapat dengan cepat mengganggu jadwal tidurnya.
Selain itu, konsumsi kafein berlebihan dikaitkan dengan kolik dan acid reflux pada beberapa bayi.
4. Ikan tinggi merkuri
Jika selama masa menyusui jika ibu mengonsumsi ikan dengan merkuri yang tinggi, ASI bisa mengandung merkuri
Ikan yang termasuk ke dalam makanan yang dilarang untuk ibu menyusui karena mengandung merkuri adalah ikan hiu, ikan tuna, ikan makarel, dan tilefish.
ASI dengan merkuri yang tinggi bisa memengaruhi perkembangan neurologi bayi.
Kamu harus membatasi konsumsi ikan, termasuk tuna kalengan untuk menghindari ikan yang mengandung banyak merkuri.
5. Makanan olahan
Makanan olahan merupakan makanan yang diproduksi dengan mengubah bentuk dan rasa dari bahan asli agar lebih awet dan praktis untuk dikonsumsi.
Contoh makanan olahan adalah sosis, nugget, mi instan, serta buah dan sayuran kaleng.
Sebenarnya ada makanan olahan yang juga sehat. Namun, sebagian besar banyak mengandung kalori, lemak tidak sehat, garam, atau gula tambahan
Sehingga saat mengonsumsinya memerlukan batasan.
Makanan jenis ini juga tidak bisa mencukupi kebutuhan nutrisi karena cenderung rendah serat, vitamin, dan mineral.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ibu yang sering mengonsumsi makanan olahan di masa menyusui, anaknya akan cenderung menyukai makanan yang kurang sehat di kemudian hari.
Sehingga berisiko mengalami obesitas dan berbagai komplikasinya.
6. Brokoli
Ternyata beberapa sayuran bisa membuat anak menjadi sering buang angin.
Brokoli, bawang bombay, bunga kol, kubis, dan timun menjadi deretan sayuran yang menyebabkan hal tersebut.
7. Makanan terlalu pedas
Makanan dengan rasa pedas juga bisa muncul dalam kandungan ASI.
Hal ini bisa membuat bayi menjadi rewel atau terganggu, meskipun beberapa juga yang baik-baik saja dengan rasa pedas ini.
Jika anak menunjukkan rasa tidak sukanya, kamu harus mengurangi konsumsi sambal atau makanan dengan lada yang yang terlalu banyak.
8. Makanan yang dapat memicu alergi
Beberapa makanan yang bisa menyebabkan alergi pada bayi, di antaranya susu, kedelai, telur, kacang, jeruk.
Gejala bayi mengalami alergi, yakni kembung, menangis dan kolik, diare, kotoran berdarah atau berlendir, ruam, eksim, gumoh atau muntah berlebihan, pilek atau batuk, sulit tidur.
Jika mencurigai bayi bereaksi terhadap sesuatu yang ibu menyusui, sebaiknya hentikan mengonsumsi makanan itu selama dua hingga tiga minggu dan lihat perbedaannya.
Namun jika ternyata juga tak membaik, kamu disarankan untuk menemui dokter anak untuk memastikannya.(*)
(RIRIN/TRIBUNSHOPPING.COM)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!